Self Control
Pernah nggak membandingkan generasi sekarang dengan generasi jadul? Generasi sebelumnya seperti orang tua kita atau opa oma kita, mayoritas lebih sabar dan banyak yang sukses, mereka membangun kesuksesan itu pelan-pelan, menjalani proses yang lama, dan kesuksesan mereka bertahan lama. Generasi sekarang terbiasa dengan segala sesuatu yang instant, dengan adanya kemudahan dan kecanggihan teknologi, memang menikmati beberapa kelebihan yang menguntungkan, tapi juga ada banyak efek negatif yang dulu jarang dialami generasi sebelum kita. Contoh, lebih banyak orang stress, dan kualitas yang jadul-jadul itu biasanya lebih bagus ketimbang yang jaman sekarang, kayak bangunan rumah (produk jadul kan lebih kokoh).Ada banyak juga pembahasan di Alkitab tentang instant attitude ini, seperti di:
- Amsal 20:21 Milik yang diperoleh dengan cepat pada mulanya, akhirnya tidak diberkati.
- Amsal 28:20 Orang yang dapat dipercaya (di Bible NIV = a faithful man) mendapat banyak berkat, tetapi orang yang ingin cepat menjadi kaya, tidak akan luput dari hukuman. (Seseorang itu bisa dipercaya atau terbukti setia setelah teruji oleh waktu, jadi istilahnya nggak ada orang yang bisa langsung atau dalam waktu cepat dipercaya ama orang laen, dia membangun integritasnya pelan-pelan, lewat proses).
- Amsal 13:11 Harta yang cepat diperoleh akan berkurang, tetapi siapa mengumpulkan sedikit demi sedikit, menjadi kaya.
- Amsal 21:5 Rancangan orang rajin semata-mata mendatangkan kelimpahan, tetapi setiap orang yang tergesa-gesa hanya akan mengalami kekurangan.
- Amsal 19:2 Tanpa pengetahuan kerajinan pun tidak baik; orang yang tergesa-gesa akan salah langkah.
- Pengkotbah 9:11 Lagi aku melihat di bawah matahari bahwa kemenangan perlombaan bukan untuk yang cepat, dan keunggulan perjuangan bukan untuk yang kuat, juga roti bukan untuk yang berhikmat, kekayaan bukan untuk yang cerdas, dan karunia bukan untuk yang cerdik cendekia, karena waktu dan nasib dialami mereka semua.
- Pengkotbah 3:11 Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.
Yang namanya proses membangun sesuatu yang kualitasnya bagus itu nggak bisa secara instant, karna dalam proses membangun dibutuhkan kesabaran dan ketekunan. Sama seperti orang membangun rumah, mungkin selama beberapa bulan awal pembangunan kondisinya masih berantakan dan belum bisa keliatan hasilnya (rumah) karna yang dibangun masih kerangka pondasinya.
Nah ini yang aku alamin sekarang, kan ceritanya aku lagi belajar internet marketing, lagi ngebangun website (platform blog). Ternyata detail hal-hal yang harus di”bangun” supaya web itu bisa optimal itu banyak buangettt... Selama ini aku seperti overload informasi, semuanya pengen aku coba, pengen aku kerjain, plus masih ada banyak hal-hal yang aku masih ga ngerti yang perlu dipelajarin, tapi apa daya tangan cuman dua hehehe... Jadinya ngoyo, bangun jam 4 pagi buat ngejar koneksi internet di kos (kalo pagi masih kenceng, kalo malem dah lelet), sore pulang kantor lanjut lagi online sampe malem... asli cape siy... dan kadang bertanya-tanya sebenernya yang aku lakuin ini berguna ga siy? Soalnya aku belum bisa liat hasilnya. Kadang aku ngayal seandainya semua hal yang buanyak itu tadi bisa dilakuin dalam satu hari, nikmat banget tuh hehehe... Tapi tetep ga bisa hehehe... makanya cuman bisa ngayal... =p dan yang pasti harus belajar sabar...
Galatia 5:22-23 Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri
2 Petrus
1:3 Karena kuasa ilahi-Nya telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh oleh pengenalan kita akan Dia, yang telah memanggil kita oleh kuasa-Nya yang mulia dan ajaib.
1:4 Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia.
1:5 Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan,
1:6 dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan,
1:7 dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang
Mungkin Tuhan nggak membuka semuanya ke kita karna Dia tau kapasitas kita terbatas (Pengkotbah 3:11 Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.) Karna kalo kita tau semuanya, kita bakal overload informasi, sama kayak aku yang beneran overload informasi =p Refleks pertamanya jadi ga bisa fokus ‘n ngerjain step by step, satu-satu dulu. Makanya kan dibilang di 2Petrus 1:6 tadi, “menambahkan kepada pengetahuan (knowledge) penguasaan diri (self control), kepada penguasaan diri ketekunan (perseverance)”. Artinya kalo kita dapet pengetahuan atau lagi belajar tentang sesuatu atau lagi ngerjain sesuatu, kita harus bisa menguasai diri, memilah-milah berdasarkan prioritas, bikin alokasi waktu, tentuin apa yang bisa kita kerjain dulu dengan sumber daya yang ada. Setelah kita bisa menguasai diri, kita harus fokus ‘n tekun melakukan to do list sesuai dengan prioritas tadi.
Kalo kita ga menguasai diri dulu, akibatnya semua jadi pengen kita kerjain, mungkin semuanya malah ntar jadi setengah-setengah ‘n ga ada yang jadi. Buat otak juga lebih ga ruwet, ga cepet soak, coz setelah diatur ‘n dipilah-pilah (ditulis), kita mikirnya juga jadi lebih simple dan terarah.
0 comments:
Post a Comment