Relationship: Wanna Make It Simple or Complicated?
Yesterday there's one shocking news of my friend (just call her "A"), I heard it from my other friend. Her story started a year ago, when she met this guy on the internet, Friendster, exactly. And I just know that their story is over now... another experience that had hurt her for... I don't know exactly... maybe the third times? Anyway... I didn't think that this would be happen coz it seemed that A and this guy was quite serious, A is 32 years old and the guy 37, they even had talked about marriage and a long plan about that place to stay if they had marriaged. But again... this is one prove that maturity is not similar with physical age. Coz that guy was suddenly cut their communication. And when A asked about the certainty of their relationship to him, and gave him an amount of time to think, the result was... He told her that he still loved his ex (yang aku tau dulu cowok itu ama mantannya dah tunangan 'n hampir merit, cuman tiba-tiba aja ceweknya mutusin hubungan mereka gara-gara dia selingkuh ama cowok laen). Wew...Even tough they are adults... and even tough this guy at the start looked serious in his intentions with her... But hey, who knows what's inside? Who knows his real characters and the motives in his mind? Was he just wanna playing around -becoz he's not serious with his commitment (kalopun cuman mau playing around kayaknya skillnya cukup tinggi coz yang aku tau A juga cewek smart, bukannya cewek yang gampang tertipu ama rayuan gombal cowok, apalagi dia pasti dah belajar banyak 'n lebih hati-hati karena beberapa pengalaman buruknya sebelum ini) or memang karena cowok ini masih labil, belum punya ketetapan hati, belum move on sepenuhnya... Yea... Heaven knows...
Menurutku... Relationship sebenernya simple aja, walopun kadang complicated... Tapi ga bakal se-complicated yang kebanyakan terjadi kalo aja kita mengerti rambu-rambu 'n pedomannya... such as:
- Jangan memulai hubungan atau kedekatan yang baru dengan orang lain kalau belum sepenuhnya move on dari hubungan yang sebelumnya (masih kepahitan, merasa tertolak, dendam, pengen membalas, masih ga terima, masih sayang tapi berusaha melupakan dengan menggantikannya ama orang lain, dll). Coz kalo tiba-tiba karna satu dan lain hal hubungan yang lama terjalin lagi, kita bakal melukai orang lain yang "baru" ini. Juga bisa aja kalo kita masih kepahitan akibat hubungan yang lama, kita bisa mempunyai tuntutan yang tinggi terhadap orang yang "baru" karna kita ga mau disakiti lagi, bahkan mungkin bisa berupa tuntutan yang berlebihan atau ga masuk akal. Maybe juga karna kita masih belum bisa memaafkan orang yang udah menyakiti kita, kita membalas dengan menyakiti orang yang "baru".
- Jangan memulai hubungan dengan seseorang hanya karena ga mau jomblo. Coz it means hubungan kita ga punya tujuan yang jelas, 'n akibatnya ya it's just for fun, sementara. It's such a wasting time... Lagian itu juga bisa menyakiti pihak satunya kalau misalnya dia berpikir hubungan ini serius (padahal kamu cuman pengen biar ada gandengan aja).
- Pastikan kita udah tau kebenaran tentang relationship... bahwa God hanya merencanakan pernikahan kudus, bukan hubungan buat coba-coba. Karna itu kita perlu membuat batasan-batasan dalam relationship. Ini yang sering diabaikan ama kebanyakan orang. No wonder banyak yang mengalami luka, sakit hati, trauma, kecewa, dll...
- Pastikan juga kita bener-bener ngelibatin Dia dari awal. Karna Dia pasti melindungi dan menjagai kita, sehingga kalo sampe kita terluka pun, lukanya ga bakal se-parah seandainya kita ga ngelibatin Dia. I've been there 'n I've had hurt by an experience in my past... But karna aku ngelibatin Dia dari awal, selama proses pemulihan hatiku, aku malah nyadar dan lebih ngerti tentang kenapa semua itu terjadi, tentang dimana salahnya 'n gimana seharusnya yang bener, tentang kondisi aku 'n seseorang itu yang sebenernya emang ga sepadan (timpang banget kalo sampe jadian, padahal seiman loh).
- Jangan bergerak sendirian. Libatkan orang yang lebih dewasa, such as our parents, pembimbing rohani, temen-temen seiman yang lebih dewasa... Coz mereka pasti lebih bisa liat seseorang itu dengan lebih obyektif daripada kita yang lagi didominasi ama rasa suka. Berteman juga ama teman-temannya, supaya kita juga bisa denger pendapat temen-temennya tentang dia.
- Lihat gimana dia di tengah-tengah lingkungannya (bisa di keluarga, gereja, tempat kerja, pilih yang memungkinkan aja, atau bisa juga ikut kegiatan bersama yang melibatkan banyak orang). Jangan berdua mulu coz kita bakal lebih bisa liat siapa "dia" di tengah-tengah lingkungan dia yang biasa / sehari-hari. It's much better untuk ga terburu-buru eksklusif. Lagian, kalo kamu udah kenal dia 'n punya banyak info tentang dia 'n kehidupannya, lebih mudah kan buat pdkt kalo emang dah niat serius? hehehe...
- Inget bahwa relationship adalah bagian dari kehidupan, bukan kehidupan itu sendiri. Jangan terlalu melebih-lebihkan arti relationship, 'n juga jangan merendahkan artinya. Tempatkan semuanya pada posisi yang seharusnya, dengan Dia di posisi number uno in our life, baru setelah itu prioritas-prioritas berikutnya. Do it in the right way-lah...
- Komitmen itu punya kekuatan. Karna itu sebelum berkomitmen dengan seseorang, pastikan kalau kita juga sudah saling mengenal, sudah mendapat persetujuan dan dukungan dari orang-orang yang lebih dewasa 'n accountable, ada damai sejahtera dariNya, 'n kita memang berniat mau menikah dengan dia. Karna kalau kita membuat komitmen tanpa mengerti arti dari komitmen itu sendiri, itu berarti kita merendahkan arti sesungguhnya dari komitmen. Kalau suatu saat komitmen itu pecah dan hubungan itu terputus, sudah sangat bisa dipastikan sekali akan menimbulkan luka. Karna komitmen emang bukan buat mainan...
- Dapatkan pengetahuan yang benar tentang relationship, tentang pria, tentang wanita, tentang tujuan Dia dalam relationship dan juga dalam pernikahan. Coz pengetahuan ini peranannya cukup besar dalam menentukan bagaimana kita memandang dan menjalani suatu relationship. Pengetahuan itu bisa didapat dari mana aja, pertama, Alkitab, buku-buku, juga diskusi dengan orang-orang yang lebih dewasa tadi (ortu -hey they've been there-, pembimbing rohani, pasangan dalam Dia yang udah menikah, teman yang lebih dewasa, dll).
- Jangan terobsesi dengan seorang PH yang sempurna, dengan pandangan bahwa kalau kita udah ketemu ama PH kita, pasti semua akan selalu bahagia 'n mulus, happily ever after. No... this is reality, not a fairy tale, trust me, I'm on my way now hehehe... Walopun kita sudah menjalani relationship dengan orang yang tepat pun, we still have to work on it, dengan melibatkan Dia tentunya. Coz selama kita hidup, bukan cuman di area relationship aja, kita menjalani yang namanya proses. Dan Dia bekerja di dalam kita, melalui proses itu, untuk semakin mendewasakan kita 'n menjadikan kita serupa denganNya, it's a lifetime process. Just enjoy... dan jalani dengan maksimal, lakukan perubahan yang memang diperlukan untuk menjadi lebih baik... dan teruslah belajar... teruslah saling melengkapi...
- "Kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri", kalo ga mau disakiti, jangan menyakiti. Kalo ga mau ditipu/dibohongi, jangan menipu/membohongi. Kalo ga mau diduain, jangan ngeduain. Kalo ga mau dimanfaatin, jangan manfaatin orang. Kalo ga mau dimainin, jangan mainin. Kalo mau disayang, sayangilah. Kalo mau orang lain jujur, bersikap jujurlah. Kalo mau be the only one, jadikanlah dia the only one. Ga ada perbuatan yang ga terlihat, Dia selalu bisa melihat semuanya...
Gimana kalo ternyata setelah kita melakukan hal-hal yang benar itu, masih aja kita terluka, dibohongi, ditolak, kepahitan ???
Tetap mengandalkan Dia, minta pemulihan dari Dia, forgive ourselves 'n forgive the person. Belajar dari pengalaman itu, supaya ga perlu terulang lagi. Memang pas lagi ngejalaninnya, itu terasa lamaaa banget (I've been there...) 'n maybe kita ga yakin kalo kita bisa pulih, ga yakin apakah bener-bener emang ada orang yang tepat, ga yakin apa kita mampu buat menjalani another relationship... Tapi kalo kita emang mau beneran pulih, Dia pasti bantu kita 'n memberi kekuatanNya... Masa sedih itu pasti berlalu suatu saat nanti. It's just a matter of time (salah satunya hehehe...), makanya dibilang "semua indah pada waktunya".
All we need to do is trust His heart, that all His intentions to us is for our sake. Hold His promises 'n never give up on them. Coz a relationship is not just about you or your special one, but mostly... it's about Him...
0 comments:
Post a Comment