I'm Not That Kind Of Person...

Wednesday, February 28, 2007 Fay 0 Comments

Bilang aja itu jeritan hatiku... "I'm not that kind of person..." atau mungkin yang lebih tepat "I don't have those characters or abilities..."

Baru pagi ini ada temen seruangan yang ngobrol tentang acara-acara forum selanjutnya, 'n negur aku tentang beberapa kekurangan / kesalahan yang aku lakuin pas kopdar minggu kemaren... Sebenernya ini bukan kali pertama aku denger tentang ini... Dan kata-kata terakhir temenku itu, "Kamu harus banyak belajar Fi, aku ga selamanya ada di sini..." It's like a big burden falls upon me...

Selama ini, memang kalo ada acara kopdar atau event-event forum jawaban.com keberadaan temenku ini emang ngebantu banget, selaen beberapa anak forum yang sangat-sangat membantu juga, terutama dalam hal blend-in atau berakrab ria ama JDCers. Coz aku akui kekurangan terbesarku memang di area komunikasi... Walaupun aku tau karakterku introvert, tapi aku nggak pake itu sebagai alasan untuk menolak perubahan. It's just that... I'm not that kind of person... Yang bisa dengan gampang blend-in, ngebaur ama keramaian, say hi there and hi there, bisa langsung mengakrabkan diri dengan orang-orang baru... Selaen itu juga di area kayak kepanitiaan 'n that kind of leadership thing... nyiapin ini itu, ngurus ini itu, mikir ini itu, cari dana, ngatur orang laen, de el el... Coz itu berhubungan banget ama area komunikasi, which is my weakness too...

Dan teguran temenku itu, juga kata-kata terakhirnya yang menohok... jadi bikin aku pengen numpahin ini... Aku ga suka kalo orang lain bilang "harus" ke aku... dan aku ngerasa ini tuntutan yang gede, bahkan terasa ga masuk akal buat aku... Coz I'm not that kind of person... Bukannya aku ga mau bertanggung jawab, cuman itu bukan areaku... Kenapa orang laen dibiarin aja menekuni apa yang jadi bidang mereka, sementara aku dituntut untuk jadi orang yang tipe leader 'n ekstrovert... You can't change people, they created originally with spesific characters, and do you have the right to force that changes?

Dari awal aku memang setuju ngurusin forum di dunia maya... tapi aku ga pernah nyangka kalo suatu saat aku dituntut untuk bisa jadi leader juga di dunia nyatanya... I just can't... I need other people yang memang bisa ngelakuin itu... I need help from other people... Aku nggak bermaksud untuk jadi keras kepala... Ya abis gimana lagi, tiap orang juga punya area di mana mereka lemah, 'n that's why we need each other buat saling melengkapi kan?

Sampe saat ini aku bersyukur banget ada orang-orang di forum yang bisa ngelakuin banyak hal yang amazing, ngelakuin hal-hal yang lebih dari sekedar "mengisi" area dimana aku kurang banget, but they've done great things... I'm very thankful for that... Yea well.. at least setelah curhat gini aku jadi lebih lega hehehe... Aku cuman percaya... Kalopun someday temenku ini dah ga di sini lagi, He will send me another helping hands... yang bisa bekerja sama 'n saling ngelengkapin juga... But if He wants to change me through this, then He will lead me, step by step... ^_^

One of my friend reminded me the words from an email I sent to him a long time ago, he re-sent my mail back to me... and it said: "When God leads you to the edge of the cliff, trust Him fully. Only one of the two things will happen, either He will catch you when you fall, or He will teach you how to fly..." It's true...

0 comments:

Tentang Ledek-Meledek

Wednesday, February 21, 2007 Fay 0 Comments

Ga nemu judul yang pas siy hehehe... Yang ini bukan tentang ledekan bercanda yang sifatnya umum, tapi ledekan yang "menjodohkan" seorang cowok dengan seorang cewek.

Dari dulu aku emang ga suka ikutan ngeledek temen yang lagi suka atau have special feeling ama seseorang. Aku sendiri juga ga suka diledekin. Maybe for most of people preferenceku ini terlalu berlebihan atau terlalu serius. But I don't care hehehe... Coz I think this is the best way to keep our feeling stay in it's place, ga melambung terlalu tinggi sebelum ada kepastian komitmen secara langsung dari orang yang bersangkutan.

Dari beberapa pengalaman pahit yang aku tau, ledekan orang-orang lain (bisa komunitas gereja, temen-temen hang out, temen-temen akrabnya someone itu, or even keluarga someone itu) itu berpengaruh banget ke perasaan kita, terutama kita sebagai cewek yang memang lebih "emosional". Perasaan suka kita ke seseorang yang awalnya masih biasa-biasa aja, gara-gara didongkrak ama ledekan-ledekan orang lain, membuat perasaan itu melambung terlalu tinggi, melampaui batas kewajaran yang seimbang dengan apa yang terjadi di realitas. Kalo misalnya akhirnya berlanjut ke hubungan yang serius, ga ada masalah banget. Tapi kalo enggak? Sakit banget kan rasanya... Dat's why aku ga pernah ikut-ikutan kalo udah ngeledek-ngeledek gitu hehehe...

Banyak jalan cerita "special feeling" yang ga bisa ditebak. Pada satu titik kita merasa sepertinya ini akan berlanjut ke hubungan yang serius, tapi di titik yang lain ternyata yang terjadi justru sebaliknya. Ada banyak kombinasi "skenario" yang mungkin aja terjadi tanpa terduga sebelumnya. Ada banyak kombinasi karakter orang yang terlibat di dalamnya. Ada banyak motivasi dan keinginan yang disadari atau tidak, yang murni atau yang self-centered, yang serius atau yang "just playing around", yang tau pasti tujuannya atau yang masih clueless... And we all know, when talks about feeling, it's definitely not as easy as counting the numbers or doing some simple mathematics...

So... we need to be really really wise about this... Aku tau mungkin ada yang banyak mendengar atau bahkan mengalami sendiri kisah yang berlanjut bahagia, tapi aku sendiri lebih banyak tau kisah yang pahit. It's not easy... Kita bertanya-tanya dan mengevaluasi diri tapi kadang tetap sulit untuk mengerti sepenuhnya apa yang sebenarnya telah terjadi. Buat aku, hal yang berhubungan dengan perasaan itu bukan main-main... Itulah kenapa aku ga suka dengan yang namanya ledek-meledek gini hehehe... It's important to keep a kite with it's string, especially in this romance area... Don't you agree?

0 comments:

SetiaMu

Monday, February 19, 2007 Fay 0 Comments

Semusim datang
Semusim pergi
....

Saat ramai menjelang teriknya siang
Saat hening menjemput gelapnya malam
SosokMu tak pernah hilang dalam hatiku

Kala semarak tawa dan senyum terukir
Kala air mata jadi satu ungkapan rasa
Tutur kataMu selalu menjadi penghibur jiwaku

Dalam keraguan atau kepastian
Dalam ketakutan atau keberanian
Dalam patah hati atau nyala semangat
Dalam kekecewaan atau penuh harapan

NafasMu yang terus menghidupiku
Dan cintaMu yang terus besarkanku

Adalah setiaMu yang sertaiku tanpa henti...

0 comments:

Beyond Today - MDC

Monday, February 19, 2007 Fay 0 Comments

Filipi 3:13-14

"Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus."

Melupakan


Kita tidak akan bisa maju kalau kita masih belum bisa melupakan masa lalu. Hal-hal yang harus dilupakan setelah kita belajar dari mereka adalah: kegagalan, dosa, kepahitan (setiap orang rentan terhadap kepahitan, karna itu kita harus selalu menjaga hati, coz hati itu adalah harta yang sangat berharga, semua yang kita lakukan atau katakan bersumber dari hati), dan keberhasilan (karna keberhasilan dapat membuat kita merasa berada di zona nyaman, tidak merasa perlu untuk maju lagi, jika kita terpaku pada keberhasilan di masa lalu, maka keberhasilan itu telah menjadi penghambat keberhasilan kita yang selanjutnya. Apa yang dipegang atau dibanggakan di masa lalu tidak bisa terus diterapkan di masa sekarang atau masa depan).

Mengarahkan

Orang yang tidak punya arah atau tujuan, maka orang lainlah yang akan menentukan arah hidupnya. Orang yang tidak punya arah atau tujuan, tidak akan kemana-mana, tidak akan mempunyai apa-apa, dan tidak akan menjadi siapa-siapa. Kalau sudah begitu jangan pernah menyalahkan hal-hal lain atau orang lain.

Keuntungan Mempunyai Goal:

1. Punya arah dan tujuan yang jelas

2. Menghasilkan prioritas yang benar

3. Mempunyai antusiasme yang tinggi

4. Mempunyai persistence atau kegigihan

Berlari-lari Kepada Tujuan

It simply means = berusaha

Setelah mempunyai goal, ada 3 jenis komitmen:

1. “I will try…” – komitmen yang paling lemah

2. “I will do my best…” – bisa berhasil, bisa juga gagal

3. “I will do anything to achieve it!” – jenis komitmen yang paling kuat

Kita harus menjadi kuat dalam pikiran atau isi kepala kita. Yang penting adalah diri kita sendiri, hal-hal yang lain tidak penting (yang menghalangi kita tidak penting, penghinaan atau kata-kata yang menjatuhkan tidak penting). Kita harus berfokus untuk terus maju dan meraih yang lebih baik di masa depan.

Sumber: kotbah Ketua sinode gereja MDC (Masa Depan Cerah) Surabaya

0 comments:

Sepenggal Doaku

Friday, February 16, 2007 Fay 0 Comments

Setelah semua yang terjadi
Setelah semua yang kulihat dan kurasa
Kadang kekecewaan itu begitu menyakitkan
Namun harus dilepaskan untuk menerima harapan yang baru

Tuhan...

Jagai aku dari kepahitan dan tawar hati
Jagai mulutku dari menghakimi dan mengutuk
Jagai hatiku tetap utuh dan murni...
Agar RohMu yang kudus dapat terus bertahta di dalamnya

Terimakasih...

Untuk kesetiaanMu
Dalam segala peristiwa yang aku alami
Karena Engkau tetap menjagai aku
Memelukku dan berkata bahwa Engkau pasti berikan yang terbaik

CintaMu sudah terbukti
Dan cintaMulah yang membuatku tetap hidup sampai saat ini

Tuhan...

Jagai agar apiMu tetap menyala dalam diriku
Agar cintaMu yang abadi menjadi udara yang kuhirup setiap detiknya
Jagai aku tetap kudus di hadapanMu
Agar hidupku menjadi goresan penaMu yang berharga

Menjadi sebuah lentera di tempatku berdiri...

0 comments:

Bintang-ku

Monday, February 12, 2007 Fay 0 Comments

Satu pesan sepi kembali datang
Tergeletak dalam botol kaca di antara butiran pasir
Sejeda sunyi membenamkan mimpi di kakinya
Sisakan hampa yang membelenggu jiwa

Langit... tolong jangan diam...
Jangan biarkan aku jera menatapmu
Aku tahu pasti ada sesuatu dalam genggamanmu
Jangan biarkan kelam menyembunyikannya dariku

Aku ingin menemuiNya...
Bintang yang nantikan malam untuk sinarkan pesonaNya...
Biarkan aku terbenam dalam pelukanNya
Biarkan lenganNya pulihkan sayapku yang tersayat

Detak jantungNya...
Irama yang bangunkan kesadaranku akan kehidupan yang masih menjadi milikku
HangatNya...
Percikan yang buatku melihat bahwa apiNya masih menyala di hatiku

CintaNya...
Yang takkan biarkanku padam...
CintaNya...
Nyawa bagi namaku...

0 comments:

C'mon Rise Up!

Monday, February 12, 2007 Fay 0 Comments

The last two days my melancholy moods was up and down... I missed my family, I missed my friends, an absence of the sense of belonging, and my thoughts about few uncertain but yet quite significant things... But at the end... they're just proving the same fact... that He is always be with me and always be my Greatest Comforter and Supporter...

Yesterday after the sunday service at JPCC, me and some office colleague went to Mangga Dua... Just in case you used to generalize that almost every woman loves to go shopping at Mangdu, well, I'm an exception hehehe... It's too crowded, full of people, and the sellers yelled, "Boleh, bajunya ya, 100 rebu tiga... Boleh kaosnya... Boleh spreinya.." It's kinda make me dizzy hehehe... But I gotta follow them becoz I need a lift back to Lippo Cikarang hehehe... Saved three thousand and five hundred rupiahs for the busway, and nine thousand rupiahs for bus hehehe...

Okay back to the topic, at Mangdu I bought two DVDs, "Happy Feet" (animation movie about Mumble, a penguin who singing not with his voice like other penguins, but by his tapping feet) and "The Museum" (Ben Stiller, a nightwatcher at a misterious museum, better watch it yourself, it's funny and entertaining). Then after I went to my dorm, I watched them on my computer. "Happy Feet" was inspiring me... I can imagine Mumble's feeling and when I thought about how long his journey to human's world, his dissapointments, his spirit, his courage, ... I just can't say a word... He never quit and give up... he kept moving forward no matter what... his hopes never gone even tough he experienced many mental breakdowns, challenges, and uncertainties... He kept himself alive (not just being in life, but he was alive, he lives the life!)

Yeap... maybe at some points in our life we feel like our hope is unreachable, or our days are blues... and we might experience some uncertainty... But I hope we can strengthens each other, so we won't easily runaway, quit, and give up. We have a certain lifetime in this earth... and wherever we are right now, it's a part of His big plan, we do have destinies... All we need to do is keep our lights on in our hearts... keep our hopes in Him... and keep moving forward no matter what... as long as we know that He is with us...

C'mon Rise Up!!!        

0 comments:

Semua Terjadi Karena Suatu Alasan

Friday, February 09, 2007 Fay 0 Comments

Frank Slazak - Semua dimulai dari impianku. Aku ingin menjadi astronot. Aku ingin terbang ke luar angkasa. Tetapi aku tidak memiliki sesuatu yang tepat. Aku tidak memiliki gelar. Dan aku bukan seorang pilot. Namun, sesuatu pun terjadilah. Gedung Putih mengumumkan mencari warga biasa untuk ikut dalam penerbangan 51-L pesawat ulang-alik Challenger. Dan warga itu adalah seorang guru. Aku warga biasa, dan aku seorang guru. Hari itu juga aku mengirimkan surat lamaran ke Washington. Setiap hari aku berlari ke kotak pos.

Akhirnya datanglah amplop resmi berlogo NASA. Doaku terkabulkan. Aku lolos penyisihan pertama. Ini benar-benar terjadi padaku. Selama  beberapa  minggu berikutnya, perwujudan impianku semakin dekat saat NASA  mengadakan  test fisik dan mental. Begitu test selesai, aku  menunggu dan berdoa lagi.  Aku tahu aku semakin dekat pada impianku.


Beberapa waktu kemudian, aku menerima panggilan untuk mengikuti program latihan astronot khusus di Kennedy Space Center. Dari  43.000  pelamar, kemudian  10.000 orang, dan kini aku menjadi bagian dari  100  orang  yang berkumpul untuk penilaian akhir. Ada simulator, uji klaustrofobi, latihan ketangkasan, percobaan mabuk udara. Siapakah di antara kami yang bisa melewati ujian akhir ini?

Tuhan, biarlah diriku yang terpilih, begitu aku berdoa. Lalu tibalah berita yang menghancurkan  itu. NASA memilih Christina McAufliffe. Aku kalah. Impian  hidupku hancur. Aku mengalami depresi. Rasa percaya diriku lenyap, dan amarah menggantikan kebahagiaanku. Aku mempertanyakan semuanya. Kenapa Tuhan? Kenapa bukan aku? Bagian diriku yang mana yang kurang? Mengapa aku diperlakukan kejam? Aku berpaling pada ayahku. Katanya,"Semua terjadi karena suatu alasan."

Selasa,  28  Januari  1986, aku berkumpul bersama teman-teman untuk melihat peluncuran Challenger. Saat pesawat itu melewati menara landasan pacu, aku menantang  impianku untuk terakhir kali. Tuhan, aku bersedia melakukan apa saja agar berada di dalam pesawat itu. Kenapa bukan aku? Tujuh puluh tiga detik kemudian, Tuhan menjawab semua pertanyaanku dan menghapus semua keraguanku saat Challenger meledak, dan menewaskan semua penumpang.

Aku  teringat  kata-kata  ayahku, "Semua terjadi karena suatu alasan." Aku tidak  terpilih  dalam penerbangan itu, walaupun aku sangat menginginkannya, karena  Tuhan  memiliki  alasan  lain  untuk  kehadiranku di bumi ini. Aku memiliki misi lain dalam hidup. Aku tidak kalah; aku seorang pemenang. Aku menang karena aku telah kalah. Aku, Frank Slazak, masih hidup untuk bersyukur pada Tuhan karena tidak semua doaku dikabulkan.

Tuhan mengabulkan doa kita dengan 3 cara :
1.   Apabila Tuhan mengatakan YA, maka kita akan mendapatkan apa yang kita minta
2.   Apabila Tuhan mengatakan TIDAK, maka kita akan mendapatkan yang lebih baik
3.   Apabila Tuhan mengatakan TUNGGU, maka kita akan mendapatkan yang TERBAIK sesuai dengan kehendak-NYA

(Sumber: milis / Refleksi hidup 'Frank Slazak)

0 comments:

Love Your Beloved

Thursday, February 08, 2007 Fay 0 Comments

Judul di atas pernah aku kasih buat ide tema KKR Valentine ke temenku yang ditunjuk jadi ketua panitia di satu gereja... It's simple becoz that's what I want to see and experience myself... Not just becoz this is February 'n the other valentine things, but becoz this is really an important element in my life, and in your life too...  

Most of us are tend to "forget" our beloved people... Entah disadari atau enggak, kita sering "lupa" meluangkan waktu buat mereka, sekedar mendengarkan cerita mereka sehari-hari, ngobrol, bercanda, atau menemani mereka melakukan sesuatu yang mereka suka... Tanpa sadar lama kelamaan "jarak" antara kita dengan mereka semakin jauh, walaupun mungkin dari luar kelihatannya baik-baik aja, nggak ada pertengkaran, nggak ada adu urat, semuanya kelihatan aman terkendali... But inside, no doubt, there's no intimacy between us and them... 

Aku ngekos sejak SMA, kuliah, sampe kerja. Kalo pas lagi mudik, aku paling suka waktu aku 'n mama papaku lagi beres-beres rumah. Tapi ini jarang banget siy, biasanya baru bisa seharian beres-beres rumah kalo mereka ga ke toko (coz lagi libur 'n toko-toko laen juga pada tutup). Biasanya sambil beberes gudang atau mau memilah mana barang yang masih kepake 'n mana yang enggak, kalo nemu foto-foto lama atau barang-barang jadul gitu mamaku jadi bernostalgia hehe... Cerita masa mudanya, waktu jaman dia masih kuliah, cerita waktu aku masih kecil, banyak deh... Aku seneng aja dengernya, jadi kenal lebih dalem tentang mamaku. Kalo ama papaku, dia jarang banget cerita-cerita gitu, ya makanya aku lagi in the process mo deket ama dia hehehe....

Back to beberes rumah, jadi yang aku suka bukan kegiatan beberesnya, tapi bertukar cerita pas nemu barang-barang "bersejarah" itu. Kadang kalo beresin rak mejaku sendiri (jadi nemu diaryku dulu, buku kenangan yang ditulis-tulisin datanya temen-temen sekelas, organizer jaman SMP, buku kumpulan dongeng yang aku tulis sendiri, kumpulan gambar-gambar komik coretan tanganku, dll), aku juga bernostalgia, jadi inget diri sendiri dulu gimana, inget beberapa temen lama yang sekarang ga tau gimana kabarnya... Kadang cuman gitu aja, tapi kadang aku hubungin mereka (ini yang nomer teleponnya masih ada hehehe...). Rupanya kenikmatan bernostalgia sembari beberes ini turunnya dari papaku hehehe... Dia juga suka kayak gitu, makanya kalo udah bongkar-bongkar kadang malah gak diberesin lagi gara-gara nemu barang jadul yang mau diutak-atik hehehe... Mamaku deh yang akhirnya ngerapiin lagi wkwkwk....

Sebenernya kesempatan untuk meluangkan waktu buat orang-orang tersayang itu ada, cuman mungkin kita kurang jeli aja... Langkah pertama memang ga gampang, soalnya udah kebiasaan cuman ngobrol pendek-pendek aja atau cuman sekedar setor muka... Tapi kalo kita udah niat beneran mau menunjukkan rasa sayang kita ke mereka, bener-bener mau mengenal mereka lebih dalam, 'n mau lebih intim ama mereka, kita ngelakuinnya jadi lebih semangat, coz kita tau tujuan kita itu bener-bener berarti.

Deep inside, kita pasti pengen tau kan gimana masa lalu mereka, gimana pola pikir mereka, apa latar belakang mereka yang bikin mereka kadang memutuskan sesuatu yang kita ga bisa ngerti pada awalnya, sampai akhirnya kita sadar bahwa ada banyak hal yang masih belum kita ketahui tentang orang-orang terdekat kita... Kita lebih mengenal teman-teman main kita 'n orang-orang lain daripada sodara kandung, papa, mama, kakek, nenek... Ironis ga siy? I admit that too... Seringkali kita memang nggak sadar kalo kita nggak balance... Dat's why orang-orang yang dekat secara fisik belum tentu dekat di hati... But trust me, once you start this (get to know them deeper, love them deeper...) you'll enjoy it... Coz love and good relationships are the precious things that keep us being lively human... And absolutely those precious things deserve our work on them too...

Kita pasti mau membayar mahal dan melakukan apa saja untuk sesuatu yang benar-benar berarti buat kita. Pertanyaannya adalah, apakah orang-orang terdekat kita itu benar-benar penting atau berharga untuk kita?

0 comments:

Within Your Reach

Monday, February 05, 2007 Fay 0 Comments

Based on the sermon by Ps. Jose Carol

 

As Christians, we are used to the term “promises of God”. We believe in it, pray about it, and even wait for it. We all got very excited when we’re first told about God’s great promises. We’re eager to wait. But then…the waiting gets tiring…and that’s when we begin to question Him…

 

If you haven’t got God’s promises in your life today, consider this: You might have not done your part!

 

Do you know that God doesn’t put His promises right into your hands? He puts it within your reach instead. He puts it at a point where you can reach it.

The key word here is reach. Our part here is to stretch our hands and reach the promises of God.

 

“I’ve read hundreds of stories about successful people who have extraordinary achievements from all over the world, and yet, I find two common characteristics that they all posses: courage and persistency”, said Pastor Jose.

 

1.     Courage is not the absence of fear. It is a confidence that is followed by action.

2.     Our confidence should be based upon an accurate calculation and estimation. Don’t just have a “blind” confidence, you will end up ruining your own life. Estimate the cost possibilities and consequences. After that, calculate the cost of the decision you’re about to take!

 

Luke 14:28-29

For who of you desiring to build a tower does not first sit down and count the cost, whether he has the things to finish; that having laid a foundation, and not having strength to finish, all those seeing begin to mock him” (LITV).

 

3.  Use your mind, heart, and wise counsels of those who love you. Using mind means estimating and calculating based on the facts. You have to be realistic in making decisions.

But, you also have to use your heart, because that is where God’s intervention takes part. Don’t forget to ask the advice from your parents, leaders, friends, and even pastors.

 

When it comes to following our hearts, we tend to say “It doesn’t feel right. Maybe I shouldn’t take that much of risks.” Be careful! You might get it all mixed up the wrong way. Know the difference between comfort and peace, because not all the decisions you make in life will be comfortable, but it doesn’t mean that it’s not the right thing to do. Take risks.

 

II Kings 7 tells us the story about the lepers who risk their life and step out of their comfort zone. “Why should we sit here until we die?” said them in verse 3 (LITV). In spite of all the doubts and fears that might’ve been filling their hearts, they stepped out and let God intervened.

 

Your actions are keys to success and the fulfillment of God’s promises in your life.

 

Psalms 37:23

“The steps of a good man are established from Jehovah; and He will delight in his way.” (LITV)

 

If you take steps, He will delight in your way. If you just sit around, nothing can happen.

 

Persistency is not the same as consistency. Consistency talks about direction (what do you want?), whereas persistency talks about power.

 

The story about a woman and a judge in Luke 18 teaches us of how persistency, aimed at the right direction, will always have its rewards. Don’t get tired to get back and try again, and again, and again.

 

Therefore, brothers and sisters, let us all be courageous enough to step out of our comfort zones, and stretch our hands to reach the promises of God persistently. Let us use our mind, heart, and wise counsels, and let God to intervene in every decision you make.

 

Be blessed!

 

Sumber: www.jpcc.org

0 comments:

Arti Sebuah Komitmen

Thursday, February 01, 2007 Fay 0 Comments

Inspired from Joshua Harris's book, "I Kissed Dating Good Bye"...

Salah satu inti tulisan yang aku inget tuh bahwa keintiman (baik keintiman fisik atau emosional) adalah hasil sampingan dari komitmen. I agree with that... Kebanyakan orang sekarang dengan gampangnya (entah mereka sadar atau enggak) dekat / menjadi intim dengan lawan jenis sebelum adanya komitmen. Contohnya ya kayak TTM gitu deh, atau sikap yang "menggantung" lawan jenisnya (keliatannya tanda-tandanya menjurus iya tapi kok kadang keliatannya enggak). Keuntungan dari pihak yang "menggantung" ini adalah, dia bisa secara sah beralih ke orang laen tanpa tanggung jawab, kalo ditanya kejelasan ama pihak yang "digantung" tentu aja dia bisa jawab dengan tampang tanpa dosa, "Aku kan ga pernah nyatain apa-apa ke kamu?" Sakit ga siy? Dan pihak yang "menggantung" juga ga bisa disalahkan secara terang-terangan karena mereka memang belum berkomitmen. Padahal jelas-jelas mereka masing-masing pasti tau (kalo mereka ga lemot) kalo selama "deket" itu mereka udah intim secara emosional...

Dan sikap seperti itu menunjukkan bahwa pihak yang "menggantung" ini justru belum siap untuk sebuah hubungan yang dewasa. Coz pada dasarnya mereka masih berfokus untuk memuaskan kepentingan diri mereka sendiri, orang yang egois tidak mempertimbangkan atau memikirkan tentang orang lain. Padahal di 1Kor 13 ada tertulis kalo kasih itu tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Kalo bicara tentang sikap setia... Well, kesetiaan itu sodaranya komitmen, like the bible said in Amsal 3:3, "Berjalankan dua orang bersama-sama, jika mereka belum berjanji?

Ada banyak kemungkinan yang bisa terjadi, tapi kita, terutama cewek, kadang lebih rentan terhadap kasus ini. Coz tingkat emosional cewek memang lebih tinggi dari cowok. That's why penting banget buat kita ngejaga hati 'n ngejaga batasan-batasan (baik fisik maupun emosional) terhadap cowok yang keliatannya ingin menjalin hubungan yang lebih ama kita. Coz we'll never know whether he is serious or not sebelum dia berkomitmen ama kita. Masih ada kemungkinan dia cuman pengen having fun aja bisa kemana-mana berdua, kemungkinan dia cuman pengen kenal lebih deket aja tanpa berniat ke arah hubungan yang serius, kemungkinan dia cuman menikmati hubungan "deket" (bisa berbagi cerita, ketakutan, emosi, dll) aja tanpa tujuan ke depannya, kemungkinan dia bisa menjauh kalo dia menemukan "tambatan hati" yang lainnya, kemungkinan dia bisa menjauh karna CLBK (cinta lama bersemi kembali), dan banyak kemungkinan yang laen. Walopun kita ngerasa kita udah kenal dengan seseorang ini, but we'll never know exactly, rite?

Daripada kita jadi benci 'n dendam, lebih baik kita menjaga hati 'n menjaga batasan-batasan sebelum ada komitmen. Coz emang ga semua cowok kayak gitu, ada juga cowok yang berpikiran dewasa 'n memang udah berpikir ke arah hubungan yang serius saat dia "deket" ama seorang cewek. Tapi demi kebaikan kita sendiri 'n demi keutuhan hati kita nanti untuk pasangan hidup kita yang sesungguhnya (yang jadi suami kita di masa depan), emang jauh lebih baik kalau dari sekarang kita menjaga apa yang masih berada dalam kendali kita, yaitu hati kita, juga menetapkan batasan-batasan fisik 'n batasan-batasan emosional. No intimacy before commitment !

Related Posting: "Sisi Lain HTS"

0 comments: