Waiting is Trusting
Lagi "in waiting"... untuk yang ke sekian kalinya... Tapi "waiting" kali ini kasusnya beda ama beberapa "waiting" sebelumnya hehehe... Kemaren baca beberapa artikel tentang "waiting", di sini, di sini, 'n di sini... Plus beberapa hari terakhir juga dapet ayat yang neguhin terus-menerus... Semuanya konfirmasi dari kondisiku saat ini 'n juga apa yang Dia mau aku lakuin.Berasa lebih ringan siy kalo inget ternyata dulu orang-orang besar kayak Musa, Yusuf 'n Daud pernah melalui juga masa-masa penantian, bukan cuman dalam hitungan hari atau bulan, tapi bertahun-tahun...
Musa
Mungkin Musa waktu masih remaja udah merasakan “beban” untuk membebaskan orang-orang sebangsanya dari perbudakan Mesir. Terbukti dari tindakannya membunuh salah satu mandor Mesir yang menindas kaumnya. Tapi setelah itu, bertahun-tahun dia tinggal di Tanah Midian, berkeluarga dan menggembalakan ternak, sementara bangsa Israel menderita di bawah perbudakan Mesir. Tapi Tuhan tidak terburu-buru... Saat Musa sudah cukup rendah hati dan siap, Dia membawa Musa kembali ke Mesir, untuk memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir.
Yusuf
RencanaNya atas Yusuf Dia nyatakan lewat mimpi saat Yusuf masih remaja. Tapi Yusuf melalui tahun-tahun dimana dia sama sekali tidak dapat melihat sedikitpun tanda-tanda dari penggenapan mimpinya. Dia hampir dibunuh saudara-saudaranya, dijual sebagai budak ke negeri asing, terpisah dari papa yang sangat menyayanginya, masuk penjara karena dituduh memperkosa... Semua itu sangat jauuuuh dari penggenapan mimpinya, not even close to it! Tapi Yusuf tetap percaya, keep doing the right things, dan Tuhan tetap menyertai dia. Pada waktu yang tepat, dalam sekejap mata Yusuf berada dalam mimpi yang dia impikan waktu kecil.
Daud
Nabi Samuel mengurapi Daud saat dia masih kecil... Diurapi seorang nabi tentu saja adalah sebuah kehormatan 'n bukan hal yang main-main. Tapi setelah hari itu, Daud kembali ke padang menggembalakan kambing domba, menjalani hari-harinya seperti sebelumnya. Sampai suatu ketika saat semuanya (seolah-olah) hampir menggenapi nubuatan itu (kemenangan demi kemenangan Daud), dia harus menghadapi kenyataan bahwa Saul mau membunuhnya. Daud melalui masa-masa dimana dia harus seperti pelarian yang berpindah-pindah dan bersembunyi di padang gurun menghindari kejaran Saul... those times must have been tough years... Tapi pada waktu yang tepat, nubuatan itu memang digenapi...
Satu lagi masa penantian yang juga harus dilalui Abraham... dari sejak Tuhan menjanjikan seorang anak kandung sampai lahirnya Ishak... Aku gatau persis berapa tahun tapi kayaknya lama banget sampai-sampai Sara ga sabar dan Ismael lahir. Kita cenderung mengharapkan sebuah janji atau keinginan atau titik terang itu segera tergenapi, as soon as possible. Sering juga kita mengira bahwa hal-hal yang (segera) ada di hadapan kita setelah kita menerima janjiNya, itu adalah hal-hal yang memang Tuhan inginkan untuk kita ambil atau lakukan. Well... bisa iya bisa enggak... Ga selalu "iya".
Kalo dilihat dari beberapa pola seperti yang mereka semua alami, kadang memang ada jeda waktu di antara janjiNya dan penggenapan janjiNya. Jeda itu adalah masa penantian. Dan menunggu itu bukan kata benda (pasif), tapi kata kerja (aktif), just like I've said in my former post here. Dalam jeda waktu itu, Dia sebenernya lagi mempersiapkan kita untuk penggenapan janji atau panggilanNya atas kita. Dan proses persiapan yang dilalui tiap orang itu pasti beda-beda, tergantung rencana Tuhan atas orang itu. That's why we need to connect directly to Him...
Kadang, ada saat-saat dalam masa penantian itu seolah-olah He is so silent... and we have no clue at all about what we are going through and what we will going through ahead... let just say that as a "blur" moment.. But the fact is... He is never silent, Dia ga pernah "idle" without nothing to do. He is working while (and even though) we can't see or feel or hear anything particular. The waiting moment is actually a chance to stretch our trust in Him, to grow our faith, and learn to leaning (more) on Him.
Remember this:
"...Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkanlah terang itu dari gelap. Dan Allah menamai terang itu siang dan gelap itu malam. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari pertama..." (Kejadian 1:1-31)
Tuhan menciptakan "waktu" di hari pertama, He's the time Creator... so He's definitely will never be too late.
So... keep on going! He's not finished with you yet!
(and with me too, definitely hehehe... Thank You God...)
0 comments:
Post a Comment