Why Is It So Hard?

Wednesday, December 19, 2007 Fay 0 Comments

Berasa nggak kalau hidup kita kadang-kadang (atau mungkin sering) berat seolah-olah kita lagi berusaha melawan gravitasi bumi? Usaha itu kadang terasa sangattt berat saat kita lagi berjuang sendirian, tapi terasa lebih ringan saat ada orang lain yang juga berjuang bersama-sama dengan kita atau mendukung dan menyemangati kita.

Ilustrasi tentang kehidupan kita sebagai anakNya yang bergerak melawan gravitasi bumi ini aku dapet waktu kemaren malem baca sekilas buku yang ditulis ama Nindy Ellese “Hidup Bukan Teka-teki”. It’s true coz I’ve been experiencing that illustration. Kadang kalau kita lagi mengalami masalah atau lagi struggle tentang suatu hal, proses untuk melalui semua itu sangat membutuhkan fokus kita yang konsisten pada kebenaranNya dan arahanNya. Walau itu nggak gampang sama sekali, coz kadang kita masih sempat terbawa arus pemikiran dunia dan pemikiran negatif, yang berdasar pada ego, mengutamakan kepentingan sendiri, sindrom martir (mengasihani diri sendiri, melihat diri sendiri sebagai 100% korban dan orang lain sebagai 100% evil), dan masih banyak yang lain. Tapi seperti janjiNya, bahwa Dia akan selalu menyertai kita, we do have a choice to trust Him, and we can count on Him to get His help, supaya kita bisa bangkit lagi dan bisa mengarahkan fokus kita kembali pada kebenaranNya.

Memutuskan untuk hidup dengan melawan gravitasi bumi (segala hal yang berasal dari dunia yang sudah “jatuh” ini) memang butuh perjuangan, tapi bukan hal yang mustahil. Karena Yesus sendiri sudah bilang, Dia mengutus kita sama seperti mengutus domba ke tengah-tengah kawanan serigala. Can you imagine that? (bayangin dulu, jangan langsung baca kalimat lanjutannya…). Itu bukan berarti di sekeliling kita yang ada orang jahat semua, tapi itu berarti dalam menjalani kehidupan di dunia ini, ada banyak kesempatan dimana kita bisa saja mengambil keputusan yang salah, melangkah ke jalur yang salah, intinya ada banyak kesempatan dimana kita sangat mungkin membuat kesalahan.

But don’t panic… Dia nggak meninggalkan kita sendirian, ada Roh Kudus yang bisa membimbing kita. Terlepas dari kelemahan kita atau kesalahan-kesalahan yang sudah kita buat, kita masih bisa kembali ke trackNya. Ada yang pernah nyobain GPS? (saya nggak pernah tapi bisa ngebayangin hehehe…). GPS itu selalu memberi arahan supaya kita bisa sampai ke tempat tujuan kita. Tapi seandainya kita sudah salah jalan, GPS bisa memberi arahan supaya kita bisa tetap menuju ke tempat tujuan yang sudah kita set. Tapi tetep inget bahwa meskipun kita tetap bisa kembali ke track yang bener, itu bukan jadi alasan buat kita untuk menyia-nyiakan hidup kita dengan berpikir bahwa “toh ntar juga masih bisa balik, toh ntar juga masih ada kesempatan buat bertobat…” Hey, we never know when we’ll die…

The chance is now… only now… Kita perlu memutuskan untuk terus berbuat benar ‘n cepet-cepet balik kalau kita nyadar bahwa kita udah tersesat… Hidup kita adalah anugerahNya, kita adalah kepunyaanNya. Dia bertanggung jawab atas kita dan memelihara kita, pertanyaannya cuman apakah kita mau hidup dalam pemeliharaanNya atau nggak? Adalah sesuatu yang sulit kalau orang tua menginginkan yang terbaik bagi anaknya dan bersedia memberikan petunjuk dan mendidik anaknya, sementara anaknya sendiri selalu memberontak dan berbuat sesuka hatinya sendiri… Tuhan juga membutuhkan kepercayaan dan ketaatan kita agar kita bisa menjadi partner kerjaNya untuk menggenapi rencanaNya lewat kehidupan kita.

Nggak perlu heran kalau kita harus struggle untuk melakukan hal yang benar, menjaga pemikiran yang benar, dan tetap memandang Dia. Itu wajar mengingat kita memang hidup melawan gravitasi dunia ini, dan kita diutus seperti domba ke tengah-tengah kawanan serigala. But remember this, we are not alone… Dia menyertai kita, Dia yang pernah mengalami semua yang kita alami hanya Dia nggak berbuat dosa, Dia yang adalah Pembela kita, Dia yang juga pernah menghadapi berbagai pilihan sama seperti kita tapi menjadi teladan kita dalam membuat pilihan yang benar…

Hidup benar itu memang butuh perjuangan, tapi Dia berjanji untuk memegang kita dengan tangan kananNya yang membawa kemenangan. Now, will we take His hands in this journey and trust Him?

0 comments:

God Has The Answer

Tuesday, December 18, 2007 Fay 0 Comments

You say: "It's impossible"
God says: All things are possible
(Luke 18:27)

You say: "I'm too tired"
God says: I will give you rest
(Matthew 11:28-30)

You say: "Nobody really loves me"
God says: I love you
(John 3:1 6 & John 3:34 )

You say: "I can't go on"
God says: My grace is sufficient
(II Corinthians 12:9 & Psalm 91:15)

You say: "I can't figure things out"
God says: I will direct your steps
(Proverbs 3:5- 6)

You say: "I can't do it"
God says: You can do all things
(Philippians 4:13)

You say: "I'm not able"
God says: I am able
(II Corinthians 9:8)

You say: "It's not worth it"
God says: It will be worth it
(Roman 8:28 )

You say: "I can't forgive myself"
God says: I Forgive you
(I John 1:9 & Romans 8:1)

You say: "I can't manage"
God says: I will supply all your needs
(Philippians 4:19)

You say: "I'm afraid"
God says: I have not given you a spirit of fear
(II Timothy 1:7)

You say: "I'm always worried and frustrated"
God says: Cast all your cares on ME
(I Peter 5:7)

You say: "I'm not smart enough"
God says: I give you wisdom
(I Corinthians 1:30)

You say: "I feel all alone"
God says: I will never leave you or forsake you
(Hebrews 13:5)

Sumber: www.jawaban.com

0 comments:

The Heart of a Father

Friday, December 14, 2007 Fay 0 Comments

Ko Lung (koko rohaniku) pernah bilang dulu waktu anak pertamanya baru lahir, “Begitu jadi papa atau jadi ortu, pasti deh jadi lebih bisa ngerti gimana hati Bapa buat kita...” I guess it’s true... Walopun belon ngejalanin, tapi paling ga dah kebayang hehehe... Coz posisi dia sebagai seorang papa itu kayak posisi Bapa di Sorga yang mempunyai kita sebagai anak-anakNya.

Alasan kenapa tiba-tiba jadi nulis blog tentang ini... it’s becoz barusan ada seorang papa yang juga orang kantor seruangan, waktu ditawarin molen (Tammy kan barusan dari Bandung) dia bilang mau dibawa pulang aja. Trus temen kantor laen ketawa bilang, “Ya ampun, molen tinggal satu biji mau dibawa pulang...” Trus orang ini bilang, “Ya gapapa, kan yang penting buat anak...” That simple statement knocked my heart...

Hmm... okay, I’ll be honest hehehe... aku pada dasarnya ga begitu sreg ama orang ini... Yah kalo boleh dibilang ni orang rada antik, ajaib... semua orang kantor udah tau dan walo awal-awalnya semua sering bete (termasuk aku hehehe...), lama-lama kita belajar maklum ama ke-ajaib-annya itu... Tapi sejak belakangan ini kalo hari Senen kan ada chappel (doa ‘n sharing bersama) per departemen. Di chappel kita itu dia mulai share soal kehidupan keluarganya yang dah mulai mengarah ke skeptis akut karena kepahitan ama orang-orang gereja, sampe akhirnya dia mutusin buat mulai ke gereja lagi ‘n mulai membangun pola pikir yang bener... Pelan-pelan kita bisa liat dia berubah... Kata-kata dia ga lagi tentang kepahitan melulu, ga lagi ngomongin ke-skeptis-annya tentang beberapa hal, pokoknya it’s get better...

Btw... dia dan keluarganya hidup pas-pas-an, udah punya anak satu (cewek). Dia pasang foto anaknya di layar monitor kompie dia di kantor (dulu aku cuman mikir orang ini kayak punya 2 kepribadian yang ga match... ga kebayang aja gimana orang kayak dia kok bisa sebegitu bedanya antara di kantor ama di rumah with his family – ini juga denger dari cerita beberapa orang kantor yang liat langsung perbedaan sikapnya itu).

But again... lewat chappel per departemen tiap Senen itu, juga lewat perubahan sikapnya, aku jadi malu sendiri... yea... who am I to judge him? Lewat dia, aku bisa ngeliat yang namanya God’s grace, kuasaNya buat mengubah hati seseorang yang paling keras kepala (dan paling antik) sekalipun. Plus... kayak yang barusan, lewat celetukannya yang sambil lalu itu, aku inget lagi tentang hati Bapa...

Jadi inget juga tentang papaku sendiri... Gimana usaha-usahanya dan semua yang udah dia lakuin, semua yang udah dia pikirin dan rencanain... dan yang bikin aku malu adalah sebelum ini aku pernah sempat mengeluh soal beberapa sikap dan karakternya yang masih berusaha aku pahami... I’m not gonna write the details here hehehe...

Those experiences juga jadi nyadarin aku... Memang semuanya itu tergantung sudut pandang kita... Kalo kita terlalu terfokus pada kekurangan-kekurangan seseorang, jadinya yang kita “tangkap” itu cuman kekurangan-kekurangannya aja. Padahal kalau kita mengubah fokus kita untuk ngeliat kelebihan-kelebihannya, kebaikan-kebaikannya, berusaha ngeliat yang di dalam hatinya... kita pasti bisa liat hal-hal yang lebih berarti ketimbang beberapa kekurangannya yang lain...

Papa-papa dunia aja kayak gitu... bahkan seorang papa kayak orang kantorku itu aja segitu baiknya ama anak dia, mendahulukan kebutuhan anak dia daripada dia sendiri... apalagi Bapa di Sorga... ini masih nyambung ama postinganku sebelumnya hehehe... Dia ga pernah bilang, “kamu boleh sedikit kuatir...” tapi Dia bilang, “Jangan kuatir (sedikitpun!), Aku yang memelihara kamu...”. Papa dunia, seterbatas apapun keadaannya, gimanapun juga pasti ngebelain anaknya dulu (kayak orang kantorku itu), lebih mentingin anaknya dulu dibanding dirinya sendiri... sementara Bapa kita itu ga terbatas... dan Dia udah ngebuktiin seberapa berharganya kita buat Dia dengan mengorbankan AnakNya sebagai yang sulung supaya kita bisa menjadi saudara-saudaraNya juga...

It’s the heart of a Father...
Hati seorang Bapa yang jelas-jelas akan membuat semua keraguan dan kekuatiran lenyap tak berbekas...

0 comments:

Persiapan Memasuki Tanah Kanaan - Steven Agustinus

Tuesday, December 11, 2007 Fay 0 Comments

Ketika Tuhan betul-betul membawa kita menyeberangi sungai Yordan rohani kita, di seberang sungai Yordan tersebut, di Tanah Perjanjian kita itu, akan ada begitu banyak raksasa yang lebih kuat dan lebih besar dari yang mungkin selama ini pernah kita hadapi dalam hidup kita.

Meskipun selama ini mungkin Anda sering mengalami banyak pergumulan dan masalah, akan tetapi itu semua belum sebanding dengan apa yang kita akan hadapi di depan sana. Itu sebabnya ketika Tuhan memberikan kita anugerah untuk dapat sampai pada titik di mana kita sekarang berada – di mana mungkin sebelumnya sudah banyak orang ataupun gereja lain yang sudah mencoba melakukan berbagai macam cara untuk juga dapat berada pada titik di mana kita berada dan menyeberangi sungai Yordan mereka, namun karena satu dan lain hal mereka mengalami kegagalan – ini waktunya kita memastikan bahwa kita tidak akan pernah mengalami kegagalan.

Karena itu, kita perlu memastikan bahwa segala sesuatu yang ada dalam hidup kita sudah siap sepenuhnya untuk menyeberangi sungai Yordan kita, karena di seberang sana ada 7 bangsa yang lebih kuat yang akan harus kita hadapi. Jika kita masih mengijinkan ada banyak ‘celah’ dalam hidup kita, suatu waktu celah-celah tersebut akan dapat dimanfaatkan oleh iblis. Merebut Kanaan bukan hanya berarti bahwa kita akan menikmati berkat, tetapi tujuan kita merebut Kanaan adalah untuk memastikan bahwa apapun yang menjadi tujuan Tuhan dalam hidup kita tergenapi. Itu juga berarti, beberapa dari Anda mungkin akan mulai dibawa oleh Tuhan untuk menyeberang dari aktivitas yang selama ini Anda anggap sebagai aktivitas rohani kepada aktivitas yang selama ini Anda anggap sebagai aktivitas sekuler, ataupun sebaliknya.

Tujuan Tuhan membawa kita menyeberang adalah agar apapun aspek hidup yang ada di kota kita akan betul-betul dapat kita tundukkan dan kuasai, agar kebenaran dapat sepenuhnya ditegakkan di sana. Untuk itu, pastikan kita terus membenahi area keinginan dalam hidup kita, area jiwa, maupun area ketaatan mutlak. Selama kita terus berjalan dalam ketaatan mutlak, selama itu juga kita akan melihat tangan Tuhan yang perkasa menopang dan menyertai kita.

1. Untuk kita melangkah dalam ketaatan mutlak, dibutuhkan pembaharuan akal budi.

Ketika Tuhan mulai membawa kita untuk merebut Tanah Kanaan yang Dia sudah sediakan bagi kita, kita akan mendapati ada banyak hal yang selama ini kita percayai sebagai sebuah kebenaran tapi ternyata kebenaran tersebut tidak lagi update buat kita.

Sebagai contoh: selama ini orang berpikir bahwa mereka melakukan bisnis untuk menghasilkan uang. Akan tetapi saya menghendaki agar setiap kita mulai memperbaharui akal budi kita, bahwa kita berbisnis bukan lagi sekedar untuk menghasilkan uang tetapi agar kita dapat bertemu dengan orang lain dan memastikan bahwa orang-orang lain pun dapat hidup di dalam kebenaran. Sebagai efek sampingnya, uangpun datang. Kalau tujuan dari segala sesuatu yang kita lakukan hanya untuk mendapatkan uang, pada akhirnya kita justru akan mengejar uang, dan sebagai akibatnya, kitapun dapat dengan mudah memanipulasi orang lain. Jika kita mengejar orang, kita akan memanfaatkan uang dan uang akan mendatangi kita, tapi pastikan konsep pikir kita diubah terlebih dahulu.

Di sinilah seringkali orang-orang Kristen mengalami kegagalan ketika mereka berusaha menyeberangi sungai Yordan dan merebut tanah kanaan mereka, karena apa yang selama ini mereka yakini dan percayai masih belum mengalami pembaharuan. Tuhan ingin agar kita bisa keluar dari 4 dinding gereja yang ada supaya kita dapat memberi pengaruh bagi komunitas di mana kita berada. Di komunitas, kita akan mulai berinteraksi dan berhadapan dengan banyak jenis orang – orang-orang yang fasik, orang-orang yang tamak, ataupun orang-orang yang menghalalkan segala macam cara untuk kepentingan pribadi mereka. Tanpa kita terus memperbaharui akal budi kita, tanpa kita sadari, secara perlahan tapi pasti kita akan mulai terseret oleh mereka dan akhirnya mengikuti jalan dunia ini. Jika kita sungguh-sungguh ingin mengubah dunia ini, jangan mengikuti jalan dunia ini tetapi ikutilah caranya Tuhan.

Akan tetapi, untuk kita bisa mengikuti caranya Tuhan, kita harus alami pembaharuan akal budi terlebih dahulu karena seringkali cara yang Tuhan sediakan jauh berbeda dengan jalan dunia ini. Jalan dunia ini mengajarkan bahwa untuk seseorang bisa naik ke atas, ia harus naik, akan tetapi Tuhan mengajarkan bahwa untuk seseorang bisa naik, ia harus turun terlebih dahulu. Ingatlah selalu akan hal ini: Kesuksesan sejati hanya bisa kita nikmati ketika kita ada dalam ketaatan mutlak, dan untuk kita dapat melangkah dalam ketaatan mutlak dibutuhkan pembaharuan akal budi.

Karena itu, ijinkan firman-Nya terus menuntun hidup kita karena jalan yang akan kita lalui di depan sana sangatlah berbeda dengan jalan yang pernah kita lalui sebelumnya (Yos. 3:1-5).

Ketika tabut Tuhan yang diusung oleh para imam Lewi mulai berjalan, Tuhan berfirman: “Beri jarak 2000 hasta dan kemudian kamu harus langsung mengikuti.” Maksudnya adalah, supaya mereka dapat mengetahui jalan mana yang harus mereka ikuti – biarkan firman melangkah terlebih dahulu dan kemudian melangkahlah di belakangnya. Saya percaya Tuhan sudah memberikan firman-Nya bagi kita untuk kita dapat mulai menyeberangi sungai Yordan kita dan merebut Tanah Kanaan kiat. Yang kita perlu lakukan hanyalah terus belajar melangkah mengikuti arahan yang Tuhan beri, dan untuk itu kita membutuhkan ketaatan mutlak dalam hidup kita. Jika ada satu aspek saja dalam hidup kita yang belum mengalami pembaharuan, di aspek itulah kita pasti akan mengalami kesulitan – atau bahkan gagal – untuk berjalan dalam ketaatan mutlak.

Cobalah renungkan sejenak: aspek apa dalam hidup Anda yang sampai pada hari ini membuat Anda masih mengalami kesulitan untuk taat? Selama Anda terus mengijinkan pembaharuan akal budi terjadi dalam hidup Anda, selama itu juga Anda akan dapat terus melangkah dalam ketaatan, di aspek apapun juga.

2. Untuk melangkah dalam ketaatan mutlak dibutuhkan ketergantungan penuh terhadap Tuhan.

Sebelum Tuhan – lewat Yosua – memerintahkan orang-orang Israel untuk merebut Kanaan, generasi yang terdahulu pernah menerima perintah yang sama lewat Musa tetapi mereka gagal melakukannya. Demikian pula, mungkin sebelum Tuhan memerintahkan kita untuk menyeberangi sungai Yordan dan merebut Tanah Kanaan kita, perintah yang sama pernah Tuhan berikan kepada generasi sebelum kita, tetapi mereka belum dapat mewujudkannya. Meskipun kita mungkin tidak memiliki contoh atau teladan yang dapat kita ikuti, Tuhan justru memanggil kita untuk berjalan dalam ketaatan, sehingga kita meninggalkan jejak kaki yang akan dapat menjadi teladan untuk diikuti oleh orang-orang lain, dan akan ada lebih banyak orang lagi yang akan mulai melakukan apa yang kita lakukan, sehingga dengan demikian Kerajaan Sorga akan diperluas.

Karenanya, bangun terus ketergantungan kita terhadap Tuhan, karena ketergantungan terhadap Tuhan dan ketaatan mutlak akan selalu membawa kita di jalan kemenangan-Nya. Apa yang menjadi pergumulan Anda saat ini, bisa dengan mudah engkau kalahkan. Karena itu, ijinkan Tuhan secara pribadi mulai berbicara kepada kita, memberikan arahan dan melatih kita. Bangun terus persekutuanmu dengan Tuhan agar level ketergantunganmu terhadap Tuhan semakin hari semakin meningkat. Ketika Tuhan mulai perintahkan kita untuk melakukan sesuatu, mari kita belajar berkata kepada Tuhan: “Give me Your strategy.” Ingat baik-baik, setelah kemenangan yang gemilang atas Yerikho, Israel justru mengalami kekalahan telak ketika menghadapi Ai, karena mereka tidak mencari Tuhan untuk menanyakan strategi-Nya terlebih. Sebelum menghadapi Yerikho, Yosua mencari Tuhan dan Israel mengalami kemenangan. Ketika mereka akan menghadapi Ai, Yosua menetapkan strateginya sendiri berdasarkan pengamatan yang ia lakukan secara manusiawi. Sebagai akibatnya, Israel pun kalah telak.

Selama Tuhan selalu bersama kita, kita akan dapat menghadapi apapun yang harus kita hadapi. Bahkan meskipun persiapan yang kita lakukan belum sepenuhnya sempurna, kita akan tetap bisa melakukan banyak hal, karena Tuhan ada bersama kita. Karena itu, terus bangun persekutuanmu dengan Tuhan dan pastikan kita menggantungkan pengharapan kita hanya kepada Dia.

3. Ketaatan mutlak yang harus kita wujudkan, harus muncul dari setiap aspek hidup kita.

Dengan kata lain, seluruh aspek hidup kita (aspek rohani, manusiawi, keluarga, ekonomi) harus betul-betul dipastikan ada dalam dimensi ketaatan mutlak, karena selama kita ada dalam ketaatan mutlak, kita akan selalu menikmati perlindungan ilahi. Satu pertanyaan yang saya ingin ajukan kepada setiap Anda: Apakah beberapa waktu terakhir ini Anda mengalami kesulitan dalam mendengarkan suara Tuhan? Jika Anda mengalami seakan-akan Tuhan mulai jarang berbicara kepada Anda, cobalah ingat kembali kapan terakhir kalinya Tuhan berbicara kepadamu dan apa yang Tuhan katakan terakhir kali, sebelum selama sekian waktu Dia “membisu” dalam hidupmu. Jika engkau ingin mendengar Dia berbicara kembali kepadamu, lakukan saja apa yang terakhir kali Ia perintahkan untuk engkau lakukan maka Ia akan kembali berbicara kepadamu.

Jika Anda mulai jarang mendengar Tuhan berbicara akhir-akhir ini, itu berarti ada satu aspek ketidaktaatan dalam hidupmu yang masih belum engkau tanggulangi. Bereskan sekarang juga, jangan tunda terlalu lama, karena semakin lama engkau menunda untuk berjalan dalam ketaatan, semakin besar bahaya yang akan engkau hadapi. Karenanya, pastikan engkau terus membenahi setiap aspek hidupmu dan mulailah melangkah di dalam ketaatan.

Tuhan sedang membuka sebuah lembaran yang baru bagi Gereja-Nya; ada atmosfir dan anugerah yang baru yang Dia sediakan bagi kita. Mungkin kita akan menghadapi tantangan yang baru, tetapi kita juga akan menerima anugerah yang baru. Mungkin kita akan melihat musuh yang baru, tapi kita juga akan melihat Dia yang menyertai kita akan mencurahkan kuasa yang baru. Karenanya, ini waktunya kita terus memperbaharui akal budi kita dan mempersiapkan hidup kita sedemikian rupa, sehingga seluruh aspek hidup kita ada dalam ketaatan mutlak.

4. Untuk dapat melangkah dalam ketaatan mutlak, kita membutuhkan arahan yang akurat.

Level ketergantungan kita terhadap Tuhan harus terus diperbaharui, sehingga kita bisa dengan akurat mendengar apa yang Tuhan perintahkan. Tuhan sedang menantang setiap kita untuk terus belajar menerima arahan yang akurat dari sorga setiap hari. Ingatlah selalu: Manusia hidup bukan dari roti saja tapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah. Apapun yang Tuhan katakan, biarlah itu yang mulai kita dengar dan lakukan, karena kepuasan yang sejati baru akan kita nikmati ketika kita berjalan di dalam ketaatan. Selama kita tahu bahwa kita sedang terus berjalan dalam ketaatan mutlak, kita akan selalu menikmati kepuasan hidup, di dalam Dia. Dengan kita mengetahui secara pasti apa yang Tuhan ingin untuk kita lakukan dan kita melangkah dalam ketaatan mutlak, meskipun ada banyak tantangan yang akan kita hadapi, tantangan tidak akan pernah melemahkan kita. Sebaliknya, tantangan justru akan membuat kita menjadi semakin bergairah.

Jangan pernah tergoda untuk melakukan apa yang engkau lihat orang-orang lain lakukan, karena belum tentu itu yang Tuhan perintahkan kepadamu. Jika engkau melakukan apa yang orang lain lakukan – meskipun apa yang engkau lakukan tersebut adalah hal yang baik – tetapi jika bukan itu yang Tuhan perintahkan kepadamu, sesungguhnya engkau sedang melakukannya dalam ketidaktaatan. Karena itu, marilah kita belajar menyelidiki hidup kita, apakah kita sedang melakukan apa yang Tuhan perintahkan dalam hidup kita, karena inilah titik yang paling menentukan, yang akan membuat kita ada di dalam perlindungan Tuhan sepenuhnya atau justru berada dalam bayang-bayang si jahat. Jika kita berada di tempat di mana kita tidak seharusnya berada, kita pasti akan selalu mengalami pergumulan di sana. Lambat laun, kitapun akan mulai merasa lelah dan kehilangan sukacita untuk mengerjakan apa yang sedang kita kerjakan tersebut.

Sebaliknya, jika kita tahu dengan pasti bahwa kita sedang melakukan apa yang Tuhan perintahkan untuk kita kerjakan, sukacita pasti akan selalu ada di sana. Selama kita berjalan dalam ketaatan, Tuhan akan selalu menyertai untuk memberi kekuatan, anugerah, dan sukacita. Apapun masalah yang menghadang, akan selalu ada pertolongan dari sorga untuk membawa kita menang atas setiap masalah.

Ini waktunya kita melakukan penyesuaian terakhir (final adjustment); ada suatu periode yang Tuhan berikan kepada kita sebelum Ia betul-betul membawa kita melewati lautan lepas, dan kita akan mulai melihat bahwa apapun yang Tuhan ingin kerjakan, akan dapat Ia selesaikan lewat kita Gereja-Nya. Pastikanlah dari waktu ke waktu, hati kita terus tertuju kepada kebenaran dan kita terus mendengarkan perintah dan arahan-Nya, karena dari sanalah kita akan alami bahwa Tuhan sendiri yang akan membawa hidup kita semakin naik dalam kemuliaan-Nya, sampai kita menyelesaikan setiap rencana-Nya dalam hidup kita.

Sumber: www.openheavenministries.org

0 comments:

The Whole Point

Monday, December 10, 2007 Fay 0 Comments

God doesn’t have limit
Then why we limits ourselves?

Look at The Great One
Then you will see that your troubles are not so big anymore
And you know that you can handle them
Becoz He is in you… You are His Holy temple…

Pemikiran yang berputar-putar dan tidak mengarah pada pengambilan keputusan adalah nama lain dari kekuatiran.
Pemikiran yang membuat kita terus berkubang dalam kebingungan dan asumsi-asumsi negatif serta masa depan yang suram adalah nama lain dari ketakutan.
Dia tidak pernah berkata, “Kamu boleh sedikit kuatir”, tapi Dia jelas-jelas berkata, “Jangan kuatir (sedikitpun!), Aku yang memelihara kamu.”
Dia adalah Bapa yang bertanggung jawab atas kita anak-anakNya.

Kita ada dalam pemikiran-pemikiranNya
Kita merasa takut hanya karena kita belum dapat melihat rencanaNya di depan kita
Tapi rencana itu ada, dan akan menjadi nyata pada waktu yang tepat
Dia hanya meminta kita untuk percaya dan punya iman

Dia memberikan berkatNya pada saat kita tidur
Karena pada saat itulah kita berserah
Karena saat itulah kita tenggelam dalam damai sejahteraNya
Saat tangan kita terbuka untuk menerima
Tanpa terhalang oleh ketakutan, kekuatiran, ketidakpercayaan, dan keraguan

Sama seperti seorang bayi yang sering menangis
Mungkin dia menangis karena merasa tidak enak, lapar, popoknya basah, lonely, dan lain-lain
Tapi orang tuanya pasti tidak akan tinggal diam, coz everything is under their controll
Mereka pasti memastikan bayi mereka aman, tidak kekurangan apapun juga, dan tidak terlantar
The baby is just okay and he will be just fine, terlepas dari kondisi apapun yang sedang dia rasakan
Karena orang tuanya bertanggung jawab atas dia dan mencintai dia

Orang tua dunia aja kayak gitu… apalagi Dia…

He is near
As close as you breath
As close as your prayers

Dia nggak menuntut kita untuk jadi sempurna
Dia hanya meminta kemauan dan iman kita
Supaya Dia bebas melakukan pekerjaanNya di dalam kita dan menyempurnakan kita

That's the whole point...

0 comments:

Feminin Gak = Lemah

Wednesday, December 05, 2007 Fay 0 Comments

Okay I have to admit... ternyata yang selama ini bikin aku ogah berpenampilan girly (hahaha... topik hangat antar JCers cewek nih hihihihi.... toss Jie 'n Delly!) adalah karena aku berpikir berpenampilan "girly" atau yang "cewek" banget itu identik dengan lemah. Yah terlepas dari perbedaan selera dan perbedaan tingkatan "girly" itu sendiri (Hei, yang bikin penilaian 'n tingkatan-tingkatan itu kan orang, 'n selera orang juga beda-beda, jadi ga bisa diterapin ke semua orang coz it's a very subjective topic), ternyata ada pemikiranku yang perlu dibenahin sedikit hehehe...

Baru tadi pagi, aku ngobrol ama Berlian, cewek Batak (yang lebih keliatan "Jawa" daripada "Batak"nya hehehe...) yang super feminin (sekos ama aku) waktu kita lagi mau berangkat bareng ke kantor. Nggak cuman aku yang menilai dia amat sangat feminin, semua orang kantor juga. Pokoknya penampilannya "cewek" banget deh, from top to toe, kadang pake rok, always pake high heels, wah pokoknya di kantor ga ada yang se-feminin dia. Buttt, dia kerjanya as a researcher, yang kadang kudu pergi ke sana kemari pake kendaraan umum buat riset narasumber. This is the thing that amazed me hehehe... Dia emang suka sih jalan-jalan gitu, suka ketemu orang baru, tapi baru kali ini aku ngeliat dengan nyata cewek yang feminin buangeddd (pake "d" 3 kali tuh biar mantepp hihihi...) ternyata bisa juga jadi orang lapangan (which is not my type, I'm an office person hehehe... terbukti dulu dah nyoba 3 bulan jadi orang lapangan bikin aku jadi stress 'n cape jiwa hehehe...).

Ini yang ngebuktiin kalo feminin itu nggak sama dengan lemah, atau harus mehe-mehe. Sebelumnya aku mikir aku nggak mau keliatan mehe-mehe makanya nggak mau tampil "girly", nggak mau keliatan "lemah" atau dipandang "inferior" makanya ogah "girly". Lagian emang dasarnya aku casual siy kalo sehari-hari hehehe... Tapi gara-gara topik hangat yang sempat menjadi bahan perdebatan di YM conference ama anak-anak forum (dan setelah sebelomnya hangat dibahas di blog Enjie), akhirnya jadi mulai nyadar aja (nyadar bareng-bareng ceritanya hehehe... dan berniat bareng-bareng juga hihihi...) buat mulai lebih memperhatikan penampilan diri sendiri as women hehehe... (tozz lagieee!!!)

Temen-temen cewek yang lagi senasib seperjuangan ama aku (you know who you are, don't you? hihihihi...) jadi bikin tambah seru suasana. Ada yang mau belajar make up, ada yang membongkar koleksi baju "girly" lama yang dulu pernah dibeliin sodaranya tapi ga pernah dia pake, ada yang berniat mulai beli baju "girly", hehehehe... seruuuu... soalnya bareng-bareng hihihihi...

Okay girlz... siapa bilang kita ga cantik? Hajarrrr...!!! Hihihihihihihihihi... Tunjukin nyali kita!!! Hidup Cewekkkkk!!!!! Huahahahahaha....
*sambil menggulung lengan baju sok macho*

"Ealah... teuteup deh...."
(Berubah itu kan juga butuh proses... hihihihihi... sabar dunk... ulat juga butuh waktu sebelum dia berubah jadi kupu-kupu.... hihihihi...)

0 comments:

Can You Wait Long Enough?

Wednesday, November 28, 2007 Fay 0 Comments

Menunggu…

Sekali lagi aku melakukannya… Tapi kali ini Dia menambah pengertianku tentang menunggu….

Seperti yang aku pernah tulis di sini 'n juga di sini, menunggu sebenarnya bukan sikap yang pasif, tapi sikap yang aktif. Menunggu adalah kata kerja. Dalam menunggu, kita bisa memilih untuk menggerutu, memendam rasa kesal, atau kita memanfaatkan kesempatan menunggu itu untuk introspeksi, merenung, berdoa, dan membangun diri kita sendiri… lebih lagi, kita bisa melatih salah satu buah Roh ini, kesabaran. Tidak begitu sulit untuk diam saat kita menunggu, tapi tantangannya adalah bagaimana menjagai pikiran kita dari hal-hal negatif yang masuk… Itu berarti menunggu juga adalah sebuah kesempatan untuk melatih kita menguasai pikiran kita, memfokuskannya untuk merenungkan kebenaran dan janji-janjiNya, dan tidak menyerah kalah pada pikiran yang sia-sia. That needs a lot of work!

Kali ini, menunggu membuat aku merenungkan apa yang dilakukan bangsa Israel saat mereka juga melakukan hal yang sama (becozzzz godaan yang aku hadapi sama kayak godaan mereka hehehe...). Musa dipanggil Tuhan untuk naik ke gunung, sementara Harun dan seluruh bangsa Israel harus menunggu di bawah (Keluaran 24-32). Pada awalnya, bangsa Israel menyanggupi untuk taat, mereka bilang mereka akan melakukan segala yang difirmankanNya. Tapi hari berganti hari… mereka merasa sudah terlalu lama Musa meninggalkan mereka tanpa kabar, mereka berpikir mungkin saja Musa tidak akan pernah kembali lagi. Mereka tidak sabar, mereka tidak menjaga iman dan pikiran mereka. Akhirnya mereka meminta Harun untuk membuat allah, yang akhirnya berupa sebuah anak lembu tuangan dari anting-anting emas mereka.

Wajar kalau Tuhan menjadi sangat marah… Bagaimana mungkin bangsa yang dipimpinNya sendiri itu menyembah allah buatan dan menyebut bahwa allah itulah yang telah mempimpin mereka keluar dari Mesir??? Apa yang telah terjadi dalam diri bangsa Israel selama mereka menunggu Musa turun dari gunung? Kemana iman dan janji mereka yang mereka ucapkan pada awalnya? Kemana ingatan mereka akan Tuhan yang memimpin mereka keluar dari Mesir dengan mukjizat-mukjizatNya dan dengan tiang awan dan tiang api?

Ini salah satu bukti bahwa menunggu itu adalah sikap yang aktif. Kita tidak bisa membiarkan pemikiran-pemikiran atau asumsi-asumsi yang negatif, ketakutan, keraguan, ingatan akan pengalaman buruk, dan hal-hal negatif lainnya bersarang dalam otak kita. Kita harus secara aktif menjagai pikiran kita, mengisinya dengan kebenaran-kebenaranNya, me-refresh ingatan kita tentang penyertaanNya dan kekuasaanNya, dan menolak semua pemikiran negatif yang menyerang kita. There’s no other wayWe have to guard ourselves with His Words of truth

I’m so thankful that He is with me while I’m waiting now… and He is keep teaching and reminding me of all His truth and His promises… He also encouraged me through some people who care about me… It’s really true that He never ever leave me alone nor let me fall… He’s my Guardian… my God…

0 comments:

Peter Pan Syndrome

Monday, November 26, 2007 Fay 0 Comments

Hehehe... akhirnya nulis tentang ini lagi deh... Sebelumnya aku dah pernah nulis di sini tahun lalu. Berawal dari ngobrol iseng ama Tammy di YM, trus sempet juga ngobrolin topik yang sama ama Anti... and aku bakal tulis sebagian obrolan kita.

Nggak aneh kalo ada satu saat dalam kehidupannya, seseorang ngerasa stuck... Satu sisi kita tahu bahwa kita harus melangkah maju, tapi di sisi lain kita masih nyaman dengan kondisi kita sebelumnya. Misalnya... kita kangen banget saat-saat SMA atau kuliah dulu, 'n kalo bisa pengen balik aja ke masa-masa itu daripada menghadapi resiko menjadi orang dewasa yang harus bertanggung jawab atas diri sendiri dan mungkin mulai bertanggung jawab atas orang lain. Atau mungkin kita ngerasain "peter pan syndrome" ini ketika kita berada di titik di mana kita tahu bahwa jalan di mana kita berdiri akan mengarah maju, dimana tantangan dan tanggung jawab yang akan kita hadapi di depan sana akan bertambah... sementara ada bagian dari diri kita yang masih merasa enggan melangkah maju... ada rasa ragu, apakah kita siap, apakah kita akan mampu menjalani masa depan itu dengan baik? Ada juga rasa takut, karena kita tidak pernah tahu persis apa saja yang akan kita hadapi di depan nanti...

Menurutku... "peter pan syndrome" ini hal yang wajar... karena pada titik ini setiap orang harus membuat keputusan dalam hidupnya. Mungkin keputusan itu ga dilakuin atau ga keliatan dalam sekejap mata, mungkin itu berupa keputusan yang dilakukan dalam jangka waktu yang lama, karena semua hal membutuhkan proses. Apapun itu, pada awalnya diperlukan respon dan langkah pertama. Tanpa respon atau langkah pertama, kita tidak akan bergerak kemana-mana... Karena jika diresponi dengan pasif, "peter pan syndrome" bisa membuat kita "mati" di dalam (usia fisik terus bertambah namun usia di dalam diri kita berhenti bertambah).

It takes the gut to move forward and to keep growing... Merasakan "peter pan syndrome" mungkin bisa dipandang sebagai kesempatan untuk menjadi lebih baik, nggak berhenti pada kesuksesan masa lalu, tapi melangkah dan bersiap-siap untuk membangun kesuksesan yang berikutnya. Ingat bahwa Dia ingin membawa kita dari satu kemuliaan kepada kemuliaan yang lain, Dia ingin membawa kita untuk terus naik... dan Dia tidak bermaksud untuk menyuruh kita berjuang sendirian, Dia sudah berjanji bahwa tanganNya akan menuntun kita, memimpin kita, tangan kananNya memegang kita dan membawa kemenangan. It takes our faith to walk with Him...

Jadi inget salah satu quote yang pernah aku baca: Dalam keberanian bukan berarti tidak ada ketakutan, tapi ada satu keputusan untuk menguasai rasa takut itu.

PS: Jia you Tammy 'n Anti!!! ^.^

0 comments:

Goncangan: Bagaimana Kamu Memandangnya?

Monday, November 19, 2007 Fay 0 Comments

"Adanya goncangan membuat kamu akan dapat melihat apa yang tidak tergoncangkan."

Kata-kata itu muncul begitu aja di pikiranku waktu aku lagi ngerenungin tentang satu hal... I'm sure it was from Him... and it's true... Seringkali kalo kita lagi ngalamin goncangan dalam satu area kehidupan kita, pada awalnya mungkin kita jadi ikutan labil, jadi nggak tau mau ngapain, jadi mempertanyakan tentang banyak hal, pikiran jadi penuh, kadang jadi ngeblank, dan mungkin ada sedikit keinginan untuk lari atau meninggalkan semuanya. Well... I did... but I just don't wanna stuck in here...

Ada maksud yang jelas dari perkataan yang menyarankan agar kita tidak mengambil keputusan apapun saat kita sedang labil atau emosi. Karena pada saat labil atau emosi, tingkat kesadaran kita lagi rendah, kita lagi berada dalam keadaan tidak menguasai diri sendiri 100%, dan itulah yang menyebabkan kemungkinannya besar bagi kita untuk mengatakan atau melakukan hal-hal yang nantinya akan kita sesali, hal-hal yang sebenarnya tidak kita inginkan.

Hal pertama yang aku temukan tidak tergoncangkan adalah Dia... Dia selalu ada untuk aku. TanganNya selalu terbuka dan telingaNya selalu mendengarkan... Aku selalu dapat bersandar padaNya karena Dialah Satu-satunya yang tidak tergoncangkan oleh apapun... apa yang bisa menggoncangkan Dia? Aku ingat salah satu sms dari Santi (temen forum di Bandung): "Dia yang menopang alam semesta tidak akan membiarkan kita jatuh."

FirmanNya di Roma 8:35-39 yang bilang "Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang? Seperti ada tertulis: "Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan." Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita. Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita." itu emang bener...

Semua hal lain yang ada di dunia ini adalah hal-hal yang sementara, hanya Dia yang kekal... Adalah sebuah pilihan yang sangat disayangkan kalau kita bisa dipisahkan dari Dia hanya karena hal-hal yang sementara... Kenapa disebut "pilihan"? Karena itu adalah pilihan kita. Sebenarnya memang nggak ada yang bisa memisahkan kita dari Dia, tapi... kalau kita lebih memilih hal-hal yang sementara, maka hidup kita pun akan terlepas dari yang kekal dan akan terikat pada yang sementara itu. Mungkin kita nggak mengalami seperti yang dialami Paulus, tapi aku pikir mungkin yang paling dekat dengan yang sering kita alami istilahnya adalah "kesesakan".

Saat mengalami "kesesakan" - pikiran penuh, bimbang, gatau musti ngapain, menyalahkan orang lain, menyalahkan diri sendiri, pengen give up, dll... - seharusnya kita lebih mendekat padaNya, bukannya malah menjauh dariNya. Becoz He is the Way and the Truth. Dia akan menyingkapkan apa yang sebenarnya terjadi dan Dia akan menunjukkan jalan yang harus kita tempuh.

Hal kedua yang tidak tergoncangkan adalah janjiNya. "Ask and you will receive..." Semua dimulai dari hati. Jika kita ingin melakukan hal yang benar dalam setiap area kehidupan kita, kita sangat bisa meminta petunjuknya 'n pimpinanNya. Masih kurang? Dia bahkan bilang bahwa Dia akan meneguhkan dan menolong kita, memegang kita dengan tangan kananNya yang membawa kemenangan (Yes 41:10 - "janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.").

Kadang orang yang kita percayai pun juga mempunyai saat-saat labil dalam hidupnya, sama seperti kita. Dan pada saat-saat labil, seringkali kata-kata atau tindakan kita semua tidak bisa benar-benar dijadikan patokan atau dipegang teguh. It's just a matter of humanity. That's why pada saat satu atau beberapa area dalam hidup kita goncang, kita harus memegang teguh yang tidak tergoncangkan, supaya kita nggak ikutan goncang, tapi menemukan damai sejahtera dan tuntunanNya.

Ada perkataan yang sangat mengena dalam setiap saat goncang atau saat pergumulan yang kita alami, ini aku dapet kemaren dari orang yang kotbah di gereja: "It's not about the start, but are you finishing well?" Bukan masalah awalnya, tapi apakah kita bisa menyelesaikan dengan baik? Karena setelah awal akan ada proses, dan setiap perkembangan atau kemajuan dalam proses itu juga membutuhkan waktu. Kita bisa menjadi tidak sabar, atau kita bisa memandang waktu ini sebagai kesempatan untuk mendukung munculnya buah-buah Roh... Yeah come on, just be realistic, kesabaran akan muncul kalo kita melatihnya pada saat-saat dimana respon "lama" kita adalah tidak sabar. Kesabaran nggak akan muncul kalo kita nggak pernah ngalamin saat-saat dimana untuk menjadi sabar itu butuh usaha keras. Hal yang sama juga berlaku untuk melatih buah-buah Roh yang lain.

Saat kita menerima Tuhan, Dia memberikan kita hati yang baru, hati yang menginginkan keselarasan dengan kehendakNya. Tapi selanjutnya adalah bagian kita untuk mengabaikan atau mendukung keinginan hati yang baru itu.

Are you shaking right now? Find The Unshakeable and walk through it!

0 comments:

Setelah Itu...

Friday, November 16, 2007 Fay 0 Comments

Saat semuanya terasa tersumbat
Langkah terhenti karena kaki terbentur dinding penghalang
Kau sediakan telinga dan tanganMu
Ijinkan semrawut pikiranku dan beribu tanda tanya tergeletak di depan kakiMu

Untuk sejenak waktu seakan berhenti
Menciptakan ruang dimana hanya ada aku dan Kau
Sebentar saja detik-detik seolah enggan melaju
Ketika pengertianMu membungkusku dalam diam

Kau tahu bahwa waktu itu...
Aku hanya butuh didengar dan merasa aman
Kau tahu bahwa setelah itu...
Aku akan dapat mendengar jawabanMu dengan lebih jelas

Ya...

Setelah itu...
Kau tahu aku akan bangkit dengan kekuatanMu
Setelah itu...
Kau tahu aku akan siap berjalan lagi bersamaMu

Setiap kali aku mengetuk pintuMu
Kau membukanya dan selalu ada untukku
Setiap kali aku terjatuh
Kau tak pernah melewatkan kesempatan itu untuk membuatku berubah

Setelah itu...
Kau kembali mengingatkanku...
Untuk setiap perkara Kau punya jawabannya

Setelah itu...
Kau kembali meyakinkanku...
Bahwa terkadang cara-caraMu memang ajaib dan tidak terduga

0 comments:

Pray - Song by Truevibe

Wednesday, November 14, 2007 Fay 0 Comments

Thinking through... what to do
You're searching every angle and point of view
Good advice well rehearsed
Only seems to make matters worse

When you're at a dead end where can you go
My friend there's an answer I know

Pray... When the road is steep
Pray... When your hope gets weak
Know the Father hears through
The silent and the tears you

Pray... When you don't know how
Pray... Heaven's waiting now
And Jesus is just a breath away

Pray...
The deepest sighs of the heart
Sometimes it's a struggle when we first start
To wrap our needs up in words

And trust that somehow we will be heard
But draw near and know you are loved
God hears and His heart is touched

Pray for the strength you're needing
Pray to go on believing
Pray no matter what you face
You'll have the wisdom and the grace to...
Pray...

0 comments:

Mind Crashes

Monday, November 12, 2007 Fay 0 Comments

Ada banyak hal yang berkeliaran dan saling menubruk di pikiranku belakangan ini, ada saat-saat labil, ada saat-saat pengen banget protes, ada saat-saat pengen menepi dan mencari ketenangan… Jumat minggu lalu aku curhat sepuasnya ama Dia… sampe tidur baru malem banget… Sabtunya aku dapet something, kayaknya cuman itu yang bisa aku mulai lakuin, supaya aku ga terus-terusan berkutat dengan hal-hal yang negatif… Eh Minggunya di JPCC kotbah Jose Carol pas banget, kayak peneguhan dari apa yang aku dapet sehari sebelumnya… waw… Thank You very much God…

But my process isn’t over yet… aku harus memilih setiap hari untuk memegang perkataanNya, aku harus memilih setiap saat untuk nggak membiarkan pikiran-pikiran negatif itu muncul lagi. Aku harus belajar menyeleksi dan menyaring setiap perkataan yang aku dengar dari orang lain…'n juga sambil terus membangun diriku...

It’s very true that… the most loyal One in every situation of our life is Him… Nggak ada seorangpun yang bisa ngegantiin tempat Dia… Dia menerima kita dalam segala keberadaan, perasaan, dan kondisi kita… and He understand them all… Instead of judge, He gives us love, passion, and conciousness from the inside out so we can change to be better… Instead of push too hard, He gives us wisdom to know the reason and the purpose of what we will do, and be patient with us… He knows me better that anyone else, even better than myself… and He knows best how to handle my heart…

Sometimes, in certain things, I just don’t know what I have to do… But His invisible hand, anyway, keeps holding mine while I’m walking toward… That’s the most precious experience that gives me proove that He loves me and I’m His belonging

Dalam setiap hal pasti ada jalan keluar... becoz He is The Way Himself... He is The Way, The Truth, and The Life...

0 comments:

Perpisahan di Rumah Duka

Tuesday, November 06, 2007 Fay 0 Comments

Hari ini adek temen kantorku meninggal. Adiknya emang udah sakit kanker hati dari lama, tapi belakangan ini temenku (kak Prima) memang lagi bergumul soal adiknya ini (coz masalah adiknya complicated, dulu dia sempet bilang ke aku kalo dia hampir give up ngurusin semuanya tentang keluarganya, termasuk adiknya ini), coz udah beberapa kali masuk RS. Kak Prima beberapa bulan ini juga deket banget ama adiknya, di tengah kesibukannya sebagai salah satu segment producer Solusi Life (yang kerjaannya seabreg-abreg, sering pulang subuh pagi balik lagi ke kantor), dia pulang ke rumah ‘n ngerawat adiknya… Yah, seperti yang pernah dibilang ama TB Joshua, kadang kematian juga salah satu bentuk kesembuhan…

Waktu tadi aku dateng ke rumah kak Prima ama beberapa orang kantor, aku jadi nyadar… bahwa emang kematian itu ga bisa diprediksi… Kak Prima bahkan sebelum ini udah hire pembantu plus udah ngajuin permintaan pindah ke kerjaan dia yang lama, jadi bagian administrasi produksi, supaya dia punya lebih banyak waktu buat ngerawat adiknya… Semuanya tadi pada nangis… adik-adik kak Prima yang laen juga keilangan banget… Ada adiknya yang masih ga terima karena dia dah doain tapi kok ga sembuh, “… padahal kan katanya ada kesembuhan dalam nama Yesus…”. Trus ada juga pertanyaan di otakku, kalo tau endingnya juga meninggal, pernah ga siy terbersit protes/pertanyaan/penyesalan: “Trus ngapain aku ngerawat dia sampe segitunya kalo akhirnya dia juga meninggal?”

Aku kagum banget ama kak Prima… Dia bener-bener mengutamakan keluarganya, sayang ‘n perhatian banget ama adiknya… apalagi belakangan ini, waktu kerjaannya lagi padat banget, dia juga sama padatnya ngurusin adiknya… Tadi ada orang kantor yang bilang, “Prima udah ngelakuin yang terbaik, dan Arto (nama adiknya) mempunyai kenangan yang paling indah karena dia tahu kakaknya sayang ama dia ‘n ga menyerah ama dia…” Dia tetep keukeuh, tetep fight… sampe saat terakhir adiknya… She's the model for constant and consistent love from God...

Aku jadi inget dulu waktu emakku meninggal 2 tahun lalu… aku juga ga nyangka… aku pikir masih bisa ketemuan lagi pas aku mudik… tapi ternyata aku mudik waktu dia udah meninggal… Ada penyesalan kenapa pas mudik-mudik sebelumnya aku ga do something more for her… I wasn’t prepared coz saat terakhir aku mudik dia masih sehat-sehat aja… Mana yang sering dia tanyain pas saat-saat terakhir itu aku… Yah well… life must go on… we learn from our past mistakes and do better today

Dari situ aku jadi mikir… emang yang paling berharga itu adalah bener-bener berbuat maksimal di hari ini untuk orang-orang yang kita cintai. Karna kita ga pernah tau apa yang bakal terjadi besok… Seringkali kita terlalu mempermasalahkan hal-hal kecil sampai kita menyakiti orang lain, melukai orang lain, dan juga diri kita sendiri. Kalo inget bahwa kematian itu ga terduga, mungkin kita bakal lebih menghargai waktu yang kita punya ama orang-rang yang kita sayang, bakal ga membesar-besarkan masalah yang sebenernya bisa dihadapi dengan kepala dingin, bakal lebih menghargai mereka, lebih sabar ama mereka, menyayangi mereka, dan lebih menghindari untuk menyakiti perasaan mereka…

Tadi pagi aku sempet baca Pengkotbah bentar… ada yang bilang intinya lebih baik ada di rumah duka daripada ada di pesta dan bersenang-senang… something like that… (ga sempet cari ayatnya hehehe…). I think that’s true… Kalo dipikir lebih dalem… memang ujung-ujungnya satu… yang penting takut akan Tuhan… karena semuanya berawal dari Dia, oleh Dia dan untuk Dia… juga melakukan hal-hal yang berarti untuk orang-orang yang kita kasihi hari ini… so we can share His love with them, through many ways…

0 comments:

Motherhood and Balancing

Tuesday, October 30, 2007 Fay 0 Comments

Tadi pagi malessss banget buat bangun... Secara dari tadi malem ujan, hawanya enak banget dibuat bobok... Alarm ha-pe yang udah disetel mulai jam 04:45 (niatnya siy mo senam pagi, kayak beberapa hari belakangan ini), aku matiin 'n setel ulang beberapa kali sampe yang terakhir aku set jam 05:50 hehehe... Batal deh senamnya hehehe... Coba hari ini libur enak banget... molor di tengah suasana yang adem...

Tadi malem sebelon jam 11 tidur aku sempet ngobrol ama mamaku 'n Rian by phone, terpisah of course, ga barengan hehehe...

Dari kemaren emang aku lagi kangen ama mamaku... 'n kemaren pas telpon kita sempet nostalgia, cerita-cerita waktu aku kecil, cerita tentang papaku, tentang engkong-emakku, tentang masa remajaku... Aku bilang ke mamaku kalo jarang ada mama ama anak yang kayak aku ama dia, bisa berbagi 'n saling cerita tentang hampir semua hal... Mamaku juga setuju, temen-temennya dia (temen kuliahnya atau temen se-kantornya dulu yang juga punya anak) ga ada yang bisa saling cerita gitu ama anaknya (lebih tepatnya anaknya juga ga cerita-cerita ama mereka, beda ama aku ke mamaku).

Maybe it's becoz dari kecil mamaku membiasakan diri terlibat dalam kehidupanku. Aku inget pas dulu masih TK, begitu aku pulang sekolah, mamaku nanyain tadi di sekolah diajarin apa aja, aku langsung cerita deh, termasuk cerita tadi jajan apa aja, ada kejadian apa aja... Jadi mungkin karena dari kecil dah terbiasa jadinya ga ada jarak yang gimana gitu... Aku nggak pernah ngerasa mamaku ada di pihak lawan, aku selalu bisa nyaman ama dia, dia juga cerita segala macem ke aku.

Mamaku juga ada bilang kalo dia berusaha berempati, nempatin dirinya di posisiku sebagai anak. Prinsip ini kayaknya yang paling sering diajarin mamaku ke aku. Waktu dulu aku masih kecil 'n lagi nakal-nakalnya, sering banget dia bilang, "Kalo Fifi ga mau digituin ya jangan gituin orang laen...". Setelah aku tambah gede pun kadang dia masih mengulangi prinsip yang sama, "Coba Fifi bayangin kalo Fifi jadi dia, mau nggak digituin?" Hehehe... ya kadang dia juga ngomongin kebalikannya...

I'm so thankful to have a mother like her... Dengan alamiah dia bisa bikin aku ngerasa kalo dia ada di pihak yang sama kayak aku, sekaligus tetep punya tanggung jawab sebagai orang tua. I hope I can do the same principle to my child (later) hehehe... Jadi ga ada gap antara orang tua ama anak, kayak yang sekarang kebanyakan terjadi. Keluarga seharusnya menjadi tempat yang pertama buat anak berbagi, bertanya, berdiskusi, mendapatkan prinsip-prinsip dasar kehidupan. Keluarga udah seharusnya menjadi sumber 'n landasan pertama darimana anak untuk mendapatkan gambar diri yang bener, pola pikir yang bener, konsep-konsep tentang hubungan yang bener...

Kalo sekarang yang kebanyakan terjadi tuh gap antara orang tua ama anak jelas banget... mereka ga bisa saling berbagi dengan deket... Kalopun ada jumlahnya dikit banget... Akibatnya anak lebih mencari sumber dari luar, dari media, dari temen-temen, dll yang ga terjamin... iya kalo yang dia serap itu nilai-nilai yang bener, kalo enggak? Phew... Ini yang seharusnya bikin semua nyadar bahwa membangun hubungan antara anak ama ortu itu penting banget... fundamental banget...

Aku terakhir ini baca 2 buku, lupa aku baca dari buku yang mana, pokoknya ada satu hal yang intinya kayak gini, "Seorang ibu membesarkan anak laki-laki, tapi seorang ayah membesarkan laki-laki dewasa." Dalam membesarkan anak peran kedua orang tua itu penting, bukan cuman salah satunya, dengan begitu anak bisa dapet gambaran 'n input yang seimbang.

Maybe keadaan saat ini nggak se-perfect itu, tapi kita selalu punya kesempatan buat memperbaiki 'n membangun sesuatu yang baru (dan bener), with Him of course. Nggak peduli status kita sekarang sebagai anak, ortu, atau calon ortu. Ziayouuuuu...!!!

0 comments:

It's Actually Practical...

Wednesday, October 24, 2007 Fay 0 Comments

God is bigger than our problems, even bigger than everything

There is a way when there is a will

Peace is His gift to us, it’s already ours, but we need to choose to live in it every day

He is above all of the things in our life, and He can work through everything in our life to make us more mature, shape us more beautiful, and have more faith in Him

It's actually practical... but it takes the gut and the heart to trust in Him and walk with faith...

0 comments:

Sambungan Langsung atau Nggak?

Thursday, October 18, 2007 Fay 0 Comments

Kalo mo makan makanan enak, masa sih kita bakal bilang, "Yummy, ada makanan enak... Tapi cape ntar harus mengunyah semua itu... aku suruh orang lain aja yang ngunyah 'n ntar kalo udah halus aku tinggal telan aja..." Justru menikmati rasa makanan itu kan pada saat kita mengunyah... lagian jijay lagi nelan makanan yang abis dikunyah ama orang laen yiakh... hehehe...

Kalo ada tawaran liburan ke tempat yang eksotik, masa sih kita bakal mikir, "Kayakya menyenangkan siy... tapi males harus ngepak baju, urus penerbangan, nyiapin duit buat belanja, dll... aku suruh aja orang lain yang pergi liburan. Ntar kalo dia pulang aku suruh dia cerita pengalaman liburannya, jadi aku tetap bisa menikmati suasana liburan itu dari ceritanya..." Of course not! Denger cerita ama ngalamin sendiri itu adalah 2 hal yang berbeda... kita bisa menikmati liburan kalo kita sendiri yang pergi liburan...

Kalo ada orang yang kita sukai (in relationship area), masa sih karna ada tantangan-tantangan yang harus kita hadapi, seperti berusaha mengenal siapa dia, apa kesukaannya, gimana kehidupannya, bertanya-tanya apakah dia juga menyukai kita, and all that stuff (emang rada bisa bikin stress atau mellow siy kadang hehehe...), trus kita berniat menyuruh orang laen buat melalui itu semua supaya ntar kita tinggal merit aja? Apa kita mau melewatkan saat-saat "aneh tapi menyenangkan" waktu awal-awal mulai deket, melewatkan saat-saat dimana kita sedang berusaha mengenal satu sama lain yang kadang bikin penasaran, kaget, lucu, dll? Tentu aja ga kan... hehehe...

Yang namanya pengalaman sendiri itu pasti lebih berharga 'n lebih berasa nendang daripada cuman denger cerita orang laen yang ngalamin itu.

Tapi kadang kita ga sadar kalo kita udah membuat pilihan yang terakhir, justru dalam hal yang terpenting dalam hidup kita dan hal yang menyangkut keberadaan diri kita. It's in our relationship with Him...

Kadang kita lebih memilih dengerin kotbah aja atau baca buku rohani aja ketimbang belajar 'n ngedapetin hal-hal atau kebenaranNya langsung dari Dia, kita lebih memilih buat dengerin atau baca pengalaman orang laen aja ama Dia ketimbang mengalaminya sendiri. Bukannya dengerin kotbah atau baca buku rohani atau dengerin pengalaman pribadi orang ama Dia itu salah... Semua itu sah-sah aja, istilahnya sebagai suplemen, sebagai sarana buat saling berbagi antar komunitas orang percaya (yang bisa nguatin kita juga, memberkati kita juga), tapi kalau semua itu sudah menjadi menu utama, dan kita sendiri ga punya sambungan langsung ama Dia, itu yang namanya udah ga balance...

Siapa yang lebih milih minum suplemen terus tapi ga makan nasi 'n lauk yang enak-enak itu? Sebenernya perumpamaannya sama, tapi persepsi atau pola pikir kita aja yang perlu dikembalikan pada tempat yang sebenernya... So we can know what is the main thing to keep us alive and grow, and also we can know the things that can support the main thing... Coz kita ga bisa berbuah kalo kita ga melekat 'n dapet makanan dari akar kan? that's the main thing... Sementara pupuk, air, sinar matahari 'n perawatan adalah faktor-faktor pendukungnya... It's quite rational, don't you think?

PS: Inspired from Max Lucado's book

0 comments:

8 Facts About Me - I've Been Tagged

Wednesday, October 10, 2007 Fay 0 Comments

Tag Rules:
1. Each blogger must post these rules
2. Each blogger start with random facts or habits about themselves
3. Blogger that are tagged need to write on their own blog about eight things and post these rules. At the end of your blog, you need to choose eight people to get tagged and list their names.
4. Don't forget to leave them a comment telling them they've been tagged to read your blog.

Let’s Get START!!

Facts About Me:

1. Loves writing so much!
Kayaknya ga perlu dijelasin lagi, blog ini salah satu buktinya hehehe... Nulis itu banyak untungnya, bisa dipake buat curhat, numpahin uneg-uneg, atau numpahin bete yang lagi memuncak di ubun-ubun (daripada keluar lewat mulut jadi kutukan, mending ditulis semuanya dulu, sampe plong... setelah itu efeknya jadi lebih lega ‘n jadi bisa mikir dengan kepala dingin buat cari pemecahan atau solusinya). Selaen itu, dengan nulis, aku pengen mendokumentasikan hal-hal yang udah terjadi, supaya jadi kenangan ‘n mungkin bahan pelajaran buat masa depan (things that He taught to me, things that people did to me, their love, my experiences, etc).

2. Hate distractions while I’m writing
Di kantor aku cepet banget jadi bete kalo lagi konsen nulis trus banyak gangguan, entah itu suara telpon, meeting, atau musik yang aku ga suka hehehe... Soalnya lumayan moody juga kalo lagi nulis, butuh suasana yang pas supaya apa yang aku rasain bisa transfer juga ke tulisanku secara utuh (mostly, I take my writings personally hehehe...).

3. Job-oriented
Aku lebih cenderung job-oriented daripada people-oriented. It’s just naturally... Meskipun lagi berusaha balance, tapi kayaknya lebih gampang buat job-oriented deh hehehe... Butuh kesengajaan, usaha ‘n kemauan keras buat bisa beramah tamah ama orang, get along with people, talk much... Susah buat hanya sekedar basa-basi ‘n bersosialisasi tanpa tujuan yang jelas... hehehehe... Makanya orang kalo belon kenal aku ada yang mikir kalo aku sombong, “dingin”, pendiam buangeddd... chape dehhh hehehehe... tapi ngerti juga siy kenapa mereka mikir kayak gitu hehehe...

4. Need a longer time to be comfortable ‘n getting close to anyone
Nah ini perpanjangan dari poin 3. Aku butuh waktu yang lebih lama dari kebanyakan orang yang aku tau, untuk bisa ngerasa nyaman, akrab, ‘n terbuka ama orang. Kalo di komunitas yang banyak orang gitu, pertama kali masuk pasti diem-diem aja, coz lagi loading hihihihi... ga ga, lagi mengamati ‘n mengenali mereka gitu... Ga bisa dipastiin berapa lama yang dibutuhin sebelum aku bisa deket ama orang laen, coz kan tergantung orangnya juga hehehe... Tapi begitu deket ama orang biasanya nempel terus hehehe...

5. Scheduled person
Rasanya enak banget kalo aku dah ngerencanain apa yang bakal aku jalani, ‘n lebih puas lagi kalo semua daftar itu berhasil dicentangin satu persatu (mission accomplished! Hehehe...). Kejutan atau spontan sesekali emang bikin fun, tapi kalo porsinya kebanyakan bisa bikin uring-uringan juga coz ga bisa direncanain sebelumnya, jadi ga bisa well prepared. Ini bukan cuman kegiatan aja, tapi juga waktunya. Dulu pernah akrab ama 1 temen SMA, dia sering banget spontan ‘n orangnya emang ga terencana... akibatnya aku yang jadi pusing ‘n kadang bete coz banyak waktu terbuang ‘n ga ada yang bisa disiapin dengan komplit hehehe...

6. Cara makan unik
Awalnya aku ga nyadar, tapi dah banyak orang yang bilang hihihihi... Aku kalo makan lama, enjoy aja gitu, bisa menikmati setiap suapan, ga terburu-buru. Soalnya kalo makan cepet-cepet buat aku tu kayak ga berasa makan, kesannya cuman sekedar memasukkan makanan buat membungkam nyanyian perut... hehehe... trus kalo ada makanan yang aku ga suka (such as, cabe, acar, atau yang kecil-kecil laennya) biasanya aku taruh di sisi-sisi piring, jadi kalo misalnya banyak, jadinya malah muterin separuh sisi piring hehehehe... orang-orang bilang makannya pake ngehias piring hihihi... tapi kalo ada orang yang mau ya aku hibahkan ke orang itu. Biasa makan bersih juga, jadinya dibilang makannya rapih hehehe...

7. Not a meat lover
Perpanjangan dari soal makanan hehehe... Aku bukan pecinta daging, ga suka babi, ikan, seafood... Bukannya vegan murni, tapi semi vegan kali yah hehehe... Lebih suka sayur ketimbang daging. Tapi kalo dagingnya empuk ‘n gampang dikunyah ‘n enak ya mau lah hehehe... Paling daging ayam seringnya, kalo yang laen ga demen. Tapi itu juga ga sering-sering amat... seminggu ga makan daging masih ok ok aja tuh, ga ngerasa kehilangan sesuatu hehehe...

8. Cat’s Lover
How can’t I? They’re so cute hehehe... Papa mamaku juga suka kucing. Dari aku kecil melihara kucing, yang sekarang ada di rumah namanya Miky... kangen ama dia, jauh banget... pengen ngelus-ngelus hehehe... Kadang kalo lagi di jalan liat kucing aku sapa hehehe...

Yang mo lanjutin lanjutin aja yah!!! hehehe...

0 comments:

Learning Process

Thursday, October 04, 2007 Fay 0 Comments

Kadang, dengan mengingat bahwa kita dan orang lain sedang sama-sama berada dalam proses belajar, kita bisa lebih gampang memaafkan orang lain dan juga memaafkan diri sendiri atas kesalahan atau kecerobohan yang dilakukan.

Kadang, dengan menyadari bahwa kita dan orang lain sedang sama-sama belajar, kita bisa menghapus sederetan tuntutan-tuntutan kita terhadap orang lain dan terhadap diri sendiri. Dengan demikian kita membebaskan orang lain dan diri kita sendiri untuk terus meng-explore, memahami, mengerti, dan menambah pengetahuan. Dan kita menikmati semua proses itu karena kita melakukannya dalam kebebasan, bukan dalam tekanan.

Jika kita mengetahui bahwa kita dan orang lain berada dalam posisi yang sama dan tujuan yang sama, sama-sama belajar dan sama-sama saling membutuhkan dalam proses belajar itu, kita akan merasa beban kita lebih ringan dan perjalanan kita tidak kita lalui sendirian. Karena dalam proses itu kita dan orang lain bisa saling membantu, bertukar informasi, dan saling mendukung.

All of us are in the learning process. No matter how long we live, we will keep learning becoz our entire life is a learning process... So if we just remember the words above, we will be able to learn everything with joy...

.: Thank You God for making this clear for me ^.^

0 comments:

Knapa Jadi Beban Yah?

Thursday, October 04, 2007 Fay 0 Comments

Tanggal 27 Oktober ntar aku 'n Tammy rencananya mo ikutan Indonesian Blogger Party di Jakarta. Sebenernya aku males ikutan acara kayak gini kalo ga ada temennya, jadi kayak luntang lantung sendirian di tengah orang-orang yang ga dikenal hehehe... Tapi berhubung Tammy juga ternyata berminat, plus aku juga pengen tau, ya udah akhirnya kita janjian mo daftar ntar kalo udah dibuka pendaftaran online-nya.

Tadi pagi ada temen kantor yang nanyain soal blogger (to me 'n Tammy), ntah knapa aku langsung nyambungnya ke pesta blogger itu. Padahal temen yang sekaligus ngerangkep sebagai supervisorku itu ga tahu menahu soal pesta blogger, dia nanyain soal kapan tayangan tentang blogger di Solusi-Life yang ada aku 'n Tammy-nya. Hikz... Menyesallll T_T aku jawabnya kan spontan, "Tanggal 27 Oktober ntar, pesta blogger... masih lama..." Hikz... Langsung begitu abis dia nanya lagi 'n dijelasin Tammy, dia nyuruh kita sekalian ngeliput... T_T Laen kali I must very bery careful with my mouth hikz... Beginilah jadinya kalo aku ditanyain pas aku lagi konsen ke satu hal... jadi spontan ngejawab apa yang ada di pikiranku, bukannya nanya lebih jelas lagi dia ngomongin apaan... T_T

Bukannya apa, males banget kalo acara yang awalnya cuman buat fun, cuman buat kita sendiri, acara yang seharusnya bisa dinikmati dengan nyante... eh sekarang jadi berasa kayak beban gara-gara malah ditugasin buat liputan T_T Awalnya acara pribadi tapi sekarang dah jadi tugas... Males ga seh... T_T Jujur abis tadi dia ngomong gitu aku sempet malah jadi males dateng ke acara itu... Cuman abis YM-an lagi ama Tammy akhirnya aku ok-in, aku bakal tetep dateng bareng Tammy ke acara itu... Yah mencoba untuk tetap menikmati-lah... itung-itung pengalaman baru... Kalo Tammy no probs siy disuruh sekalian liputan gitu... ya mungkin beda kali yah mana yang penulis wartawan (doyan ngeliput 'n kesana kemari 'n ketemu orang) ama penulis pure hehehe...

Tapi kejadian ini jadi bikin aku nyadar ama salah satu habbitku... Bukan cuman peristiwa ini aja, tapi ada beberapa kejadian laen yang nunjukin kalo emang aku ga suka rencanaku di"tunggangi" agenda laen hehehe... Ya contohnya kayak gini... dari awal mo just be casual, just have fun, tanpa ada harapan atau tuntutan apa-apa dari orang laen... Eh tiba-tiba sesuatu yang awalnya terasa menyenangkan itu jadi berubah terasa kayak beban... gara-gara dititipin tugas... Hhh... Untung masih bareng ama Tammy... kalo cuman aku sendiri kayaknya bakal aku batalin deh tu acara... eh ralat... siapa aku emangnya kok bisa batalin acara hihihihi... maksudnya udah aku batalin deh rencanaku dateng ke acara itu hehehe... So, berhubung masih ada temen, jadi ya udahlah dibawa hepi aja... hehehe...

0 comments:

My New Desk

Tuesday, October 02, 2007 Fay 0 Comments



Tadaaaa.... that picture is my new cubicle desk! Dilihat dari 4 sudutnya... kalo mau liat ukuran gedenya, klik aja gambarnya hehehe... Kemaren Senen baru pindahannya, langsung deh dihias pake gambar-gambar lucu hehehe... Tadi malem juga ngeprint beberapa gambar buat ditempel, biar betah hehehe... Jadi kesannya ga kayak beneran meja kantor yang kaku hihihihi... kesannya remaja banget yah hehehe... biar awet muda dunk hihihihi... dah seperempat abad niy hehehehe...

Jadi ceritanya tuh kita 4 orang WebContent Editor jawaban.com kudu pindah ruangan. Sebenernya ga bisa dibilang pindah ruangan juga siy, mengingat ruangan yang sekarang cuman ada di sebelah ruangan yang dulu trus ga ada pintu atau dinding pembatas juga hehehe... Ruangan ini sebenernya ruangan tambahan, perluasan dari ruangan yang lama. Dulu ruangan ini dipake buat kelas basic training CBN. Tapi berhubung sekarang dah ga ada lagi basic training, jadinya dindingnya dijebol trus dibuat ruangan baru deh. Ruangan yang lama dihuni ama orang-orang programmer getu hehehe...

Kalo ditanya lebih enak mana, secara yang sekarang semuanya baru ya lebih betah yang sekarang hehehe... Soalnya meja 'n laci semua baru. Dulu aku ga ada lacinya, sekarang ada laci 'n kuncinya pulak, enak bisa nyimpen barang di laci hehehe... Trus mejanya lebih luas. Pokoknya lumayan betah di sini hehehe...

0 comments:

The Right Motivation

Tuesday, September 18, 2007 Fay 0 Comments

Beberapa waktu yang lalu, aku ngelakuin satu hal dengan motivasi yang ga bener... Waktu ngelakuin itu, aku pikir aku udah ngelakuin hal yang bener, karna apa yang aku lakuin itu demi mengembangkan potensiku, demi mengejar (dan mencoba) sesuatu yang lebih baik. Selain itu ada beberapa keuntungan kalo misalnya hal ini beneran terjadi. Tapi ada satu ganjalan, di antara beberapa motivasiku ada 1 motivasi yang "cacat"... aku pengen sedikit melakukan "revenge" kalo misalnya hal itu udah kejadian...

Beberapa hari berlalu, tapi baru tadi pagi Dia ngingetin aku tentang ini... Aku baru nyadar bahwa sebenernya salah satu motivasiku itu ga bener. Sekarang siy sebenernya aku jadi bisa liat semuanya dengan lebih jelas... 'n aku jadi lebih ngeh juga kalo motivasi yang "cacat" tadi itu efeknya juga jadi mencuri my joy 'n my peace...

Plus ini juga karna aku barusan baca 1 bagian dari bukunya Max Lucado "Facing Your Giants" hehehe... asli tu buku bagus banget...

0 comments:

Fatherhood

Monday, September 10, 2007 Fay 0 Comments

Pernahkah anda bertanya, mengapa hubungan antara ayah dan anaknya lebih sering didengungkan dibanding hubungan antara anak dan ibunya? Ini bukan berarti yang satu penting dan yang lain tidak, tapi memang benar adanya bahwa hubungan antara seorang ayah dan anaknya itu adalah sesuatu yang vital, terutama bagi anak.

Anak membutuhkan figur seorang ayah untuk dapat bertumbuh, menjadi dewasa, dan berfungsi dengan maksimal sebagai seorang pribadi yang utuh. Anak laki-laki membutuhkan figur seorang ayah yang dapat dijadikan teladannya, agar dia dapat bertumbuh menjadi seorang pria dewasa dengan nilai-nilai yang benar dalam berbagai bidang kehidupannya. Sedangkan anak perempuan membutuhkan figur seorang ayah yang mengasihinya sedemikian rupa, sehingga dia bertumbuh menjadi seorang wanita dewasa yang mempunyai gambar diri yang benar, yang menghargai dirinya sendiri, yang tahu benar bagaimana dia seharusnya diperlakukan (dengan hormat) dan yang menjadikan hubungannya dengan sang ayah sebagai pedoman untuk berinteraksi dengan pria-pria dalam kehidupannya (entah itu teman, rekan kerja, atau pasangannya). Selain itu, seorang anak perlu untuk melihat dan mengalami, bahwa ayahnya dan ibunya saling menyayangi dan menghargai satu sama lain, karena hubungan antara suami dan istrinya sama seperti hubungan antara Dia dan jemaatNya. Dari hubungan antara ayah dan ibunya, anak juga belajar tentang bagaimana seharusnya nilai dan arti dari sebuah keluarga yang benar.

Kondisi ideal ini memang gampang untuk diucapkan, kita tahu kenyataan yang terjadi tidak seperti itu. Tapi, kita perlu ingat bahwa bagi Dia, tidak ada sesuatupun yang mustahil...

Iblis tahu bahwa segala sesuatunya berawal dari keluarga. Kehidupan seorang anak berawal dari keluarga, interaksi pertama seorang anak adalah dengan keluarganya, tempat anak belajar dan menyerap nilai-nilai kehidupan serta membentuk gambar dirinya, pertama kali adalah dari keluarganya, dan itulah yang akan mengakar kuat dalam dirinya sampai dia dewasa, entah dia sadar atau tidak. Karena itu iblis berusaha merusak titik awal kehidupan ini, dengan seks bebas, aborsi, kepahitan, kekerasan dalam rumah tangga, perceraian, keegoisan, ketidakpedulian, nafsu, kebohongan, dan masih banyak lagi... Intinya, iblis berusaha mencegah munculnya generasi anak-anak Tuhan yang utuh dan menghidupi nilai-nilai kerajaan Allah, dengan berbagai cara.

Dia sangat rindu agar hubungan antara ayah dan anak ini dipulihkan. Dia ingin hati bapa-bapa kembali pada anak-anak mereka, dan hati anak-anak kembali pada bapa-bapa mereka. Karena Dia mengasihi kita sebagai seorang Bapa yang mengasihi anak-anakNya. Dan kita bisa berharap padaNya, karena FirmanNya adalah Ya dan Amin, janjiNya itu pasti digenapi... jika kita juga melakukan bagian kita, karena kita adalah rekan kerjaNya...

Kita tidak bisa mengubah hati seseorang, hanya Dia yang bisa... Tapi kita punya kuasa sebagai anakNya... Kita punya kuasa untuk mengasihi dengan kasihNya... Kita punya kuasa untuk memilih, apakah kita ingin memulihkan hubungan kita dengan ayah kita di dunia ataukah kita cukup puas dan tidak perduli lagi... Kadang kepahitan, kekecewaan, ataupun luka, membuat hati kita menjadi tawar, sehingga kita sama sekali tidak punya keinginan untuk memulihkan suatu hubungan... Tapi ingatkah kita bahwa Dia terlebih dahulu sudah menunjukkan bahwa kerinduan utamaNya adalah memulihkan hubungan?

Yesus datang ke dunia agar hubungan kita dengan Bapa dipulihkan. Sebelumnya kita tidak dapat mendekat pada Bapa karena Dia itu Kudus, dosa telah menjadi penghalang dan pembuat jurang pemisah antara kita dengan Bapa. KerinduanNya hanya satu, pemulihan hubungan. Bahkan pesan terakhir Yesus kepada murid-murid yang ditinggalkanNya juga agar semakin banyak pemulihan hubungan yang terjadi, agar semakin banyak orang yang dipulihkan hubunganNya dengan Bapa melalui darahNya.

Tidak masalah apakah kita adalah seorang ayah atau seorang anak. Pemulihan hubungan bisa dimulai oleh siapa saja. Dan kita sama-sama mempunyai teladan, karena Dia adalah Bapa, sekaligus juga seorang Anak. Saat kita mulai bergerak bersama-sama dengan Dia untuk mewujudkan kerinduan hatiNya (dan juga kerinduan hati kita), maka tidak ada yang mustahil karena Dia ada di pihak kita. Jangan pernah menyerah karena Dia juga tidak pernah menyerah atas kita. Setiap hal pasti membutuhkan proses dan waktu. Uniknya, dalam proses itu, yang akan berubah tidak hanya satu pihak, tapi kedua belah pihak... karena pemulihan hubungan pasti membutuhkan peran serta dari orang-orang yang terlibat dalam hubungan itu. Sama seperti pemulihan hubunganNya dengan kita, membutuhkan pengorbananNya, dan juga membutuhkan pertobatan serta iman kita kepadaNya.

Kerinduan yang sama itu pasti juga berada dalam hati kita... Bahkan jauh di dalam hati kita... karena saat kita menerima Dia dalam hati kita, hati kita diperbarui dan terus diselaraskan dengan hatiNya. Hanya saja mungkin kerinduan akan pemulihan hubungan itu tidak begitu terasa karena kerinduan itu sudah tertimbun dengan begitu banyak kekecewaan, kepahitan, kebencian, dan luka.

Kita perlu menerima dan mengalami kasihNya terlebih dahulu, baru kemudian kita dapat mengasihi orang lain dengan kasihNya itu. Karena kita tidak dapat memberikan sesuatu yang kita tidak punyai. Hanya kasihNya yang bisa membuat kita mengampuni dan mengasihi seseorang yang sudah menyakiti hati kita dan membuat hati kita menjadi tawar. Pertanyaannya adalah, maukah kita? Maukah kita menggenapi kerinduan hatiNya dan juga kerinduan hati kita sendiri bersama-sama dengan Dia?

0 comments:

How Do You See Yourself?

Tuesday, September 04, 2007 Fay 0 Comments

Today's Scripture
"As a man thinks in his heart, so is he" (Proverbs 23:7).
Today's Word from Joel and Victoria

Your imagination is extremely powerful. God created you as a visual being. Choosing the right images in your mind's eye is important because your life will move in the direction of your thoughts. The way you see yourself in your mind's eye, over time, will drop down into your heart and become your reality. If you'll create a picture in your imagination of something you want, or a dream coming to pass and keep it in front of you, then you will move in that direction. I encourage you to get up every morning and picture yourself succeeding!

Picture yourself healthy and whole! Picture yourself and your family not only being blessed, but being a bigger blessing to others. If you'll keep the right images in front of you, and always submit yourself to the Lord through prayer and thanksgiving, you'll move forward into the life of victory God has promised you.

A Prayer for Today
Heavenly Father, I come to You today and submit every area of my mind and heart to You. Search my heart and show me what images I need to change in my mind. Thank You for equipping me with everything I need to live a life pleasing to You. In Jesus' Name. Amen.

Sumber: milis

0 comments:

Eternal Song?

Tuesday, September 04, 2007 Fay 0 Comments

Few days lately I miss home so much... Maybe this is just an old song... but the truth is, it seems to be my eternal song... I couldn’t resist my tears when I thought about them... my parents, Miky, ko Lung and ce Iin, and my friends at Surabaya...

There were times when I didn’t feel that much about missing home, but when I’m alone, walking home to my dorm, or each time I remembered about my past memories with them, I just couldn’t deny that I really miss them... so much...

Actually... there was a thing that happened... at first it made me shaken, becoz I’m not usually comfortable with sudden changes nor like new challenges... but at another side I feel that I’m getting start to curious and have a hope about this, I wanna know if this is what He wants for me to do...

He had taught me a lot, and I can’t count how many times He had proven His faithfulness to me... I wonder what would it be if I’ve never walked on this journey... He had met me with new friends, new experiences, both sad and happy moments... I remembered that at first I often felt really lonely here... I remembered that sometimes I cried when I missed home and the people... Well, it’s not quite different now, sometimes I still cry too when I miss them, when I pray for them... And I’m still learning, still in recovering process from my past hurts, still hangin’ on His strength to make myself stronger, still have my hopes in His promises, still learn to see, realize and be thankful for His blessings upon me... Still walking forward...

There are people that He send to help and encourage me, to brighten up my days, and some other people might just came into my life so through them, I can choose to be more mature, more wise, and learn to forgive, to be healed from hurts, even tough it needs more time to be recovered completely. But once again, He proves that He is faithful... and His hands are long enough to hug me, to rise me up again and again... send His love for me through some special people... He’s not that far to remind me that all I have to do is to trust Him in everything... coz He’s my Almighty God...

0 comments:

Investasi Hati

Saturday, August 25, 2007 Fay 0 Comments

Semalem aku 'n satu temen kosku share our stories... yah girl talk getu deh... Mostly we talk about our past stories 'n about relationship. Saking asiknya kita ngobrol di kamarnya sampe jam 01:30 subuh bow... sampe suara serak... Sebenernya kan aku masih ga boleh terlalu banyak pake pita suara buat ngomong, soalnya belum pulih juga, pemulihannya sejalan 'n barengan ama pemulihan paru-paruku, soalnya 2 organ tubuh itu connect each other, kan awalnya virus di paru-paruku itu ngefek ke pita suara sampe dulu suaraku sempet ilang selama kurang lebih 3 minggu. Wekz... dan tanpa sengaja aku sering melanggarnya T_T Just hope next time beneran aku bisa ngerem ga maksain banyak omong...

Nah sempet pas ngomongin tentang relationship, aku jadi tentang perumpamaan yang dulu pernah disebut ama Pastor Jeffrey Rachmat di kotbahnya tentang "relationship" juga. Kebanyakan kasus ini terjadi ama cewek... Cewek yang suka atau punya pacar yang menunjukkan beberapa indikasi sikap yang kurang bisa dipertanggungjawabkan, misalnya abusive, playboy, terlalu pasif, dll biasanya saking sayangnya tuh bilang, "Pasti ntar kalo udah merit dia bakal berubah kok..." Let's be logical here... kasus ini kalo mau disamain tuh mirip kayak trailer film (sebelum film itu diputar atawa di-launch) dan film utuhnya. Kalo kita liat trailernya aja ga menarik, of course kita ga berharap kalau film utuhnya nanti bakal menarik kan? It's just a logical thing... How come we expect or think that the movie will be awesome if the trailer was so pathetic?

Hati seorang wanita itu diciptakan lembut adanya, dan tidak dikondisikan untuk trial and error. That's why ada batasan-batasan tertentu yang kita sebagai wanita harus tetapkan, demi menjaga keutuhan hati kita. Mulai dari yang simple aja-lah... Kalo kita dah mulai tertarik ama seseorang, tetep nyantai aja, ga usah keburu-buru bertanya-tanya "Aduh, dia suka aku juga ga yah?" atau "Dia PH-ku apa bukan yah?" Nyantai aja, jalani satu-satu... Kenal aja dulu, sering ngobrol yang wajar-wajar aja, just take it easy... Gitu juga kalo misalnya ada pria yang pdkt, dibawa nyantai aja dulu, kenali dia, just have a normal friendship... Kalo misalnya kita juga ada rasa, keep it cool... sambil libatin Dia juga dari awal tentunya...

Coz yang namanya relationship itu bisa diibaratkan kayak investasi, sebelum kita menginvestasikan perasaan, waktu, uang, tenaga, dan komitmen kita terhadap seseorang, of course dunk kita terlebih dahulu harus memastikan apakah seseorang ini bener-bener qualified untuk semua itu. Nah yang sekarang kebanyakan terjadi itu justru orang terlalu cepat ber"investasi" sebelum dia benar-benar mengenal dan mengetahui untuk kemudian memastikan bahwa someone ini bener-bener qualified... Bukannya berusaha mencari informasi dulu, kebanyakan orang hanya berasumsi... Ya ga heran kalo yang terjadi sebagai akibatnya itu hanya kerugian dan kekecewaan... It's quite logical, isn't it?

Selain tentang relationship, aku 'n temen kosku juga share tentang gimana ceritanya kita bisa sampe di tempat ini 'n saat ini. Ternyata pengalaman kita quite similar loh... amaze aja hehehe... Aku juga jadi cerita tentang asal mula forum jawaban.com sampe sekarang... Apa yang dulu ga pernah aku bayangin bisa sampe sejauh ini ternyata bener-bener melebihi apa yang dulu bisa terpikir... semua yang terjadi... semua jalinan yang muncul... apalagi kalo inget semuanya (bukan cuman seputar forum doang)... wih.. they were just so far beyond my imaginations...

Jadi wondering... what's next yah? I'm looking forward to Your awesome surprises God... ^.^

0 comments:

Menutup Untuk Membuka

Friday, August 24, 2007 Fay 0 Comments

Kadang kalau apa yang kita pikir sudah merupakan hal yang paling baik itu ternyata gagal kita dapatkan atau batal terjadi, kita mengira pintu sudah tertutup. Tapi sebenarnya, pintu itu mungkin memang harus tertutup karena kita perlu melangkah keluar darinya dan masuk ke pintu lain, dimana Dia sudah menyediakan sesuatu yang jauh lebih baik...

Tadi malem kan komsel, kita saling share tentang hal-hal yang terjadi belakangan ini. Berawal dari cerita seputar jalan-jalan ke Bandung minggu lalu (aku ga ikutan hehehe...). Rencana awal buat nginep di sana tuh kan mau sewa villa, kena berapa jeti gitu aku lupa... Tapi pas udah deket hari H berangkat, tiba-tiba villanya batal disewain (aku ga terlalu inget kenapa 'n apa yang terjadi). Nah kita kan pikir villa itu udah yang paling bagus, soalnya pernah kesana juga... jadi udah sempet tuh yang ngerasa "Yah... kok gini seh.. masa batal ke Bandungnya..." Tapi tetep diusahain, cari-cari temen siapa yang punya tempat di Bandung buat diinepin... Trus keinget deh ama 1 orang yang dulu pernah bilang kalo dia ada rumah di Bandung (tapi orang ini tinggal di Jakarta). Akhirnya telpon orang itu 'n guess what? She lend her house for free! Trus pas mereka nyampe di rumah itu, w-a-w... ternyata rumahnya mewah banget bow... (kata mereka). Tuh kan... satu pintu tertutup 'n pintu lainnya terbuka karna Dia mau kita menikmati yang terbaik...

Trus ada lagi beberapa share yang laen... Ada anak komsel yang rencana mo ke LN mo cari kerja 'n suasana baru, visanya udah keluar... and it's His miracle coz buat dapetin visa itu kan susah banget, sedangkan dia sebelonnya juga ga pernah ke LN, dia pergi juga inisiatif sendiri bukan atas nama perusahaan tertentu, dll... pokoknya dia bilang kalo God aja pimpin dia sampe bisa bikin visa, pasti dia bisa ke LN... walo skarang dia blon ada cukup uang. Dia masih rencana apply ke satu keluarga yang lagi cari nanny gitu buat ke 3 anaknya, keluarga ini nyarinya orang JPCC, nah pas banget kan, apalagi anak komsel ini salah satu guru sekolah minggunya JPCC... whueww... It's true, God kalo bikin something itu ga pernah nanggung atau separuh-separuh, pasti sampe tuntas...

Aku sendiri jadi inget gimana dulu ceritanya Dia bawa aku sampe ke sini... sampe ke saat ini... and kalo dihubungin ama beberapa hal yang sekarang lagi aku doain... share kemaren itu jadi refresh aku lagi, bahwa aku bisa mempercayai Dia sepenuhnya, kalo sesuatu itu adalah rencanaNya 'n kalau sesuatu itu telah terjadi dan dimulai karna Dia menginginkannya, Dia pasti membuka jalan untuk selanjutnya... sampe tuntas... Karna Dia Tuhan yang bertanggung jawab, Dia ga bakal lepas tangan di tengah jalan, Dia tetap akan terus menyertai 'n menunjukkan kuasaNya sampai selamanya, coz we are His beloved children... Ga ada hal yang ga bakal Dia lakuin, karna Dia sudah memberikan apa yang paling berharga, nyawaNya sendiri demi kita...

Untuk maju, kita juga ga bisa diam terpaku di tengah pintu, atau tetap menoleh ke pintu di belakang... karna hidup adalah saat ini... Pintu-pintu itu ibarat pembatas masa-masa kehidupan kita. Kita perlu keluar dari pintu yang satu untuk masuk ke pintu yang lain... dan tetap melangkah...

"Knock knock knock..."
"Who is it?"
"It's Me, come on, let's go outside..."

0 comments:

Rumput Tetangga Selalu Lebih Hijau?

Friday, August 24, 2007 Fay 0 Comments

Pepatah itu sering kita denger dimana-mana, biasanya siy dikaitkan dengan masalah selingkuh... Tapi sebenernya pepatah itu mencakup semuanya, coz kita sering tergoda untuk berpikir bahwa pekerjaan si A lebih bagus, keluarga si B lebih harmonis, mertua si C lebih ramah 'n ga bawel, pendapatan si D jauh lebih tinggi, pasangan si E lebih romantis, kemampuan si F bener-bener unbelievable... Kalo diterusin ga kelar deh 1000 kalimat... Coz setiap kali kita ngeliat orang lain yang punya "kelebihan" di area dimana kita "kekurangan", kita ga bisa memungkiri kalo kita pasti ngerasa iri, dan yah... menurut ungkapan itu, kita jadi mengira bahwa rumput tetangga selalu lebih hijau... Kenapa kata "kelebihan" dan "kekurangan" itu aku kasih tanda petik? Coz seringkali apa yang kita anggap sebagai suatu "kelebihan" dan "kekurangan" itu sangat sangat subyektif...

Oh iya, satu lagi... Kenyataannya, rumput tetangga itu sebenarnya tidak lebih hijau. Tapi rumput di halaman kita-lah yang menurun performanya karna kita ga pernah atau jarang ngerawatnya... Bener ga?

Kebohongan yang kita terima bahwa rumput tetangga-lah yang lebih hijau itu sebenarnya merugikan kita sendiri. Karna dengan menanamkan kebohongan itu dalam pikiran kita, kita jadi berhenti berpikir dan bertindak untuk mengusahakan dan meng-upgrade apa yang kita punya. Kebohongan itu hanya membuat kita mengasihani diri sendiri, meninggalkan milik kita (yang sebenarnya mungkin ibarat permata, yang hanya perlu dibersihkan saja sampai kilaunya terlihat memukau), menginginkan milik orang lain (God udah memperingatkan ini dalam FirmanNya) yang memimpin kita pada kejahatan jika keinginan itu terus dipelihara...

Setiap orang mempunyai potensinya masing-masing, berkatNya masing-masing, dan juga jalan kehidupannya masing-masing... Karna kita diciptakan sesuai rancanganNya dan kita hidup untuk menggenapi tujuanNya atas kita, untuk mewujudkan apa yang sudah Dia gambar dalam blueprint-Nya. Dan Dia mau kita menikmati dan merayakan setiap detail dari keunikan dan perbedaan itu, menikmati setiap hal yang ada dalam kehidupan kita dengan bebas... tanpa perlu diracuni oleh rasa iri, rasa tidak puas, dan hal-hal lain yang malah menghalangi kita untuk merasa bahagia.

Dia mau kita bahagia, Dia mau kita hidup dalam kelimpahan... Tapi sering tanpa kita sadari, paradigma dan pemikiran kitalah yang menyebabkan kita tidak bisa merasa bahagia dan tidak hidup dalam kelimpahan... Berkat dan anugrahNya itu cukup.. bahkan lebih dari cukup... Tapi dibutuhkan kesadaran yang penuh untuk bisa melihatnya.

Did I ever trapped in this lie? Yeapp... barusan aja hehehehe... Makanya setelah dibisikin Roh Kudus 'n setelah nyadar langsung deh nulis ini buat reminder hehehe... Thank You God!!! ^.^

0 comments:

Fight and Focus

Thursday, August 23, 2007 Fay 0 Comments

Kadang ada rasa takut untuk mempunyai harapan
Karna jika harapan itu tidak terjadi, yang ada hanya kekecewaan
Tapi Dia bilang aku bisa berharap padaNya
Karna Dia sudah menyediakan segala yang terbaik bagiku

Kadang ada rasa takut untuk bersikap tulus, ramah dan terbuka
Karna sepertinya ada ancaman untuk dimanfaatkan dan dimanipulasi
Tapi Dia bilang Roh Kudus akan memberi hikmatNya padaku
Karna Dialah Penjagaku, yang berjalan di depan dan di belakangku

Kadang ada rasa takut bahwa aku hanya menjadi penghambat bagi orang lain
Karna beberapa perbedaan dan kekurangan yang aku punya
Tapi Dia bilang bahwa aku diciptakan baik adanya
Karna tanganNya merajutku sesuai gambaranNya dan melekatkan cintaNya dalam nafasku

Kadang ada rasa takut bahwa aku tidak bisa memenuhi harapan semua orang
Di lain sisi aku juga tidak ingin kehilangan diriku sendiri
Tapi Dia bilang bahwa aku diciptakan oleh Dia dan untuk Dia
Aku hanya perlu menjadi diri sendiri dan terus maju untuk menjadi penuh seperti rancanganNya atas aku

Kadang aku mengira bahwa aku hanya berjalan sendiri
Dan menyimpan semuanya dalam-dalam, membiarkan mereka mempunyai imaji tersendiri tentang aku
Tapi Dia telah menunjukkan bahwa tanganNya tidak kurang panjang untuk menggandengku dan meneguhkanku
Lewat kepingan-kepingan hatiNya yang singgah di hidupku

Perjalanan ini masih panjang
Ada masa-masa kehidupan di depan sana
Namun Dia mau aku belajar melangkah bersama
Dan ijinkan Dia memulihkanku

Thank You God...
For Your amazing love...
For Your magnificent grace and blessings
For saving me... so I can be free...

0 comments:

Mengorbankan "Diri" demi Sesuatu yang Lebih Penting

Monday, August 20, 2007 Fay 0 Comments

Dalam sebuah hubungan, seringkali kita perlu mengorbankan ego kita demi keberhasilan hubungan itu. Ego di sini ga selalu berbicara tentang mementingkan diri sendiri, tapi juga mencakup keinginan, selera, dan juga harapan-harapan yang masih wajar 'n manusiawi...

Dalam hubungan apapun, ada saatnya kita perlu mengalah, ada saatnya kita perlu mengesampingkan keinginan kita, ada saatnya untuk lebih berusaha memahami orang lain (dan tindakannya) dibanding berusaha membuat orang lain memahami kita (dan tindakan kita), ada saatnya kita perlu membuang ego kita dan meminta maaf (walaupun mungkin sebenarnya kita ga bersalah 100%, tapi kata maaf dan kerendahan hati seseorang diperlukan demi keutuhan hubungan itu), ada saatnya kita perlu berkorban... It's not easy at all... but it's worth for important relationships...

Dalam hubungan yang paling dekat seperti keluarga, ga jarang kita kecewa karna kata-kata, perlakuan, atau respon ortu terhadap kita, kecewa karna apa yang kita terima ga sesuai harapan kita. Di lain pihak, ortu juga pasti pernah kecewa karna kata-kata, sikap, atau respon kita terhadap mereka. Entah disengaja atau nggak, sepertinya banyak banget keinginan dan harapan yang nggak match...

In my family, aku pernah kecewa... dan aku tau papaku juga pernah kecewa... mungkin mamaku juga pernah kecewa... Dari sisiku, proses yang aku lalui demi pemulihan hubungan itu memang butuh usaha, dan ada "penyangkalan diri" juga, alias mengorbankan ego... belajar yang namanya kerendahan hati, belajar yang namanya respect ama otoritas, belajar bersyukur... Dan dalam proses itu aku juga belajar tentang karakterNya... Coz.. believe it or not, hubungan kita ama papa dunia kita itu berkaitan erat dengan hubungan kita ama Papa in Heaven... Seharusnya, hubungan antara papa dan anaknya di bumi itu mencerminkan hubungan manusia dengan Bapa di Surga. Tapi karna dunia ini sudah tercemar dosa, dibutuhkan pengorbanan dan penyangkalan diri untuk pemulihan hubungan itu...

Sama seperti yang sudah Dia sendiri lakuin... Dia mengorbankan diriNya, menyangkal diriNya, demi satu hal yang lebih penting dari semua itu... Demi pemulihan hubungan kita dengan Bapa... Bayangin aja Dia yang serba ga terbatas, harus hidup dalam daging, dalam segala keterbatasan sebagai manusia... Dia yang paling berkuasa di atas semuanya, masih taat ama pemerintahan dunia dengan membayar pajak... Dia yang ga pernah merasa lapar dan haus, jadi tau gimana rasanya haus dan lapar sebagai manusia... Setiap hal yang Dia lakukan... mengandung pengorbanan dan penyangkalan diri... bahkan sampai saat terakhir dimana Dia memilih untuk taat dan mengorbankan diriNya di salib walaupun sebelumnya Dia sangat ketakutan sampai berpeluh darah... Itu semua demi pemulihan hubungan! We can't walk alone, that's why we need to walk with Him, yang pernah melalui semuanya dan yang bisa mengajar kita bagaimana melakukannya dengan benar...

Waktu aku mulai lemah lagi, waktu aku mulai tidak perduli lagi tentang pemulihan hubungan atau peningkatan kualitas hubungan dengan orang-orang terdekatku... Apa yang udah Dia lakuin bener-bener mengingatkan aku bahwa aku ga sendirian, Dia pernah ngalamin apa yang lagi aku hadapi, Dia pernah menjalani proses yang sedang aku jalani... Dia sudah membuktikan bahwa Dia telah melakukan hal yang benar, dan tidak sia-sia (sekalipun ada banyak orang yang tidak mengerti arti pengorbananNya dan menganggap semua yang pernah Dia lakukan itu sia-sia). Dia sudah membuktikan bahwa kebenaran tetaplah kebenaran walaupun kebenaran itu ditolak dan tidak diakui sebagai kebenaran oleh orang-orang tertentu... Dan kuasa dari kebenaran itu tetap ada...

Tantangan yang kita hadapi mungkin beda, orang-orang yang kita hadapi mungkin beda, kadang mungkin kita pengen protes karna kita berpikir seharusnya orang lain-lah yang mengubah sikapnya, seharusnya ortu-lah (yang katanya udah banyak makan asam garam kehidupan, yang seharusnya memenuhi kebutuhan anak-anak, jadi tempat bergantung anak, bisa diandalkan, dll dan bukan sebaliknya...) yang memahami anak... Daftar ini bakal jadi sangat panjanggg kalo diterusin, coz yang namanya hubungan bukan cuman hubungan ortu dan anak, tapi juga hubungan persaudaraan, persahabatan, hubungan suami-istri, dll... Tapi kebenaran tetaplah kebenaran, dan kuasa dari kebenaran itu tetap ada... Apa yang kita tabur akan kita tuai...

Pertanyaannya cuma, maukah kita mengorbankan "diri" kita, taat dan berjalan bersamaNya dalam proses pemulihan / peningkatan hubungan kita dengan orang-orang yang berarti buat kita?

0 comments:

Choose Not To Be Afraid

Wednesday, August 08, 2007 Fay 0 Comments

Keraguan, rasa tidak aman, dan ketakutan dalam bentuk apapun hanya akan menghambat kita dari menjalani rencana yang sudah Tuhan tetapkan untuk kita. The evil use those feelings to prevent us from doing all God wants us to do and keep us from receiving all He wants us to have. We can exchange our fear for faith as we choose to believe God’s Word.

God encourages His people by saying, "Fear not [there is nothing to fear], for I am with you; do not look around you in terror and be dismayed, for I am your God. I will strengthen and harden you to difficulties, yes, I will help you…."

Kadang kita merasa takut atau merasa tidak aman saat menghadapi situasi-situasi tertentu atau saat kita menghadapi berbagai perubahan dalam hidup kita. Kita mungkin merasa takut saat memasuki lingkungan pergaulan yang baru, memulai pekerjaan yang baru, memulai hubungan yang baru, pindah ke tempat tinggal yang baru, dll... Kita bertanya-tanya apakah kita mampu, apakah kita sudah benar-benar siap, apa yang nanti akan terjadi, bagaimana jika aku kehilangan pekerjaan, bagaimana jika aku sakit atau orang yang aku sayangi meninggalkanku, dll... The list is endless.

Semua orang pernah merasa takut, termasuk aku. Kadang aku takut pada hal-hal yang mungkin bagi sebagian orang lain itu biasa saja, dan mungkin juga terjadi sebaliknya. Merasa takut itu wajar, tapi yang penting adalah apa yang kita lakukan setelah itu sebagai respon, apa yang kita pilih? Kita bisa memilih untuk tetap membiarkan diri kita dikuasai rasa takut, atau memilih untuk memegang janjiNya dan mempercayaiNya (bahwa Dia bersama kita, di pihak kita, dan tidak pernah meninggalkan kita).

Apapun ketakutan yang kita hadapi, terlepas dari apakah ketakutan itu nyata atau hanya bayangan kita, Dia ingin menggantikannya dengan iman kepadaNya dan damai sejahtera.

Dia ingin kita hidup berkelimpahan, sementara iblis ingin mencuri sukacita dan berkatNya dari kita. Dia ingin kita menikmati dan bersyukur atas hidup kita, sementara iblis ingin kita selalu merasa kurang, tidak puas, iri, dan membanding-bandingkan kondisi kita dengan orang lain. Dia ingin kita bebas dan menjadi maksimal, sementara iblis ingin kita dikuasai oleh hal-hal yang menghambat kita untuk mencapai potensi kita sepenuhnya dan untuk menjadi yang terbaik. Respon kitalah yang menentukan apakah kita akan menjalani kehidupan sesuai rancanganNya atau tidak.

Kadang... kita sering tidak sadar kalau kita sudah membiarkan diri kita dikuasai ketakutan, sampai ada orang lain yang mengatakan hal itu kepada kita dan memberi dorongan semangat pada kita. God not only with us Himself, He also put certain people around us to encourage and guard us... and we should be grateful for that... It's so beautiful... Thanx God...

Inspired from Joyce Meyer's Magazine

0 comments: