Get Connected
I just wanna share about my journey until this time... Yah mungkin terlalu singkat buat dibilang suatu perjalanan hidup... But it is really my own experience tentang belajar mempertimbangkan dan mengambil keputusan, tentang belajar bertanggung jawab dalam menjalani keputusan itu, dan tentang bergantung serta mengandalkan Dia sepenuhnya.Ada banyak hal yang Dia ajarin ke aku lewat perpisahan... Dulu aku pikir perpisahan itu adalah hal yang kurang baik. Perpisahan terberat yang udah aku jalanin adalah perpisahan dengan keluargaku, sahabat-sahabat 'n anak-anak sekomsel (yang udah kayak keluarga kedua buat aku, terutama koko rohaniku 'n istrinya yang udah aku anggep kayak sodara sendiri) waktu aku memutuskan pergi ke Lippo Cikarang.
Dari dulu aku pengen memperbaiki hubungan ama papaku 'n pengen lebih bisa saling terbuka 'n lebih deket lagi ama dia. Aku pikir perpisahan ini bikin semuanya jadi ga maksimal. Tapi ternyata Dia udah buktiin bahwa pemikiranku salah... Dia udah nunjukin kalo Dia bisa pake berbagai cara, dan perpisahan adalah salah satu cara yang paling ga masuk akalku waktu itu, tapi udah terbukti perkiraanku salah. Dia bisa ngelakuin apapun karna Dia ga terbatas, aku ga bisa membatasi Dia 'n perbuatanNya dengan pemikiranku.
Perpisahan yang kedua adalah dengan koko rohaniku 'n istrinya. Sejak aku jadi Kristen, aku udah kenal ama mereka. Seiring dengan itu, ada banyak hal yang kita lalui dengan saling berbagi hidup... they are my second family... dan aku bersyukur banget Dia buat aku bertumbuh bareng mereka, coz mereka kayak otoritas yang Dia tempatin di atasku untuk menjagai aku. Tapi saat-saat menjelang perpisahan, Dia nyadarin aku bahwa aku "terlalu" bergantung ama mereka. Coz pada saat aku mempertimbangkan untuk ngambil keputusan ke Lippo Cikarang, aku mencari peneguhan juga ama mereka. Itu ga salah, tapi somehow Dia bikin aku tiba-tiba nyadar kalo porsi ketergantunganku ama mereka terlalu besar. Dia mau aku belajar mengambil keputusan sendiri dan bertanggungjawab sepenuhnya atas keputusan itu. Peneguhan memang perlu tapi yang paling penting aku sendiri harus yakin apakah memang ini langkah yang Dia mau aku ambil 'n yang aku sendiri mau untuk jalani. Sebelum akhirnya aku ambil keputusan buat pergi, aku ngerasa mantep, damai sejahtera... and aku yakin kalo aku ngejalanin ini bareng Dia.
"Tetapi jalan orang benar itu seperti cahaya fajar, yang kian bertambah terang sampai rembang tengah hari." (Amsal 4:18)
Ayat itu salah satu peneguhanNya buat aku, bukan cuma waktu itu aja, tapi udah beberapa kali. Waktu aku pertama kali dapet ayat itu in a romance area, aku pikir itu tanda positif atau istilahnya lampu ijo dari Dia. Tapi ternyata bukan... Ayat itu cuman menyatakan kebenaran bahwa kalau kita berjalan bareng Dia, Dia bakal pimpin kita ke arah yang semakin jelas. Semakin jelas ini kan belum tentu "iya" atau "enggak". Dia mau kita menjalani setiap proses bareng Dia, dan seiring perjalanan kita akan semakin tahu langkah atau keputusan apa yang akan kita ambil. Emphasize on the word "proses".
Aku yakin Tuhan bisa aja langsung kasih jawaban ke kita tentang keputusan-keputusan yang harus kita ambil, atau tentang masa depan kita. Tapi itu adalah jalan yang instant. Dia pengen kita menjalani proses kehidupan itu bersama Dia, mengandalkan Dia, supaya kita bisa bener-bener menikmati dan menjalani setiap masa-masa kehidupan, bukan hanya sekedar mencapai target-target jangka pendek. Aku pernah mikir 'n bertanya-tanya juga, bukannya semua bakal jadi lebih simple kalo kita langsung tahu apa yang Dia mau 'n apa kehendakNya tentang keputusan yang akan kita ambil menyangkut masa depan? Itu pemikiranku... Tapi pemikiranNya lain... He wants us to be alive, not just have a life... "Alive" means kita bener-bener menjalani dan menikmati segala sesuatu dalam kehidupan kita, merasakan semua perasaan dan emosi, mengalami berbagai hal... Karena dari situlah kita bisa mengalami Dia...
The question is... Kalo kita udah tau tentang masa depan 'n keputusan-keputusan apa yang Dia mau kita ambil saat ini, apakah kita masih bergantung 'n mengandalkan Dia? I guess not...
He wants us to have a real relationship with Him, walking through our life with Him, experiences 'n share many things with Him... He wants to be the most important part in our life... coz He deserve that...
Dari semua itu aku cuman nyimpulin... kalo sebenernya semuanya itu simple... Dia cuman mau kita menjalani semua proses yang ada (proses itu berupa perjalanan antara garis start 'n finish, atau perjalanan antara menemukan beberapa pilihan sampai kita harus membuat keputusan, atau perjalanan antara pertanyaan sampai kita menemukan jawabannya) bersama-sama dengan Dia. Coz Dia pasti memimpin 'n mengarahkan kita untuk membuat keputusan yang bener, karna Roh KudusNya yang ada di dalam kita.
Proses pendewasaan kita itu simple... Kayak waktu dulu kita kecil, yang menjagai kita adalah orang tua kita atau orang-orang yang lebih dewasa dari kita. Mereka menentukan apa yang boleh 'n ga boleh kita lakukan, apa yang baik 'n yang ga baik untuk kita makan, dll... Tapi ada saatnya dimana kita sudah bertumbuh dewasa, kita sudah tau batasan-batasan 'n konsekuensi-konsekuensi dari setiap pilihan yang ada, dan kita harus mulai membuat keputusan-keputusan sendiri tentang hidup kita. Ada juga saatnya dimana kita nantinya berada di posisi orang tua kita dulu, posisi dimana kita nggak hanya bertanggung jawab atas diri kita tapi juga anak kita...
Just a note... kadang memang lebih gampang buat kita untuk melakukan pendapat dari orang lain, termasuk mungkin otoritas kita. Karna kita menganggap toh mereka juga udah ditempatkan Tuhan untuk menjagai kita... Tapi yang nantinya bakal menjalani keputusan 'n yang bakal bertanggungjawab langsung ama Dia itu kita sendiri, orang laen ga ikut-ikut... Kita nggak bisa beralasan kita melakukan satu hal karna ada orang lain yang menyarankannya. Kalaupun saran/pendapat orang lain itu memang benar, kita harus punya dasar atau alasan kita sendiri. Selain itu, dalam beberapa hal, seringkali memang ada perbedaan. Apa yang menurut orang lain terbaik (karena mereka pernah menjalaninya), belum tentu itu juga yang terbaik untuk kita. Selama kita sudah tahu batasan-batasan yang Dia buat, kita juga kudu inget kalo Dia adalah Tuhan yang kreatif. Dia menciptakan setiap kita dengan keunikan kita masing-masing, 'n begitu juga dengan setiap kisah kehidupan kita. Selama perbedaan itu ga melanggar batasan-batasanNya untuk melindungi kita, itu bukan suatu masalah. Then darimana kita tahu bahwa perbedaan itu sah-sah aja? That's why we need to get connected with Him... supaya kita tau secara spesifik apa kehendakNya buat kita sendiri. Rite?
Just get connected! ^_^
0 comments:
Post a Comment