Monitor Kompieku Rusak Sigh...

Thursday, September 28, 2006 Fay 0 Comments

Bermula dari satu hal yang mungkin sepele, yep, monitor kompie-ku rusak, masih gatau kenapa, maybe the cable connection, or maybe VGA card, or maybe monitornya rusak... Hopefully not hehehe... Moga cuman sambungan kabelnya aja... Aku belon cek siy soalnya kemaren pulang kantor capek 'n langsung tidur hehe...

Rusaknya Selasa pagi, waktu sebelom ke kantor. Aku kan nyalain kompie mo setel musik bentar. Trus tiba-tiba lampu monitornya nyala mati nyala mati 'n layar monitor tetep gelap. Aku dah coba-coba benerin sambungan kabel tapi masih ga sukses... So aku brangkat kantor dengan perasaan ga enak banget, lebih baek aku nemuin kerusakan itu pas pulang kantor daripada sebelon berangkat kantor, soalnya ga tenang hehe... Kalo pulang kantor kan bisa langsung lama diutak-atik. Gara-gara itu, sempet jadi mikir duh masa beli monitor, harganya brapa, beli dimana, gimana ngangkutnya, apa kalo emang beneran rusak aku pending dulu aja, sekalian ga usah bayar uang kompie ke ibu kos, tapi aku mo ngapain kalo kompie ga nyala, cengok banget di kos, de el el... semua langsung nyabang-nyabang deh hehe... Jadi pujenk...

Tapi waktu aku berenti mikir bentar, Dia nyadarin aku tiba-tiba... Apa masalah ini ngeganggu aku banget sampe aku ga ngerasa damai sejahtera lagi? Err... hehehe... jadi abis itu aku rada tenang, ya udah aku mo cek dulu, kalo ga bisa juga baru aku cari reparasi, kalo beneran sampe monitor rusak (the worst scenario) maybe aku bakal pending dulu... monitor getu loh.. mahal bow... Yah maybe puasa denger MP3 'n nonton DVD dulu deh... Toh Roma 8:28 hehe... bukannya ngeles tapi kan emang rusaknya di luar kuasaku... So aku bakal jaga damai sejahteraNya hehe...

Btw... ada yang bisa bantu ga? hehehe...

0 comments:

Thank You For The Other Sides

Wednesday, September 27, 2006 Fay 0 Comments

What make me amaze about people is... we do have our own thoughts, our own point of views, our own preferences... But if we respest each other and understand each other, all those differencess will be a great beautiful art... and He's The One who made it happens...

Belakangan ini aku lebih mengenal beberapa orang 'n jadi kenal beberapa sudut pandang yang berbeda juga... But I found that their opinions completes mine... Kadang juga jadi bikin aku mikir 'n akhirnya merubah sudut pandangku coz sudut pandang mereka bener atau lebih baek. It's really cool 'n amazing... Mulai dari kedekatan 'n persahabatan, dari obrolan yang simple banget sampe yang serius, diskusi,... Semuanya jadi tambah neguhin aku, bahwa perbedaan juga punya 2 sisi.

Kalau perbedaan itu dipermasalahkan dan ditolak, dicampur dengan usaha untuk mengubah atau menyamakan, ditambah pemisahan dan pandangan yang meremehkan... maka bagi orang itu, perbedaan menjadi batu sandungan. Bahkan mungkin menjadi pemicu perpisahan dan retaknya suatu hubungan yang tidak seharusnya terjadi.

Kalau perbedaan itu diterima dan dipahami, dihias dengan pengertian bahwa ada tujuan untuk saling melengkapi di dalamnya, dipandang sebagai semarak warna-warni yang menyempurnakan hidup kita (yang suka atau enggak, kadang terasa monoton hehehe...), dan dirayakan sebagai penghargaan yang melekat sebagai label keunikan dari masing-masing orang... maka perbedaan itu indah... Perbedaan itu menjadi salah satu hal yang kita syukuri...

Perbedaan memang punya definisi yang berbeda bagi setiap orang, perbedaan yang aku tulis ini hanya sebagian dari pemahamanku, masih nyambung ama beberapa hal yang aku alamin belakangan ini hehe... Tapi memang dibutuhkan kedewasaan dan kebijaksanaan untuk mengartikan dan menyikapi berbagai makna perbedaan itu sendiri...

0 comments:

Friendship and Fear

Tuesday, September 26, 2006 Fay 0 Comments

Kadang satu hal yang kita butuhkan bisa juga menjadi satu hal yang mengecewakan dan menyakiti kita... Kadang sesuatu yang kita inginkan bisa menjadi sesuatu yang kita takuti... Saat kita membuka hati dan keluar dari tempurung kokoh yang melindungi kita, ada 2 kemungkinan yang bakal kita hadapi...

Kita bisa membuka kesempatan untuk persahabatan dan cinta, untuk mengenal dan dikenal, untuk merasakan hangatnya kebersamaan dan nikmatnya saling berbagi... Tapi di lain sisi, kita menjadi terbuka terhadap adanya kemungkinan terjadinya gesekan dengan dunia luar, terhadap adanya rasa kecewa, takut, trauma, sakit hati, curiga, dan kesedihan... Sesuatu itu selalu mempunyai 2 sisi yang berbeda...

Namun kembali lagi, kitalah yang memegang kendali untuk mengijinkan atau tidak mengijinkan sesuatu itu mempengaruhi kita, baik pengaruh positif maupun pengaruh negatif. Kitalah yang memegang kunci pintu hati kita, untuk memutuskan apakah sesuatu itu boleh masuk dan menetap di hati kita ataukah hanya berdiri di depan pintu beberapa saat sebelum kita minta untuk angkat kaki... Kitalah yang mempunyai hak untuk memilih apakah kita akan hanyut dan tenggelam ataukah tetap bertahan dan terus berdiri... Dan di atas semuanya itu... Dia-lah pemegang kendali tertinggi atas segalanya, and the great news is... Dia ada di pihak kita... Dia-lah yang menginginkan segala yang terbaik untuk kita...

Seringkali aku salah membuat pilihan, kadang aku membuka pintu untuk tamu yang seharusnya angkat kaki dan mengijinkannya mengotori lantai hatiku, atau bahkan sampai meninggalkan bekas luka di permukaan dindingnya yang rapuh... kadang aku menutup pintu untuk tamu yang seharusnya aku undang ke dalam tempat tinggal jiwaku untuk saling berbagi kehangatan cintaNya, hanya karena aku takut terluka lagi... Dan karena kesalahan itulah, kesepian sering mengetuk-ngetuk pintuku dan membisikkan kebohongannya lewat lubang angin yang terbuka...

Aku menginginkan teman-teman... Aku menginginkan ketulusan persahabatan... Namun mungkin tanpa ku tahu... aku membiarkan mereka berdiri kedinginan di halaman perteduhanku...

So God... I need Your wisdom even more... To see and decide... siapa dan apa yang akan aku ijinkan masuk 'n siapa dan apa yang harus aku usir keluar untuk meninggalkan hatiku... And I need Your love, to wash 'n purify my heart... and be part of me... Coz now my key is in Your hands...

0 comments:

Children - by Kahlil Gibran

Monday, September 25, 2006 Fay 0 Comments

Your children are not your children.

They are the sons and daughters of Life’s longing for itself.

They come through you but not from you,
And though they are with you yet they belong not to you.

You may give them your love but not your thoughts,
For they have their own thoughts.

You may house their bodies but not their souls,
For their souls dwell in the house of tomorrow,
Which you cannot visit, not even in your dreams.

You may strive to be like them, but seek not to make them like you.

For life goes not backward nor tarries with yesterday.

You are the bows from which your children as living arrows are sent forth.

The archer sees the mark upon the path of the infinite,
And He bends you with His might that His arrows may go swift and far.

Let your bending in the archer’s hand be for gladness;
For even as He loves the arrow that flies, so He loves also
The bow that is stable.

0 comments:

Hadiah dari Pengharapan

Monday, September 25, 2006 Fay 0 Comments

Baru semalam tadi kulihat gadis itu
Duduk menunggu di mejanya
Memainkan sendok dan garpunya di sisi piring
Tanpa menyentuh hidangan di hadapannya

Sejenak terpaku melihat jam tangannya
Sebelum dia mengulurkan tangannya
Menghantar sesendok mentimun keraguan
Berbaur dalam rasa hambar di lidahnya

Tangannya terulur menggenggam leher gelas
Seteguk cairan manis dengan serat harapan mengaliri dahaganya
Namun sedetik kemudian dia kembali terdiam
Memandangi pantulan wajahnya sendiri di gelas kaca

Hela nafasnya seakan menghentikan waktu
Sebelum akhirnya dia memutuskan untuk menikmati makanannya

Suapan pertama… masih terasa hambar
Garam pun berkejaran diaduk di dalamnya
Suapan kedua… masih ada yang kurang
Gelapnya rasa manis bergabung dalam untaiannya

Sesaat saja sebelum gigitan terakhir…
Kembali dia menelan setengah gelas minumannya
Membasuh bibirnya yang sedikit berantakan
Sampai tak kusangka dia sedang menoleh ke arahku

Perlahan senyumnya mengembang
Walau matanya masih membiaskan tanya
Aku melangkah maju dan bersandar di mejanya
Memperlihatkan hadiah sederhana yang membuatnya berbinar

Apa yang kubawa untuknya?
Semangkuk ice cream coklat kesukaannya yang aku tahu akan menenangkannya
Dan siapa aku?
Aku hanya kurir dari tuanku yang bernama Pengharapan…

0 comments:

Sedikit Sedih

Monday, September 25, 2006 Fay 0 Comments

Sebenernya bukan pertama kalinya ada kejadian kayak gini ama satu temenku... Kejadian dimana aku ngerasa disebabkan (mungkin, salah satunya) karna perbedaan usia yang jauh... Plus latar belakang yang memang membuat dia jadi wanita yang tangguh, serius 'n strong banget, yang mungkin bikin dia jadi sering gemes ama aku, plus perbedaan karakter juga, dia koleris melankolis sementara aku melankolis phlegmatis...

Sebenernya perbedaan pertimbangan yang terjadi bukan masalah yang gede banget, tapi gatau kenapa aku rasa dia mengangap ini terlalu serius. Dari kejadian-kejadian sebelumnya, intinya siy sama, sudut pandang kita emang beda, but sometimes aku ngerasa aku dijudge ga baek 'n kurang kalo standarku ga sama kayak dia... What makes me sad is... kalo mo terang-terangan aku juga bisa kritik dia coz ada beberapa sikap 'n kecenderungannya yang aku ga setuju, but aku berusaha ngertiin, walo sikapnya itu ngefek ke banyak orang. But aku ngerasa kenapa dia strict banget kalo ke aku... padahal sikapku itu ga ngefek ke orang banyak... it's just me...

Sekilas aku sempet mikir, bertemen ama orang yang beda usianya jauh banget kadang positifnya aku bisa banyak belajar dari dia, secara jam terbangnya juga lebih tinggi ' lebih banyak pengalaman... But negatifnya (selama ini aku cuman ngakalin aja) aku emang jadi ga bebas cerita semua ke dia, terutama kalo aku lagi butuh didengerin bukannya dikomentarin 'n kalo aku lagi sensi... soalnya rada pedes hehe... ntar tambah kusut benang dikepalaku hehe...

But aku tetep thankful for a friend like her... Aku juga jadi belajar adaptasi coz emang kan kita ga bisa menghindari perbedaan-perbedaan yang ada, tinggal gimana cara menyiasatinya ajah biar tetep akur 'n get along...

0 comments:

Ada Apa dengan Cinta 'n Trauma?

Monday, September 25, 2006 Fay 0 Comments

Pernah ga saking takutnya kehilangan seseorang, kamu malah memilih buat mengabaikan orang itu sepenuhnya atau malah kamu yang ninggalin dia duluan?

Ato pernah ga terlintas di pikiranmu karena ketakutan yang hampir sama, daripada nanti akhirnya kamu kecewa (takut kecewa), kamu memilih untuk menutup hati dan mengabaikan 'n menyangkal perasaanmu sendiri kepada seseorang?

Pernah ga pilihan untuk menuliskan "The End" sebelum hubungan yang sesungguhnya sempat dimulai, menjadi keputusanmu karena takut gagal lagi?

Pernah ga kamu memutuskan untuk berhenti dan berbelok arah bahkan saat perjalanan yang sesungguhnya belum dimulai, karena kamu tidak mau mengakui bahwa perasaanmu mulai tumbuh kepada seseorang dan kamu takut dia tidak mempunyai perasaan yang sama terhadapmu?

I did, 'n I found it happened too with most of everyone else that I know... Saat ini salah satu temenku lagi ngalamin ini, 'n di forum jawaban.com juga ternyata ada yang buat tentang topik ini. Trauma 'n ketakutan emang sering bikin kita stuck, menghambat kita buat mencoba untuk bangkit lagi dan membuat pengalaman yang baru. Apalagi kalo berhubungan ama hati 'n perasaan... Weizz... berat bow... Coz emang urusan jadi complicated 'n ga gampang kalo udah sambung menyambung ama urusan hati... hehehe... been there... Rasanya seneng yah nemuin kalo ternyata ga cuman kita seorang yang ngalamin hal kayak gini hehehe... Saling share 'n nguatin ama temen-temen juga jadi bikin lebih plong, ya ga? (Ujung-ujungnya mo promo join forum jawaban.com niy hehehe...)

Karna ada ketakutan itu, waktu ada seseorang yang baru, kadang kita jadi bingung ama perasaan kita sendiri. Jadi bertanya-tanya apa kita memang suka 'n care ama orang ini, apa kita udah siap kalo seandainya ntar kita cuman bertepuk sebelah tangan, apa kita udah siap kalo ntar setelah deket beberapa lama 'n kita jadi tambah suka tapi akhirnya ga jadi, apa kita udah siap buat hubungan yang baru, apa hati kita udah pulih dari hubungan lama yang ga berhasil... There are many questions spinning around in our mind.

Ngatasin trauma 'n ketakutan ini emang ga segampang 'n secepat membalikkan telapak tangan, it is a process 'n it takes time indeed... And last but not least, we do need His strength 'n His guide...

Buat yang sekarang lagi ngalamin ini... selama kita tetep ada di trackNya (sesuai batasan-batasan sehat yang Dia buat 'n juga sejalan dengan kebenaran FirmanNya), dan selama hati kita siap (kita dah cross check bahwa hati kita bener-bener udah pulih dari luka masa lalu 'n bener-bener udah move on dari hubungan yang lama), kita tinggal minta pimpinanNya, dan memintaNya untuk menjagai hati kita... dan minta hikmat untuk bisa bener-bener obyektif dalam saling mengenal dengan someone new ini. Jalani semuanya dengan natural... coz God pasti bakal kasih peneguhan-peneguhan lewat berbagai cara, entah langsung, lewat teman-teman seiman, kakak rohani, lewat pengenalan pribadi, keluarga, dll... God pasti memimpin langkah-langkah orang yang percaya 'n berharap ama Dia, yang ngandelin Dia. He will show you the way...

Amsal 4:18 = "Tetapi jalan orang benar itu seperti cahaya fajar, yang kian bertambah terang sampai rembang tengah hari."

Jangan biarkan kesalahan-kesalahan di masa lalu mencegahmu untuk melakukan hal yang benar dengan orang yang tepat di masa depan...

0 comments:

What I Saw Today

Saturday, September 23, 2006 Fay 0 Comments

Sabtu-sabtu nge-net gratis di kantor hehehe... Gara-gara tadi nemenin temen kantor (Rianty) yang mo ngedit, eh malah diajak ama Rianty 'n Torri nengokin orang kantor juga di RS yang baru aja ngelahirin anak pertama, abis itu lunch bareng di mall. Rencana awal siy kita mo balik lagi ke kantor, soalnya Rianty ama Torri masih mo ngedit, aku juga daripada cengok di kos mo ngenet aja di kantor ama baca-baca majalah getu (Soalnya Dept. Produksi kan langganan majalah buat bahan program getu hehe... wah surganya, udah aku suka baca majalah 'n ngenet, ini dapet semuanya free hehehe...) Eh ternyata tiba-tiba mereka mo langsung aja dari mall ke terminal shuttle mo pulang ke Jakarta. Ya udah aku sendirian balik kantor deh... ini dari tadi jam 1 ngenet ampe skarang hehe...

Tadi pas brangkat kantor kan jalan kaki, aku liat ada anjing liar jalan, kaki depannya satu patah... jadi dia jalan cuman pake 3 kaki... Kayaknya kaki depan yang patah itu tulangnya kegeser, soalnya jadi nekuk gitu... Ga tega banget ngeliatnya... Tapi kayaknya dia ga terlalu mempermasalahkan itu, tetep aja jalan kesana kemari pake 3 kaki... I just wondered... Seandainya manusia sama sekali ngga berfokus berlebihan ama kekurangannya, pasti ga ada yang namanya rasa putus asa, 'n pasti juga manusia jadi tetep enjoy 'n ngelakuin apa yang dia mau... Ngga tau deh apa anjing tadi pernah putus asa or ngebandingin dirinya ama anjing laen yang "normal"... But selaen ga tega (coz dia juga keliatan dekil), aku juga kagum ama anjing itu... Dia kayak enjoy aja, maybe kalo dia bisa ngomong, dia bakal nanggepin pandangan ga tegaku ke dia dengan "So what getu loh?" Hehehe... gatau juga soalnya ga pernah ngerasain jadi anjing hehe...

Trus, tadi pas nengokin orang kantor yang barusan ngelahirin anak pertama di RS, dengerin proses kelahiran 'n ceritanya juga... eegh... jadi gimanaaa getu... soalnya sambil denger cerita sambil ngebayangin... jadi serem sendiri ceritanya hehe... Ngebayangin duh gimana ntar kalo aku yah.. Deuh mending jangan dibahas dulu degh hehe... Emang amazing banget 'n kayaknya misteri yang gemanaaa getu kalo menyangkut kehamilan 'n kelahiran... Jadi mikir yang nyabang-nyabang kemana-mana getu deh hehe... Tadi juga ngeliatin orang di sebelah ruangan itu yang juga abis ngelahirin, trus ngeliat bayi-bayi dari luar lewat kaca...

Yepp.. ini masa awal mereka di dunia ini, jalan mereka masih panjaaaaang banget... cuman kalo ngerenungin diri sendiri kok kayaknya kita cepet banget yah hehe.. Ngerasa getu ga? Kayaknya belon lama lulus sekolah, eh udah kerja.. and so on and so on... Hmm... ampe ga bisa berkata-kata ini hehehe... Maybe ada yang mo nambahin? hehe...

0 comments:

More Detail

Saturday, September 23, 2006 Fay 0 Comments

Gara-gara abis blogwalking niy hehe...

Kebiasaan unik seputar makan?

- Suka dipilah-pilah dulu, trus dipilih dulu (save the best for last getu deh hehe...) biar yang paling aku suka itu dimakan paling akhir, jadi makannya lama hehehe..

- Lebih milih sayur ketimbang daging, yah kebiasaan aja, emang jadinya ga terlalu suka daging getu

- Sering say "no" kalo makan daging tapi dagingnya masih berbentuk aslinya (kayak ikan gurame - kan masih berbentuk tuh, keliatan matanya pulak heizzz... jadi ga bisa makan degh), tapi kalo dah dipotong-potong pokoknya asal ga berbentuk aslinya aja, masih mau hehe..

Kebiasaan unik pas ngelakuin hobi?

Pas nulis yah... hehe... Kalo lagi pengen bener-bener konsen nulis (yang bener-bener butuh high concentration niy) sambil denger musik yang pas dulu (kebanyakan siy pop, cuman masih bisa yang laenlah...) pokoknya kalo dah "tenggelam" tuh dah kayak berada di dalem gelembung udara getu, only me 'n what I'm writing about. Kalo ada suara-suara laen denger siy, cuman ga seberapa nangkep getu hehe...

Kalo nulis yang biasa aja, yang ga butuh konsentrasi tinggi ya bisa sambil dengerin yang laen, pokoknya masih bisa disambi-sambi degh.

Kebiasaan pas jawab telpon?

Nothing special siy, nanya "Hallo?" getu aja.

Eh tapi kalo di kantor, karna aku males banget ngangkat telpon kalo lagi konsen nulis, secara aku rasa itu ngeganggu banget coz most of the phone wasn't for me, tapi nyari orang seruangan yang kerjaannya beredar mulu... biasanya aku angkat aku nanya "Lo?" hehehe... ga "halo" lagi tapi dah diminimalis jadi 2 hurup terakhir ajah hehehe... and kalo telpon itu nyariin ntu orang yang nomaden, kalo aku liat ga ada kepalanya nongol di mejanya, my default answer is "Lagi keluar ruangan..". Ya kecuali kalo aku tau dia lagi ga masuk kerja ya baru jawabnya beda hehe... Sempet ada orang yang geregetan gara-gara nyari ntu orang tapi keluar ruangan mulu, aku bilang ke dia, "Kasih usul protes aja di intranet kantor, ntu orang dipasangin something yang bisa ngelacak keberadaannya getu, apa kek, biar sama-sama enak.." wkwkwkwk... kita jadi ngakak bareng akhirnya coz yang kebayang itu benda kayak kalung anjing yang kalo mo dilacak ama pemiliknya kalungnya bunyi "tiiiiitt tiiittt..." hahaha...

Kebiasaan pengantar tidur?

Emm... seringnya siy sambil denger musik slow romantic dari radio getu hehe.. ya volumenya juga rada sayup-sayup getu... secara radionya di sebelah bantal persis hehe..

Trus kalo misalnya lagi mellow dikit ya peluk bentar 'n kiss boneka teddy bear kecil sebelon ditaroh kembali ke tempat asalnya, di atas radio hehehe...

Tapi kalo dah cape banget langsung tidur aja, cuman ini jaraaaang banget, apa yah.. kayak kerasa ada yang kurang getu hehe...

Segini dulu aja degh, yang laen blon kepikir hehe...

0 comments:

About Indonesia

Friday, September 22, 2006 Fay 0 Comments

Tadi Pak Pati Ginting kotbah di all staff chappel... Dia ngebahas tentang semua krisis yang terjadi di Indonesia belakangan ini termasuk juga kondisi Indonesia yang tetep aja terpuruk. Fyi, Pak Pati Ginting ini dulu pernah kerja di DepKeu Indonesia 'n punya latar belakang punya interest ama hal-hal politik sebelum dia jadi pendeta, dia ngebahasnya konkrit, kritis, real, dengan dasar Firman, pokoknya mantep banget deh... (in my point of view, dia itu salah satu orang yang dipake Tuhan sesuai destiny-nya 'n interest-nya) Not as usual, biasanya aku ga terlalu tertarik ama topik-topik politik or nasionalisme, yah biasa aja getu... aku lebih tertarik ama isu-isu sosial budaya yang lagi hangat. Tapi tadi, omongan dia tu klik aja.. So I wanna share it with you...

Banyak orang, khususnya kalangan pendeta 'n orang-orang Kristen, yang ngebahas alasan di balik bencana dan musibah yang terjadi di Indonesia belakangan ini (mulai dari tsunami, gempa, dll...) dari sisi yang umum, seperti misalnya karna merajalelanya KKN, kenajisan, perjudian, dll. Tapi Pak Pati Ginting menggali lebih dalem lagi coz dia masih ngerasa ga puas dengan semua sudut pandang itu, and he founds that:

Ø Kurang tepat kalo penyebabnya KKN, karna dulu waktu jaman OrBa, KKN malah jauh lebih parah, tapi pertumbuhan ekonomi Indonesia masih bisa mencapai 12%

Ø Kalo tentang kenajisan, Thailand masih lebih parah ketimbang Indonesia, tapi Thailand bisa bangkit dari keterpurukannya.

Ø Perjudian? Malaysia lebih lagi daripada Indonesia, tapi mereka bisa bangkit dari keterpurukannya dan sudah bergerak menjadi salah satu negara maju.

Lalu kenapa Indonesia terus dilanda krisis berkepanjangan 'n tetap terpuruk?

Tidak ada akibat tanpa ada sebab... Salah satu sebab yang sering terluput dari perhatian adalah karena ketidakadilan terhadap umatNya yang diabaikan oleh hukum. Ingat kasus pemusnahan gereja-gereja di Situbondo? Sampai saat ini kasus itu dibiarkan begitu saja. Padahal sebelumnya isu perbedaan agama ini sangat sensitif dan dihargai.

Tuhan itu adil, dan keadilan Tuhan bakal tetep berjalan no matter what. Bencana-bencana yang terjadi itu bisa terjadi karena kita tidak berdiri sebagai orang benar yang membela orang-orang yang bersalah. Kita lebih sering mengeluh tentang mereka, kita lebih sering membela sesama orang benar. Sebenernya orang benar tidak perlu dibela, coz God sendiri pasti membela orang benar. Sama seperti Yesus yang datang bukan untuk orang benar tapi untuk menyelamatkan orang-orang berdosa, why? Coz orang benar udah bener, sama kayak yang butuh dokter itu orang sakit, bukan orang sehat. Yesus datang sebagai pembela, Dia menebus orang-orang yang berdosa seperti kita, supaya Dia menjadi Pembela Agung kita yang percaya pada karya penebusanNya. Karna keadilanNya, maka penghukuman itu tetap berlangsung kalo ga ada orang yang berdiri untuk membela. Ingat Musa yang berdiri sebagai pembela bangsa Israel di hadapan Tuhan?

Lalu kenapa bencana juga terjadi juga di wilayah "orang Kristen" seperti di Ambon, Nias, dan Nabire? Status sebagai orang Kristen belum tentu menyatakan bahwa orang-nya benar-benar hidup sebagai seorang percaya. Pak Pati Ginting menemukan fakta bahwa banyak pendeta di sana yang masih menggunakan kuasa-kuasa kegelapan dan mempunyai gaya hidup yang sama sekali bertolak belakang dengan status mereka sebagai orang Kristen. Dan keadilan Tuhan tetap berlaku atas mereka.

Sering tanpa sadar kita juga mengeluh tentang Indonesia (yea you know, pemerintahannya, ketidakjelasan hukumnya, keruwetan birokrasinya, dll dll... bisa serentetan daftar panjang gitu deh), kadang kita cuman asal celetuk aja, 'n kadang juga ada yang begitu kecewanya 'n begitu malunya jadi warga Indonesia sampe niat menetap di negara asing manapun asal ga di Indonesia. One truth about this, perkataan kita itu punya kuasa. Darimana lahirnya perkataan kita? Dari pemikiran dan sudut pandang kita! Ingat kenapa Sodom dan Gomora dimusnahkan? Bukan hanya karena dosa 2 kota itu, tapi lebih lagi karna banyak keluhan orang tentang 2 kota itu ("Sesudah itu berfirmanlah TUHAN: "Sesungguhnya banyak keluh kesah orang tentang Sodom dan Gomora dan sesungguhnya sangat berat dosanya." - Kejadian 18:20). Apakah kita mengucapkan kehidupan atau kematian terhadap negara kita sendiri? Karena kesejahteraan kita juga bergantung pada kesejahteraan tempat tinggal kita bukan?

Satu hal lagi yang membedakan Indonesia dengan negara-negara lain yang juga minoritas Kristen atau orang-orang Kristennya diancam/dianiaya/diperlakukan tidak adil... Tingkat penganiayaan di Thailand dan Malaysia jauh lebih tinggi daripada di Indonesia, tapi mengapa Indonesia keadaannya jauh lebih terpuruk dibanding 2 negara itu? Negara Thailand dan Malaysia tidak didirikan dengan perjanjian persaudaraan. Indonesia didirikan dengan perjanjian persaudaraan, yang tercantum juga dalam Pancasila dan UUD 1945, bahwa kita sebagai warga negara Indonesia adalah satu, namun tetap menghargai perbedaan agama yang ada. Kuasa hukum atau kuasa perjanjian (covenant) itu besar sekali. Dan karena belakangan ini covenant itu mulai dilanggar, maka tidak heran jika akibatnya seperti yang terjadi belakangan ini.

Nasionalisme mungkin terdengar terlalu radikal bagi sebagian besar orang... Namun sesungguhnya definisi nasionalisme berawal dari sikap hati yang sederhana. Hidup kita adalah anugrahNya, namun apakah kita benar-benar menyadari, menghargai, dan mensyukuri kenyataan itu kalau ternyata dari pemikiran dan perkataan kita lebih mengungkapkan ketidakpuasan, kekecewaan, dan ketidakpedulian?

0 comments:

Wicked Lies

Thursday, September 21, 2006 Fay 0 Comments

Dimulai saat Hawa mendengarkan bisikan ular, terpaku pada satu buah dari satu pohon di taman itu... Hanya satu! Sampai akhirnya kita semua tau apa yang terjadi selanjutnya... Sounds familiar?

Seringkali kita terjebak dalam jaring-jaring kebohongan yang ditenun iblis untuk mengunci kita. Kebohongan-kebohongan itu mungkin berawal dari sesuatu yang sederhana, namun saat kita menelan kebohongan pertama, maka kebohongan-kebohongan berikutnya akan lebih mudah terlihat sebagai kebenaran...

“Tidak ada yang mencintaiku”

“Aku terlalu jelek…”

“Aku tidak punya potensi”

“Aku tidak butuh orang lain, aku bahagia sendirian”

Daftar yang sangat panjang jika kita terus menuliskannya…

Saat itu Hawa tergoda oleh kebohongan pertama yang ditawarkan ular padanya, dia mulai berpikir apakah Allah memang menyembunyikan sesuatu darinya dengan melarangnya memakan buah dari satu pohon itu... Dia melupakan kenyataan bahwa dia sudah memiliki semua yang dibutuhkannya! Adam di sisinya, semua buah dari semua pohon di taman itu, kecuali satu pohon itu.. Dia terpaku pada apa yang tidak dia miliki dan lupa bahwa sebenarnya dia tidak membutuhkan 1 pohon itu karena semua yang dibutuhkannya sudah ada!

Iblis seringkali menggoda kita, mencoba mengarahkan pandangan kita pada apa yang tidak kita miliki, lalu mulai menanamkan benih-benih iri hati, rasa tidak puas, mengasihani diri sendiri,... yang pelan tapi pasti, mulai mengalihkan fokus kita pada kenyataan yang sebenarnya, bahwa kita masih memiliki begitu banyak hal untuk disyukuri! "Tapi tanpa satu hal itu hidupku tidak lengkap..." Siapa bilang? Tuhan, our Creator, Dialah yang paling tahu apa yang kita butuhkan dan kapan kita membutuhkannya. Kita sudah memiliki semua yang kita butuhkan di saat ini. Iblis dengan kelicikannya berusaha menggiring kita pada pemikiran bahwa semua yang sudah kita miliki itu belum berarti jika kita belum memiliki sesuatu hal tertentu (yang memang belum atau tidak kita miliki), pemikiran bahwa kita belum benar-benar bahagia jika kita belum memiliki satu hal itu, pemikiran bahwa satu hal itu jauh lebih penting dan lebih berharga dibanding banyak hal yang sudah kita miliki... Yea well, sez who???

Ketika Hawa mulai menelan racun pemikiran itu, dia menuruti bujukan iblis dan melanggar batas-batas kehidupan, kebebasan, dan kebahagiaannya sendiri dengan mengabaikan larangan Allah dan memakan buah itu... Tuhan memang menetapkan batasan-batasan dalam berbagai area kehidupan kita, namun batasan-batasan itu Dia buat untuk melindungi kebebasan, kehidupan dan kebahagiaan kita! Orang tua yang membuat batasan terhadap anaknya dengan melarang anaknya bermain-main di jalan, tentu saja untuk melindungi anak mereka dari resiko ditabrak oleh kendaraan. Batasan-batasan yang Tuhan buat adalah semata-mata untuk melindungi kita yang sangat dicintaiNya, agar kita tetap memiliki kebebasan yang sejati dan sukacita yang abadi.

"Penyesalan memang selalu datang terlambat..." Kalimat itu sudah sedemikian populer... Namun kalau kita bisa menghindari suatu kesalahan dengan belajar dari kesalahan sebelumnya, bukankah itu lebih bijak? Lihatlah betapa banyaknya berkat yang kita punya saat ini. Tidak salah kalau kita punya iman dan harapan untuk hal-hal yang belum kita miliki dan berusaha mencapainya, namun iman dan harapan itu harus tetap pada posisi yang seharusnya. Jika kita begitu terfokus pada hal-hal yang belum kita miliki sampai kita tidak bisa bersyukur dan menghargai hal-hal yang sudah kita miliki, itu berarti kita sudah termakan kebohongan iblis. Sebelum terjerumus lebih dalam... lebih baik sekarang kita berhenti sejenak dan merenungkan, seperti apakah pandangan kita saat ini terhadap hal-hal yang sudah kita miliki dan terhadap hal-hal yang belum kita miliki?

Jangan sampai kita kehilangan semua hal yang sudah kita miliki hanya karena kita tergoda oleh satu hal yang belum/tidak kita miliki, yang untuk mendapatkannya kita harus melanggar batasan-batasan yang sudah Tuhan tetapkan untuk kebaikan kita sendiri... Jadilah bijak saat ini, supaya kita tidak perlu menyesal di masa mendatang...

PS: Ini aku renungin abis baca bukunya Michelle McKinney Hammond

0 comments:

Let Go

Monday, September 18, 2006 Fay 0 Comments

Last night after I called my dad I cried... We kinda had a conversation about my future. My dad asked me about what I'm gonna do next, what about my plan, my carreer, ... And again... all those questions made me labil... I cried and let it all out to God... all of my confusions, my doubts, my fears, and my hope...

Then I send an sms to a close friend of mine... When he called me, I told him about what I felt and about my conversation with my dad... Before that, I've told him already about this (about what I felt and what's in my mind when I was labil)... Even tough he was never experienced this like I do, he told me that I'm still holding on to my own wish... Satu sisi aku udah bilang terjadilah rencanaNya, tapi satu sisi lain aku masih pegang keinginanku buat someday balik ke Surabaya. Aku masih menganggap bahwa ini cuman sementara 'n someday I will go back. It means I'm not totally surrender to His plan... Guess it's true... So he suggested me to let go...

Selain hal itu, ada satu hal lain yang aku pengen... tapi aku juga serahin total ke Dia, pokoknya temanya kali ini tu "let go" 'n surrender all deh... If God wants it, then it will be happen.. If God thinks it's not the best for me and it's not His plan for me, then it won't be happen... I trust Him and I do know that He knows better than me.

Honestly, it feels so heavy to let it go... Yet I know there's no other way for me if I really wanna follow Him completely but surrender all to Him... All my dreams, my wishes, 'n my hopes...

02:15 pm -------------

Barusan aku cerita ama kak Marcell di kantin about my dad's call. Kak Marcell bilang kayaknya papaku bakal tenang kalo aku bisa jelasin tentang kerjaanku dan gimana dengan aku sendiri di sini, 'n gimana dengan rencanaku ke depan. At least dengan kayak gitu, papaku sebagai ortu bisa lebih tenang coz dia tau aku punya tujuan yang jelas 'n bahwa apa yang aku lagi lakuin sekarang itu bikin aku enjoy. Coz ortu paling berharap satu hal ini, mereka pengen liat anaknya hepi 'n safe. I'm gonna tell my opinion to my dad when he calls tonight...

Thank You Father... You've answered me, You always answer me through anyone or anything.. and sudah terbukti, You're never let me think alone, figure it aout alone, and take the burdens alone... You've showed me that I'm really safe in Your track... Thank You...

0 comments:

The Runaway

Monday, September 11, 2006 Fay 0 Comments

Run... Move... Make as many changes... They are the things that we usually wanna do when we're in trouble or under pressure. Banyak media yang juga menyarankan semua itu. But the thing is... apakah semua perubahan di luar itu juga berhasil merubah what's inside us? Apakah lari, pindah tempat, atau melakukan perubahan-perubahan lain benar-benar solusi yang tepat untuk menyembuhkan, mengembalikan, atau merubah our hurted heart, our broken soul, cast away our fears, and heart matters yang lain?

Saat kita lagi berada di bawah tekanan atau kepentok ama masalah, terutama masalah yang berhubungan ama hati 'n perasaan, kebanyakan kita jadi gampang banget tergoda untuk lari, yea..., just runaway, just move, then we thought the problem is solved too... Pernah nonton film "The Perfect Man" ga? Itu salah satu contoh tentang "runaway" yang aku mo ceritain di sini... Asli bagus banget, you should watch it.. We thought it's easier to runaway and it's easier to overcome the storm in our minds 'n in our hearts if we just have a new environment, new people, new place, new style,... But the fact is, maybe malah yang di dalem sini tambah parah... Luka yang ada itu nggak diobati tapi cuman ditutup sementara. And kita tau gimana jadinya kalo luka yang parah di tubuh kita itu cuman ditutup gitu aja, kemungkinan besar bisa tambah infeksi. Diobati pasti sakit, tapi itu bagian dari proses untuk sembuh sepenuhnya.

Pernah tergoda runaway? Pernah banget... Ga cuman sekali... Dulu pas aku masih SMA, aku gabung ama team PD (Persekutuan Doa) sekul. And to be honest... aku ngerasa gapnya jauh banget, antara anak-anak team lama 'n anak-anak yang baru gabung di team. Anak-anak team lama maybe ramah, say hi 'n nanya kabar getu, tapi kita juga bisa ngerasain deh mana yang bener-bener care atau yang cuman sekedar basa basi doang. Anak-anak lama selalu nge-gank sendiri, and anak-anak baru susah banget buat nge-blend in ama mereka. Akibatnya satu persatu anak baru berguguran, maksudnya jadi pada mengundurkan diri getu. atu-satunya yang bertahan sampe akhir, sampe akhirnya lulus SMA, cuman aku. Kenapa aku ga ngundurin diri aja kayak yang laen? Bukannya ga pengen, aku pengen banget just ngundurin diri 'n I'm free, aku ga perlu lagi berusaha blend in ama mereka, aku ga perlu ngerasa tersisih lagi, aku ga perlu sering nangis lagi coz aku sering ngerasa sendirian walopun aku di tengah-tengah mereka, and apa yang aku dapet juga kalo aku bertahan ama mereka? Nothing, a big zero, malah kayaknya aku cuman membiarkan perasaanku sakit sendiri.

But ternyata God ngajarin aku something precious lewat kejadian itu, lewat keputusanku untuk tetep bertahan walo sebenernya keinginan buat keluar tu cuman tinggal dijalanin aja, it's so easy, but I stayed. I learned that kesatuan itu emang butuh usaha, kemauan 'n hati, bukan cuman slogan. Untuk menyatukan generasi lama 'n generasi baru butuh usaha, kemauan, 'n niat hati dari kedua pihak untuk blend in. Kalo yang peduli cuman satu pihak, itu ga bakal berhasil sepenuhnya. Bisa aja tetep jadi satu team, tapi apakah itu bener-bener satu juga secara hati? And how can we pray with one heart kalo pada kenyataannya kesatuan itu cuman secara status doang? Statusnya aja satu team PD... Tapi sama sekali ga ada kesatuan hati... Padahal kesatuan hati adalah komponen paling penting yang jadi jiwa dari sebuah organisasi atau komunitas. Bukan cuman karna ini Persekutuan Doa, tapi ini juga berlaku dalam komunitas apapun. And yang terpenting dari semuanya... Dia ngajarin aku how to stayed and not runaway... untuk pada akhirnya mengalami proses 'n get a new lessons 'n new perspective dari proses itu, yang jelas-jelas bakal berguna buat masa depan 'n jelas-jelas (whether aku nyadar ato enggak) bikin aku tambah dewasa (baek secara hati maupun pengetahuan)... And I'm really thankful for His strength for me at that time... Coba kalo aku milih untuk keluar, ga ada yang aku dapet dari situ...

Trus yang baru taun lalu terjadi... about a kind of relationship that didn't work, and I was in a process to forget, forgive 'n move on. It didn't easy at all... Many times I cried alone in my bedroom when I told God about what I felt inside, about the war in my mind, about the difficulties around that... Selama masa-masa itu, rasanya ga kelar-kelar... Felt like it's gonna last forever! And I'm so tired of that... Pengen rasanya balik aja ke Surabaya, or kerja di tempat laen, or whatever so aku punya lingkungan baru 'n temen-temen yang baru, semuanya baru... So aku ga perlu ketemu that guy again 'n semua yang mengingatkan aku. Aku pikir itu reasonable banget, aku pikir bakal lebih gampang move on kalo kayak getu. But I know for sure at that time I have to stayed (again)... and not runaway... Coz I'm sure that I'm in the middle of a process... and bahwa ini hanya satu masa dalam kehidupanku, ini ga bakal berlangsung selamanya. And it's true indeed... Sekarang aku dah over it, aku juga dah bertemen lagi ama that guy. But you know... at that time, godaan untuk runaway tu gede banget... I'm very thankful again for His strength and His love, to kept me standing and kept me walking through the process... And bener, setelah aku ngelewatin semua itu, aku belajar banyak hal tentang gimana seharusnya relationship yang bener, tentang forgiveness, tentang tetap berdiri 'n ga runaway, tentang kesetiaanNya... It's really a wonderful experience though... And aku ga bakal jadi kayak sekarang kalo misalnya aku runaway dari proses itu.

So... It's very bery important to make the right decission when we are in the storm age. Karena keputusan itulah yang akan menentukan masa berikutnya dalam kehidupan kita. Ingatlah bahwa ada banyak masa dan musim dalam hidup kita, masa kekelaman itu hanya satu masa di antara banyak masa yang lain. Masa kekelaman atau badai itu hanya one solid darkest colour among the other colours... Jaga fokus kita tetep pada kebenaranNya 'n janjiNya... supaya pada saat nanti malam sudah berlalu 'n fajar menyingsing, kita melihat diri kita masih tetap berada di trackNya... Dan kita tidak menyesali satu hal pun dari semua yang sudah kita alami, coz semua itu malah semakin mendewasakan kita, menambah pengetahuan 'n hikmat kita, 'n at last but not least... semakin bikin kita mengenal Dia... our awesome and faithful God...

Ciayooo...!!!

0 comments:

Tentang Bersyukur

Wednesday, September 06, 2006 Fay 0 Comments

tadi malem aku ngobrol ama temenku ampe setengah satu subuh, awalnya siy cerita-cerita ringan, tapi mulai serius waktu aku cerita tentang tulisan di salah satu blog yang ngebahas tentang bersyukur.

Solusi yang paling praktis 'n biasanya banyak berhasil kalo misalnya kita lagi ga puas dengan kondisi kita saat ini (entah itu kerjaan, gaji, keluarga, atau apapun), tu dengan ngeliat orang laen yang kondisinya di"bawah" kita. Misalnya, kita lagi ga puas ama gaji 'n stress di kantor, tapi kalo kita inget masih ada banyak orang yang pengangguran 'n belon punya penghasilan, ditambah pula kondisi ekonominya yang pas-pasan, kita jadi berenti mengeluh 'n lebih gampang bersyukur, coz dibandingkan dengan kondisi orang laen itu, kondisi kita jauh lebih baek.

Aku bilang kalo itu emang solusi yang paling gampang dilakuin. Tapi gimana kalo yang ngalamin itu adalah orang yang emang berada di posisi paling "bawah"? Misalnya udah cacat, kondisi ekonomi pas-pasan, dll... Gimana kalo misalnya dia ga bisa membandingkan kondisinya dengan kondisi orang yang lebih "buruk" dari dia? Brarti dia ga bisa bersyukur dunk... So level kedua dari solusinya, bukan dengan ngebandingin kondisi diri dengan orang laen, tapi melihat apa yang kita punya 'n bersyukur untuk itu.

But my friend have a different opinion, ada sebagian yang merevisi, 'n juga menambah. Dia rada ga setuju dengan apa yang aku bilang tentang gimana kalo seseorang itu berada di kondisi yang paling "bawah"... Menurut dia ga ada suatu kondisi yang bisa dibilang paling "bawah", coz he believes that diatas langit masih ada langit 'n dibawah tanah masih ada lapisan tanah lagi. Tuhan selalu adil, Dia selalu ngasih potensi yang berbeda dan unik dibalik kekurangan seseorang. Intinya setiap orang pasti dikasih kekuatan sendiri-sendiri untuk menghadapi kondisinya coz God ga pernah ngasih something untuk dihandle ke kita yang melebihi kekuatan kita untuk menghadapinya. So level ketiga dari solusi untuk bisa bersyukur, kita bersyukur coz what we had 'n bersyukur coz He had given us the power to handle that. Omongan dia mengingatkan aku ama tulisanku sendiri beberapa waktu lalu di blogku. Tentang "Makanan Keras 'n Susu", masalah tiap orang beda-beda, cuman setiap dari kita pasti udah dikasih kemampuan ama Dia untuk ngehandle itu semua...

Temenku juga cerita kalo misalnya dia lagi ada masalah or mikirin satu masalah gitu, sering malah ada orang laen yang dateng buat curhatin masalahnya ke dia. But dari situ dia juga dapet something... Jadi tau kalo ternyata ada masalah yang lebih gede dari masalah dia 'n dia bisa bantu nguatin orang laen itu dengan kata-kata. So dia bilang balik juga ke temennya ini kalo temennya juga jadi berkat buat dia 'n say thank you, coz membuat dia sadar lagi tentang indahnya berbagi. Dia juga bilang sama kayak kita, ada kalanya aku nguatin dia dan ada kalanya di waktu laen dia yang nguatin aku... sudut pandang kita berdua yang beda juga bikin aku 'n dia jadi bisa liat the whole picture setelah digabungin. Dia juga jadi nyadar tentang satu kebenaran ini, bahwa seringkali pikiran kita bergerak jauh lebih cepat (berada lebih jauh di depan) daripada kenyataan. And itulah yang bikin kesannya masalah kita lebih gede daripada kemampuan kita saat ini.

Give thanks, coz we live in Him...

0 comments:

Benci Diri Sendiri?

Tuesday, September 05, 2006 Fay 0 Comments

Did you ever hate yourself? Did you ever wanted to be someone else or just anyone else except yourself? Did you ever runaway from yourself? Jarang banget ada orang yang ga pernah ngerasa benci ama diri sendiri, minimal kalo ga sampe benci ya pokoknya ada aja yang ga kita sukai dari diri kita sendiri.

Dulu banyak banget hal yang aku benci dari diriku sendiri... Mulai dari fisik ampe karakter. Aku ga suka rambutku yang bergelombang, coz ga bisa dimodel macem-macem kayak orang yang rambutnya lurus, paling cuman bisa diiket aja. Aku ga suka pigmen rambutku yang ga beres 'n dah diturunin dari mamaku, yang bikin banyak rambut putih (maybe lebih dikenal dengan sebutan uban) tumbuh sebelum waktunya... and I really hate omongan atau pertanyaan orang laen tentang itu. Aku ga suka badanku yang rada gemuk, ga bisa pake kaos ramping yang gambar 'n modelnya lebih lucu-lucu dibanding kaos yang rada gombrong. Aku ga suka diomongin orang tentang diam-ku, banyak banget yang mengekspose 'n mengkritik kenapa aku terlalu pendiam, ngebanding-bandingin aku ama temen seumuran yang lebih rame...

Akibatnya yah sempet minder, ga berani gaul, jadi cuek banget ama penampilan (Ga kebayang aku dulu pake celana jeans sembarangan 'n kaos gombor, itu baju kebangsaanku waktu SMPan, ga modis at all hehehe... cenderung belel hehehe...), jadi cuek banget ama orang laen (males aja gaul getu...), 'n tampang always jutek. Dari SMP sampe SMA aku terkenal coz aku paling pendiam dibanding anak-anak laen, pendiem, alim, pinter. Aku cuman becanda lepas 'n rame ama beberapa temen yang emang dah deket ama aku. Sampe pernah ada temennya temen kosku yang kaget waktu denger aku becanda sambil teriak di deket temenku pas temenku itu lagi nelpon, soalnya ga kebayang kali yah aku bisa teriak or becanda, soalnya mukaku kalo ga jutek ya lurus-lurus aja hehehe... no expression getu...

Emm.. sampe saat ini pun emang aku ga bisa langsung rame or berakrab-akrab ria kalo ama orang-orang baru, tapi aku dah jauuuuhh better daripada aku yang dulu. Kenapa aku dulu benci ama diriku sendiri? It's becoz aku belom tau siapa sebenernya diriku, aku masih ga menyadari that I am beautiful in His sight, my Creator... Aku dulu berfokus ama kekurangan-kekuranganku, 'n juga ngebanding-bandingin diri ama orang laen. Aku dulu belon nyadar bahwa Dia emang punya tujuan dan alasan kenapa setiap orang diciptakan unik dan berbeda satu sama lain, baik dari segi fisik, karakter, maupun potensi. And basicly it's not a matter of good or bad, cute or ugly, more or less, it's just different... Sama seperti warna-warna pelangi yang berbeda satu sama lain, biru 'n kuning berbeda bukan berarti biru lebih bagus atau lebih jelek daripada kuning, tapi hanya berbeda, berbeda karna keunikan warna biru dan keunikan warna kuning sama-sama dibutuhkan untuk menjadi bagian dari warna-warni pelangi yang indah. Itu ibaratnya masing-masing keunikan dan perbedaan kita memang dibutuhkan untuk menjadi bagian dari big planNya yang amazing.

Tentang karakter, menambah 'n menegaskan lagi beberapa postinganku sebelumnya ("Tentang Introvert", "Be Yourself" 'n "Shyness VS Insecurity",), ada 2 golongan utama, ekstrovert dan introvert. Usually, kebanyakan orang punya imej positif tentang orang-orang ekstrovert dan punya imej yang negatif tentang orang-orang introvert. That's becoz orang-orang ekstrovert lebih mudah bergaul secara verbal, suka keramaian, lebih ramah, dan lebih gampang akrab dengan orang lain. Sementara orang-orang introvert biasanya lebih berorientasi kepada tugas daripada kepada orang, sehingga mereka naturally tidak gampang atau tidak bisa cepat berakrab ria dengan orang lain, dan juga lebih suka kesunyian.

Aku termasuk introvert. Dulu aku ga mau mengakui ini 'n sifat alamiah introvert inilah yang menjadi salah satu kambing hitam dari why I hate myself, coz aku ga melihat ada yang positif dari sifat alamiah introvert itu sendiri. Sampe God nyadarin 'n neguhin aku lewat berbagai cara, salah satunya dari artikel-artikel 'n buku... sampe I realized that... This is me.. I like myself.. Coz God had created me so unique... dan aku adalah salah satu keping puzzle yang dibutuhkan untuk ngelengkapin big picture of His plan.

I really wanna encourage all of you, introvert people... We are unique... Dan kita sama berharganya dengan orang-orang ekstrovert. Orang-orang introvert dan ekstrovert memang diciptakan dengan perbedaan satu sama lain untuk saling melengkapi, bukan untuk saling dibandingkan. Lingkungan dan kebanyakan orang memang maybe masih punya imej yang negatif, tapi kita yang udah tau kebenaran ga seharusnya terintimidasi dengan penilaian mereka. Kalau orang lain ga menghargai kita, well... so what getu loh.. Hehe... why bother? Mereka masih memandang sebelah mata coz mereka belum tau kebenarannya. And lagian mereka juga yang bakal rugi sendiri coz mereka ga menyadari potensi kita yang ga dimiliki orang-orang ekstrovert... God, who is our Creator menghargai kita, so we shall appreciate 'n love ourselves...

Eks temen kantorku yang jadi host di Solusi O Channel, pernah terima sms dari pemirsa TV, yang isinya orang ini benci ama dirinya sendiri, 'n terutama benci coz dia introvert, dia pengen jadi ekstrovert... And temenku ini inget aku (buat dia aku pendiem banget coz dia extrovert abiezz hehe...) then dia encourage orang ini dengan bilang bahwa setiap orang memang unik, introvert 'n ekstrovert seharusnya berdampingan, coz they're equal... just different, ga ada yang lebih tinggi or lebih rendah... That's why as an introvert person... I wanna encourage introvert people too... Don't underestimate yourself... You are unique, and precious...

0 comments: