Can You Wait Long Enough?

Wednesday, November 28, 2007 Fay 0 Comments

Menunggu…

Sekali lagi aku melakukannya… Tapi kali ini Dia menambah pengertianku tentang menunggu….

Seperti yang aku pernah tulis di sini 'n juga di sini, menunggu sebenarnya bukan sikap yang pasif, tapi sikap yang aktif. Menunggu adalah kata kerja. Dalam menunggu, kita bisa memilih untuk menggerutu, memendam rasa kesal, atau kita memanfaatkan kesempatan menunggu itu untuk introspeksi, merenung, berdoa, dan membangun diri kita sendiri… lebih lagi, kita bisa melatih salah satu buah Roh ini, kesabaran. Tidak begitu sulit untuk diam saat kita menunggu, tapi tantangannya adalah bagaimana menjagai pikiran kita dari hal-hal negatif yang masuk… Itu berarti menunggu juga adalah sebuah kesempatan untuk melatih kita menguasai pikiran kita, memfokuskannya untuk merenungkan kebenaran dan janji-janjiNya, dan tidak menyerah kalah pada pikiran yang sia-sia. That needs a lot of work!

Kali ini, menunggu membuat aku merenungkan apa yang dilakukan bangsa Israel saat mereka juga melakukan hal yang sama (becozzzz godaan yang aku hadapi sama kayak godaan mereka hehehe...). Musa dipanggil Tuhan untuk naik ke gunung, sementara Harun dan seluruh bangsa Israel harus menunggu di bawah (Keluaran 24-32). Pada awalnya, bangsa Israel menyanggupi untuk taat, mereka bilang mereka akan melakukan segala yang difirmankanNya. Tapi hari berganti hari… mereka merasa sudah terlalu lama Musa meninggalkan mereka tanpa kabar, mereka berpikir mungkin saja Musa tidak akan pernah kembali lagi. Mereka tidak sabar, mereka tidak menjaga iman dan pikiran mereka. Akhirnya mereka meminta Harun untuk membuat allah, yang akhirnya berupa sebuah anak lembu tuangan dari anting-anting emas mereka.

Wajar kalau Tuhan menjadi sangat marah… Bagaimana mungkin bangsa yang dipimpinNya sendiri itu menyembah allah buatan dan menyebut bahwa allah itulah yang telah mempimpin mereka keluar dari Mesir??? Apa yang telah terjadi dalam diri bangsa Israel selama mereka menunggu Musa turun dari gunung? Kemana iman dan janji mereka yang mereka ucapkan pada awalnya? Kemana ingatan mereka akan Tuhan yang memimpin mereka keluar dari Mesir dengan mukjizat-mukjizatNya dan dengan tiang awan dan tiang api?

Ini salah satu bukti bahwa menunggu itu adalah sikap yang aktif. Kita tidak bisa membiarkan pemikiran-pemikiran atau asumsi-asumsi yang negatif, ketakutan, keraguan, ingatan akan pengalaman buruk, dan hal-hal negatif lainnya bersarang dalam otak kita. Kita harus secara aktif menjagai pikiran kita, mengisinya dengan kebenaran-kebenaranNya, me-refresh ingatan kita tentang penyertaanNya dan kekuasaanNya, dan menolak semua pemikiran negatif yang menyerang kita. There’s no other wayWe have to guard ourselves with His Words of truth

I’m so thankful that He is with me while I’m waiting now… and He is keep teaching and reminding me of all His truth and His promises… He also encouraged me through some people who care about me… It’s really true that He never ever leave me alone nor let me fall… He’s my Guardian… my God…

0 comments:

Peter Pan Syndrome

Monday, November 26, 2007 Fay 0 Comments

Hehehe... akhirnya nulis tentang ini lagi deh... Sebelumnya aku dah pernah nulis di sini tahun lalu. Berawal dari ngobrol iseng ama Tammy di YM, trus sempet juga ngobrolin topik yang sama ama Anti... and aku bakal tulis sebagian obrolan kita.

Nggak aneh kalo ada satu saat dalam kehidupannya, seseorang ngerasa stuck... Satu sisi kita tahu bahwa kita harus melangkah maju, tapi di sisi lain kita masih nyaman dengan kondisi kita sebelumnya. Misalnya... kita kangen banget saat-saat SMA atau kuliah dulu, 'n kalo bisa pengen balik aja ke masa-masa itu daripada menghadapi resiko menjadi orang dewasa yang harus bertanggung jawab atas diri sendiri dan mungkin mulai bertanggung jawab atas orang lain. Atau mungkin kita ngerasain "peter pan syndrome" ini ketika kita berada di titik di mana kita tahu bahwa jalan di mana kita berdiri akan mengarah maju, dimana tantangan dan tanggung jawab yang akan kita hadapi di depan sana akan bertambah... sementara ada bagian dari diri kita yang masih merasa enggan melangkah maju... ada rasa ragu, apakah kita siap, apakah kita akan mampu menjalani masa depan itu dengan baik? Ada juga rasa takut, karena kita tidak pernah tahu persis apa saja yang akan kita hadapi di depan nanti...

Menurutku... "peter pan syndrome" ini hal yang wajar... karena pada titik ini setiap orang harus membuat keputusan dalam hidupnya. Mungkin keputusan itu ga dilakuin atau ga keliatan dalam sekejap mata, mungkin itu berupa keputusan yang dilakukan dalam jangka waktu yang lama, karena semua hal membutuhkan proses. Apapun itu, pada awalnya diperlukan respon dan langkah pertama. Tanpa respon atau langkah pertama, kita tidak akan bergerak kemana-mana... Karena jika diresponi dengan pasif, "peter pan syndrome" bisa membuat kita "mati" di dalam (usia fisik terus bertambah namun usia di dalam diri kita berhenti bertambah).

It takes the gut to move forward and to keep growing... Merasakan "peter pan syndrome" mungkin bisa dipandang sebagai kesempatan untuk menjadi lebih baik, nggak berhenti pada kesuksesan masa lalu, tapi melangkah dan bersiap-siap untuk membangun kesuksesan yang berikutnya. Ingat bahwa Dia ingin membawa kita dari satu kemuliaan kepada kemuliaan yang lain, Dia ingin membawa kita untuk terus naik... dan Dia tidak bermaksud untuk menyuruh kita berjuang sendirian, Dia sudah berjanji bahwa tanganNya akan menuntun kita, memimpin kita, tangan kananNya memegang kita dan membawa kemenangan. It takes our faith to walk with Him...

Jadi inget salah satu quote yang pernah aku baca: Dalam keberanian bukan berarti tidak ada ketakutan, tapi ada satu keputusan untuk menguasai rasa takut itu.

PS: Jia you Tammy 'n Anti!!! ^.^

0 comments:

Goncangan: Bagaimana Kamu Memandangnya?

Monday, November 19, 2007 Fay 0 Comments

"Adanya goncangan membuat kamu akan dapat melihat apa yang tidak tergoncangkan."

Kata-kata itu muncul begitu aja di pikiranku waktu aku lagi ngerenungin tentang satu hal... I'm sure it was from Him... and it's true... Seringkali kalo kita lagi ngalamin goncangan dalam satu area kehidupan kita, pada awalnya mungkin kita jadi ikutan labil, jadi nggak tau mau ngapain, jadi mempertanyakan tentang banyak hal, pikiran jadi penuh, kadang jadi ngeblank, dan mungkin ada sedikit keinginan untuk lari atau meninggalkan semuanya. Well... I did... but I just don't wanna stuck in here...

Ada maksud yang jelas dari perkataan yang menyarankan agar kita tidak mengambil keputusan apapun saat kita sedang labil atau emosi. Karena pada saat labil atau emosi, tingkat kesadaran kita lagi rendah, kita lagi berada dalam keadaan tidak menguasai diri sendiri 100%, dan itulah yang menyebabkan kemungkinannya besar bagi kita untuk mengatakan atau melakukan hal-hal yang nantinya akan kita sesali, hal-hal yang sebenarnya tidak kita inginkan.

Hal pertama yang aku temukan tidak tergoncangkan adalah Dia... Dia selalu ada untuk aku. TanganNya selalu terbuka dan telingaNya selalu mendengarkan... Aku selalu dapat bersandar padaNya karena Dialah Satu-satunya yang tidak tergoncangkan oleh apapun... apa yang bisa menggoncangkan Dia? Aku ingat salah satu sms dari Santi (temen forum di Bandung): "Dia yang menopang alam semesta tidak akan membiarkan kita jatuh."

FirmanNya di Roma 8:35-39 yang bilang "Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang? Seperti ada tertulis: "Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan." Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita. Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita." itu emang bener...

Semua hal lain yang ada di dunia ini adalah hal-hal yang sementara, hanya Dia yang kekal... Adalah sebuah pilihan yang sangat disayangkan kalau kita bisa dipisahkan dari Dia hanya karena hal-hal yang sementara... Kenapa disebut "pilihan"? Karena itu adalah pilihan kita. Sebenarnya memang nggak ada yang bisa memisahkan kita dari Dia, tapi... kalau kita lebih memilih hal-hal yang sementara, maka hidup kita pun akan terlepas dari yang kekal dan akan terikat pada yang sementara itu. Mungkin kita nggak mengalami seperti yang dialami Paulus, tapi aku pikir mungkin yang paling dekat dengan yang sering kita alami istilahnya adalah "kesesakan".

Saat mengalami "kesesakan" - pikiran penuh, bimbang, gatau musti ngapain, menyalahkan orang lain, menyalahkan diri sendiri, pengen give up, dll... - seharusnya kita lebih mendekat padaNya, bukannya malah menjauh dariNya. Becoz He is the Way and the Truth. Dia akan menyingkapkan apa yang sebenarnya terjadi dan Dia akan menunjukkan jalan yang harus kita tempuh.

Hal kedua yang tidak tergoncangkan adalah janjiNya. "Ask and you will receive..." Semua dimulai dari hati. Jika kita ingin melakukan hal yang benar dalam setiap area kehidupan kita, kita sangat bisa meminta petunjuknya 'n pimpinanNya. Masih kurang? Dia bahkan bilang bahwa Dia akan meneguhkan dan menolong kita, memegang kita dengan tangan kananNya yang membawa kemenangan (Yes 41:10 - "janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.").

Kadang orang yang kita percayai pun juga mempunyai saat-saat labil dalam hidupnya, sama seperti kita. Dan pada saat-saat labil, seringkali kata-kata atau tindakan kita semua tidak bisa benar-benar dijadikan patokan atau dipegang teguh. It's just a matter of humanity. That's why pada saat satu atau beberapa area dalam hidup kita goncang, kita harus memegang teguh yang tidak tergoncangkan, supaya kita nggak ikutan goncang, tapi menemukan damai sejahtera dan tuntunanNya.

Ada perkataan yang sangat mengena dalam setiap saat goncang atau saat pergumulan yang kita alami, ini aku dapet kemaren dari orang yang kotbah di gereja: "It's not about the start, but are you finishing well?" Bukan masalah awalnya, tapi apakah kita bisa menyelesaikan dengan baik? Karena setelah awal akan ada proses, dan setiap perkembangan atau kemajuan dalam proses itu juga membutuhkan waktu. Kita bisa menjadi tidak sabar, atau kita bisa memandang waktu ini sebagai kesempatan untuk mendukung munculnya buah-buah Roh... Yeah come on, just be realistic, kesabaran akan muncul kalo kita melatihnya pada saat-saat dimana respon "lama" kita adalah tidak sabar. Kesabaran nggak akan muncul kalo kita nggak pernah ngalamin saat-saat dimana untuk menjadi sabar itu butuh usaha keras. Hal yang sama juga berlaku untuk melatih buah-buah Roh yang lain.

Saat kita menerima Tuhan, Dia memberikan kita hati yang baru, hati yang menginginkan keselarasan dengan kehendakNya. Tapi selanjutnya adalah bagian kita untuk mengabaikan atau mendukung keinginan hati yang baru itu.

Are you shaking right now? Find The Unshakeable and walk through it!

0 comments:

Setelah Itu...

Friday, November 16, 2007 Fay 0 Comments

Saat semuanya terasa tersumbat
Langkah terhenti karena kaki terbentur dinding penghalang
Kau sediakan telinga dan tanganMu
Ijinkan semrawut pikiranku dan beribu tanda tanya tergeletak di depan kakiMu

Untuk sejenak waktu seakan berhenti
Menciptakan ruang dimana hanya ada aku dan Kau
Sebentar saja detik-detik seolah enggan melaju
Ketika pengertianMu membungkusku dalam diam

Kau tahu bahwa waktu itu...
Aku hanya butuh didengar dan merasa aman
Kau tahu bahwa setelah itu...
Aku akan dapat mendengar jawabanMu dengan lebih jelas

Ya...

Setelah itu...
Kau tahu aku akan bangkit dengan kekuatanMu
Setelah itu...
Kau tahu aku akan siap berjalan lagi bersamaMu

Setiap kali aku mengetuk pintuMu
Kau membukanya dan selalu ada untukku
Setiap kali aku terjatuh
Kau tak pernah melewatkan kesempatan itu untuk membuatku berubah

Setelah itu...
Kau kembali mengingatkanku...
Untuk setiap perkara Kau punya jawabannya

Setelah itu...
Kau kembali meyakinkanku...
Bahwa terkadang cara-caraMu memang ajaib dan tidak terduga

0 comments:

Pray - Song by Truevibe

Wednesday, November 14, 2007 Fay 0 Comments

Thinking through... what to do
You're searching every angle and point of view
Good advice well rehearsed
Only seems to make matters worse

When you're at a dead end where can you go
My friend there's an answer I know

Pray... When the road is steep
Pray... When your hope gets weak
Know the Father hears through
The silent and the tears you

Pray... When you don't know how
Pray... Heaven's waiting now
And Jesus is just a breath away

Pray...
The deepest sighs of the heart
Sometimes it's a struggle when we first start
To wrap our needs up in words

And trust that somehow we will be heard
But draw near and know you are loved
God hears and His heart is touched

Pray for the strength you're needing
Pray to go on believing
Pray no matter what you face
You'll have the wisdom and the grace to...
Pray...

0 comments:

Mind Crashes

Monday, November 12, 2007 Fay 0 Comments

Ada banyak hal yang berkeliaran dan saling menubruk di pikiranku belakangan ini, ada saat-saat labil, ada saat-saat pengen banget protes, ada saat-saat pengen menepi dan mencari ketenangan… Jumat minggu lalu aku curhat sepuasnya ama Dia… sampe tidur baru malem banget… Sabtunya aku dapet something, kayaknya cuman itu yang bisa aku mulai lakuin, supaya aku ga terus-terusan berkutat dengan hal-hal yang negatif… Eh Minggunya di JPCC kotbah Jose Carol pas banget, kayak peneguhan dari apa yang aku dapet sehari sebelumnya… waw… Thank You very much God…

But my process isn’t over yet… aku harus memilih setiap hari untuk memegang perkataanNya, aku harus memilih setiap saat untuk nggak membiarkan pikiran-pikiran negatif itu muncul lagi. Aku harus belajar menyeleksi dan menyaring setiap perkataan yang aku dengar dari orang lain…'n juga sambil terus membangun diriku...

It’s very true that… the most loyal One in every situation of our life is Him… Nggak ada seorangpun yang bisa ngegantiin tempat Dia… Dia menerima kita dalam segala keberadaan, perasaan, dan kondisi kita… and He understand them all… Instead of judge, He gives us love, passion, and conciousness from the inside out so we can change to be better… Instead of push too hard, He gives us wisdom to know the reason and the purpose of what we will do, and be patient with us… He knows me better that anyone else, even better than myself… and He knows best how to handle my heart…

Sometimes, in certain things, I just don’t know what I have to do… But His invisible hand, anyway, keeps holding mine while I’m walking toward… That’s the most precious experience that gives me proove that He loves me and I’m His belonging

Dalam setiap hal pasti ada jalan keluar... becoz He is The Way Himself... He is The Way, The Truth, and The Life...

0 comments:

Perpisahan di Rumah Duka

Tuesday, November 06, 2007 Fay 0 Comments

Hari ini adek temen kantorku meninggal. Adiknya emang udah sakit kanker hati dari lama, tapi belakangan ini temenku (kak Prima) memang lagi bergumul soal adiknya ini (coz masalah adiknya complicated, dulu dia sempet bilang ke aku kalo dia hampir give up ngurusin semuanya tentang keluarganya, termasuk adiknya ini), coz udah beberapa kali masuk RS. Kak Prima beberapa bulan ini juga deket banget ama adiknya, di tengah kesibukannya sebagai salah satu segment producer Solusi Life (yang kerjaannya seabreg-abreg, sering pulang subuh pagi balik lagi ke kantor), dia pulang ke rumah ‘n ngerawat adiknya… Yah, seperti yang pernah dibilang ama TB Joshua, kadang kematian juga salah satu bentuk kesembuhan…

Waktu tadi aku dateng ke rumah kak Prima ama beberapa orang kantor, aku jadi nyadar… bahwa emang kematian itu ga bisa diprediksi… Kak Prima bahkan sebelum ini udah hire pembantu plus udah ngajuin permintaan pindah ke kerjaan dia yang lama, jadi bagian administrasi produksi, supaya dia punya lebih banyak waktu buat ngerawat adiknya… Semuanya tadi pada nangis… adik-adik kak Prima yang laen juga keilangan banget… Ada adiknya yang masih ga terima karena dia dah doain tapi kok ga sembuh, “… padahal kan katanya ada kesembuhan dalam nama Yesus…”. Trus ada juga pertanyaan di otakku, kalo tau endingnya juga meninggal, pernah ga siy terbersit protes/pertanyaan/penyesalan: “Trus ngapain aku ngerawat dia sampe segitunya kalo akhirnya dia juga meninggal?”

Aku kagum banget ama kak Prima… Dia bener-bener mengutamakan keluarganya, sayang ‘n perhatian banget ama adiknya… apalagi belakangan ini, waktu kerjaannya lagi padat banget, dia juga sama padatnya ngurusin adiknya… Tadi ada orang kantor yang bilang, “Prima udah ngelakuin yang terbaik, dan Arto (nama adiknya) mempunyai kenangan yang paling indah karena dia tahu kakaknya sayang ama dia ‘n ga menyerah ama dia…” Dia tetep keukeuh, tetep fight… sampe saat terakhir adiknya… She's the model for constant and consistent love from God...

Aku jadi inget dulu waktu emakku meninggal 2 tahun lalu… aku juga ga nyangka… aku pikir masih bisa ketemuan lagi pas aku mudik… tapi ternyata aku mudik waktu dia udah meninggal… Ada penyesalan kenapa pas mudik-mudik sebelumnya aku ga do something more for her… I wasn’t prepared coz saat terakhir aku mudik dia masih sehat-sehat aja… Mana yang sering dia tanyain pas saat-saat terakhir itu aku… Yah well… life must go on… we learn from our past mistakes and do better today

Dari situ aku jadi mikir… emang yang paling berharga itu adalah bener-bener berbuat maksimal di hari ini untuk orang-orang yang kita cintai. Karna kita ga pernah tau apa yang bakal terjadi besok… Seringkali kita terlalu mempermasalahkan hal-hal kecil sampai kita menyakiti orang lain, melukai orang lain, dan juga diri kita sendiri. Kalo inget bahwa kematian itu ga terduga, mungkin kita bakal lebih menghargai waktu yang kita punya ama orang-rang yang kita sayang, bakal ga membesar-besarkan masalah yang sebenernya bisa dihadapi dengan kepala dingin, bakal lebih menghargai mereka, lebih sabar ama mereka, menyayangi mereka, dan lebih menghindari untuk menyakiti perasaan mereka…

Tadi pagi aku sempet baca Pengkotbah bentar… ada yang bilang intinya lebih baik ada di rumah duka daripada ada di pesta dan bersenang-senang… something like that… (ga sempet cari ayatnya hehehe…). I think that’s true… Kalo dipikir lebih dalem… memang ujung-ujungnya satu… yang penting takut akan Tuhan… karena semuanya berawal dari Dia, oleh Dia dan untuk Dia… juga melakukan hal-hal yang berarti untuk orang-orang yang kita kasihi hari ini… so we can share His love with them, through many ways…

0 comments: