Choose Not To Be Afraid
Keraguan, rasa tidak aman, dan ketakutan dalam bentuk apapun hanya akan menghambat kita dari menjalani rencana yang sudah Tuhan tetapkan untuk kita. The evil use those feelings to prevent us from doing all God wants us to do and keep us from receiving all He wants us to have. We can exchange our fear for faith as we choose to believe God’s Word.God encourages His people by saying, "Fear not [there is nothing to fear], for I am with you; do not look around you in terror and be dismayed, for I am your God. I will strengthen and harden you to difficulties, yes, I will help you…."
Kadang kita merasa takut atau merasa tidak aman saat menghadapi situasi-situasi tertentu atau saat kita menghadapi berbagai perubahan dalam hidup kita. Kita mungkin merasa takut saat memasuki lingkungan pergaulan yang baru, memulai pekerjaan yang baru, memulai hubungan yang baru, pindah ke tempat tinggal yang baru, dll... Kita bertanya-tanya apakah kita mampu, apakah kita sudah benar-benar siap, apa yang nanti akan terjadi, bagaimana jika aku kehilangan pekerjaan, bagaimana jika aku sakit atau orang yang aku sayangi meninggalkanku, dll... The list is endless.
Semua orang pernah merasa takut, termasuk aku. Kadang aku takut pada hal-hal yang mungkin bagi sebagian orang lain itu biasa saja, dan mungkin juga terjadi sebaliknya. Merasa takut itu wajar, tapi yang penting adalah apa yang kita lakukan setelah itu sebagai respon, apa yang kita pilih? Kita bisa memilih untuk tetap membiarkan diri kita dikuasai rasa takut, atau memilih untuk memegang janjiNya dan mempercayaiNya (bahwa Dia bersama kita, di pihak kita, dan tidak pernah meninggalkan kita).
Apapun ketakutan yang kita hadapi, terlepas dari apakah ketakutan itu nyata atau hanya bayangan kita, Dia ingin menggantikannya dengan iman kepadaNya dan damai sejahtera.
Dia ingin kita hidup berkelimpahan, sementara iblis ingin mencuri sukacita dan berkatNya dari kita. Dia ingin kita menikmati dan bersyukur atas hidup kita, sementara iblis ingin kita selalu merasa kurang, tidak puas, iri, dan membanding-bandingkan kondisi kita dengan orang lain. Dia ingin kita bebas dan menjadi maksimal, sementara iblis ingin kita dikuasai oleh hal-hal yang menghambat kita untuk mencapai potensi kita sepenuhnya dan untuk menjadi yang terbaik. Respon kitalah yang menentukan apakah kita akan menjalani kehidupan sesuai rancanganNya atau tidak.
Kadang... kita sering tidak sadar kalau kita sudah membiarkan diri kita dikuasai ketakutan, sampai ada orang lain yang mengatakan hal itu kepada kita dan memberi dorongan semangat pada kita. God not only with us Himself, He also put certain people around us to encourage and guard us... and we should be grateful for that... It's so beautiful... Thanx God...
Inspired from Joyce Meyer's Magazine
0 comments:
Post a Comment