Image
Apa yang terbayang di benak kita kalau kita mendengar:"Mc Donalds"?
"Starbucks"?
"BlueBird"?
Apa yang langsung terlintas dalam pikiran kita adalah image yang kita punya tentang masing-masing nama itu. Walaupun mungkin bervariasi, tapi mungkin kita bisa ambil satu contoh "BlueBird", mayoritas image kita tentang "BlueBird" adalah taxi yang aman.
Image... Jarang kita memikirkan tentang image ini. Padahal tujuan kita diciptakan pada mulanya adalah untuk merefleksikan imageNya (lihat Kejadian 1). Image adalah hal yang sangat penting dan mendasar. Sebegitu pentingnya image sampai-sampai banyak perusahaan besar rela mengeluarkan dana yang luar biasa untuk image building atau membangun imagenya. Image yang bagus selalu menguntungkan, walaupun belum tentu perusahaannya sendiri sudah sebagus image yang mereka tampilkan. Ambil contoh taxi "BlueBird" dan taxi "President". Tidak semua taxi "President" tidak aman, mungkin hanya beberapa saja. Tapi kalau masalah keamanan, kita lebih percaya pada image taxi "BlueBird", padahal pernah juga ada 1 kasus taxi "BlueBird", tapi kasus itu tidak merusak image aman dari taxi "BlueBird", karena BlueBird membangun imagenya dengan kuat.
Kita adalah image-Nya. Iblis tidak bisa merusak Tuhan, karena itu iblis berusaha merusak image-Nya, kita. Sama seperti suatu perusahaan yang ingin mengalahkan saingannya dengan merusak image saingannya itu. Tuhan menciptakan kita sesuai dengan imageNya supaya kalau kita melihat satu sama lain, kita ingat Dia dan kerajaanNya. Tapi banyak orang yang tidak memikirkan tentang image ini sehingga tujuan itu tidak tercapai. Sama seperti image suatu produk yang ditampilkan di papan billboard, walaupun image itu rusak, kita masih bisa melihat seharusnya image yang utuh atau yang seharusnya itu seperti apa. Yesus ingin imageNya (kita) dipulihkan (lihat Yoh 14). Seperti yang pernah Dia katakan kepada murid-muridNya waktu mereka ingin melihat Bapa, Yesus mengatakan bahwa dengan melihatNya saja mereka sudah mengenal Bapa, karena Dia adalah image Bapa.
Kebanyakan orang Kristen menerima "personal of Jesus" (pribadiNya dan keselamatan yang ditawarkanNya), tapi tidak menerima dan menghidupi "principals of Jesus" (kebenaran-kebenaran FirmanNya). Sebaliknya, kebanyakan orang dunia menolak "personal of Jesus", tapi mereka menerapkan "principals of Jesus". Prinsip-prinsip kebenaranNya seperti "Berilah maka kamu akan diberi", "lakukanlah kepada orang lain apa yang engkau ingin orang lain lakukan kepadamu", dll sudah banyak diterapkan oleh orang-orang dunia. Perlu diingat bahwa prinsip-prinsip kebenaranNya itu berlaku untuk semua orang, bukan hanya untuk orang Kristen, jadi siapapun yang melakukan atau menghidup itu semua, pasti akan menikmati dan menerima hasilnya (terlepas dari apakah mereka mengenalNya atau tidak, terlepas dari apakah mereka diselamatkan atau tidak). Jarang orang Kristen yang benar-benar bersikap serius tentang image ini, karena itu tidak heran kalau gereja tidak punya image yang menarik.
Image bisa terjadi dengan 2 cara:
- dibentuk dengan sengaja,
- terbentuk dengan sendirinya.
Biasanya image terbentuk dengan sendirinya jika kita tidak terlalu memperhatikan tentang image.
Kira-kira apa image yang muncul di kepala orang waktu mereka mendengar nama kita?
- bisa dipercaya
- tukang ngutang
- suka gosip
- atau apa?
Kita bisa memperbaiki dan membangun image kita kembali. Pikirkan image seperti apa yang kita ingin melekat di otak orang lain tentang kita, dan juga tentang gereja. Ingat ga Petrus waktu mau menyembuhkan orang, bilang "Lihat kepada kami..." Coz dia tahu bahwa setelah Yesus tidak ada lagi secara fisik di dunia ini, dialah image yang bisa dilihat oleh orang untuk bisa mengenal Yesus.
Cara Untuk Membentuk atau Memperbaiki atau Mengubah Image:
1. Tanyakan pada diri sendiri "Kalau gaya hidup seperti ini yang saya teruskan, akan jadi seperti apa di masa depan?"
Lihat Efesus 5:15 dan 2Timotius 3
Kebanyakan orang tidak pernah berhenti sejenak dan berpikir panjang tentang ini. Jika cara ini berlangsung terus-menerus, image apa yang akan terbentuk? Dan apakah kita suka dengan image itu?
2. Selalu berpikir "How can I do this better?"
Ingat perkataan Yesus tentang garam? Jika kita sebagai garam sudah menjadi tawar, kita bisa saja dibuang... Dalam setiap keadaan, kalau kita selalu memegang 2 prinsip ini, kita akan bisa menjadi imageNya. KerajaanNya juga akan bangga menempatkan kita sebagai seorang wakil atau duta di dunia ini. We are His images... So just be His images!
0 comments:
Post a Comment