Rumput Tetangga Selalu Lebih Hijau?
Pepatah itu sering kita denger dimana-mana, biasanya siy dikaitkan dengan masalah selingkuh... Tapi sebenernya pepatah itu mencakup semuanya, coz kita sering tergoda untuk berpikir bahwa pekerjaan si A lebih bagus, keluarga si B lebih harmonis, mertua si C lebih ramah 'n ga bawel, pendapatan si D jauh lebih tinggi, pasangan si E lebih romantis, kemampuan si F bener-bener unbelievable... Kalo diterusin ga kelar deh 1000 kalimat... Coz setiap kali kita ngeliat orang lain yang punya "kelebihan" di area dimana kita "kekurangan", kita ga bisa memungkiri kalo kita pasti ngerasa iri, dan yah... menurut ungkapan itu, kita jadi mengira bahwa rumput tetangga selalu lebih hijau... Kenapa kata "kelebihan" dan "kekurangan" itu aku kasih tanda petik? Coz seringkali apa yang kita anggap sebagai suatu "kelebihan" dan "kekurangan" itu sangat sangat subyektif...Oh iya, satu lagi... Kenyataannya, rumput tetangga itu sebenarnya tidak lebih hijau. Tapi rumput di halaman kita-lah yang menurun performanya karna kita ga pernah atau jarang ngerawatnya... Bener ga?
Kebohongan yang kita terima bahwa rumput tetangga-lah yang lebih hijau itu sebenarnya merugikan kita sendiri. Karna dengan menanamkan kebohongan itu dalam pikiran kita, kita jadi berhenti berpikir dan bertindak untuk mengusahakan dan meng-upgrade apa yang kita punya. Kebohongan itu hanya membuat kita mengasihani diri sendiri, meninggalkan milik kita (yang sebenarnya mungkin ibarat permata, yang hanya perlu dibersihkan saja sampai kilaunya terlihat memukau), menginginkan milik orang lain (God udah memperingatkan ini dalam FirmanNya) yang memimpin kita pada kejahatan jika keinginan itu terus dipelihara...
Setiap orang mempunyai potensinya masing-masing, berkatNya masing-masing, dan juga jalan kehidupannya masing-masing... Karna kita diciptakan sesuai rancanganNya dan kita hidup untuk menggenapi tujuanNya atas kita, untuk mewujudkan apa yang sudah Dia gambar dalam blueprint-Nya. Dan Dia mau kita menikmati dan merayakan setiap detail dari keunikan dan perbedaan itu, menikmati setiap hal yang ada dalam kehidupan kita dengan bebas... tanpa perlu diracuni oleh rasa iri, rasa tidak puas, dan hal-hal lain yang malah menghalangi kita untuk merasa bahagia.
Dia mau kita bahagia, Dia mau kita hidup dalam kelimpahan... Tapi sering tanpa kita sadari, paradigma dan pemikiran kitalah yang menyebabkan kita tidak bisa merasa bahagia dan tidak hidup dalam kelimpahan... Berkat dan anugrahNya itu cukup.. bahkan lebih dari cukup... Tapi dibutuhkan kesadaran yang penuh untuk bisa melihatnya.
Did I ever trapped in this lie? Yeapp... barusan aja hehehehe... Makanya setelah dibisikin Roh Kudus 'n setelah nyadar langsung deh nulis ini buat reminder hehehe... Thank You God!!! ^.^
0 comments:
Post a Comment