Sehari Tanpa Tekhnologi, Mungkinkah?

Friday, May 02, 2008 Fay 0 Comments

Kehidupan saat ini di dominasi oleh teknologi. Dari orang tua hingga anak kecil, setiap sisi kehidupannya selalu ada teknologi yang menyertai. Televisi mungkin saat ini memperoleh porsi yang paling besar mengisi waktu-waktu ketika anak pulang sekolah, selain itu juga ada handphone, game seperti playstation dan juga internet. Tak terasa teknologi sudah menjadi seperti candu. Sekali saja seseorang ketinggalan handphone-nya di rumah, rasanya seperti kehilangan sesuatu yang sangat penting. Hal ini membuat seseorang bernama Denis Bystrov bertanya, “bisakah seseorang hidup satu hari saja tanpa tekhnologi?”

Denis Bystrov adalah seorang programmer komputer yang hidup di Canada. Pertanyaan tentang apakah seseorang bisa hidup satu hari saja tanpa tekhnologi itu muncul pada tahun 2007 lalu. Akhirnya Denis memutuskan untuk memberikan satu hari khusus tanpa tekhnologi dan memberikan waktunya itu untuk keluarganya. Denis menceritakan apa yang akan dilakukannya itu kepada temannya Michael Taylor, dan David Bridle. Respon yang di dapat Denis sungguh diluar dugaan. Mereka menantang Denis, untuk melakukan kampanye mengenai hal ini melalui internet. Akhirnya mereka menamai kampanye itu “Shutdown Day”.

Dengan satu bulan kampanye, website “Shutdownday” menerima lebih dari 1.6 juta pengunjung. Lebih dari 65.000 orang dari seluruh dunia berpartisipasi dalam kampanye ini. Mereka tidak menyalakan komputernya selama 24 jam pada 24 Maret 2007. Selain itu bahkan ada juga yang tidak menggunakan mobil, handphone dan tekhnologi lainnya.

Shutdown Day sendiri memiliki misi untuk mengkampanyekan bahaya penggunaan teknologi yang berlebihan seperti televisi, komputer dan tehnologi lainnya seperti playstation, handphone, music player, dan hal-hal lainnya. Hal tersebut terlalu banyak menyedot waktu yang seharusnya bisa di gunakan untuk berinteraksi dan bersosialisasi dengan komunitas kita, demikian misi yang tertulis dalam website Shutdown Day.

Pada tahun 2008 ini, Shutdown Day ditetapkan pada tanggal 3 Mei. Idenya adalah melakukan hal yang sederhana. Pada hari itu tinggalkan semua tekhnologi dan lakukan aktivitas lain bersama keluarga dan teman Anda. Hal itu bisa berupa aktivitas di luar ruangan, berolahraga bersama, dan apaun yang bisa mengingatkan diri Anda bahwa ada dunia nyata yang menunggu Anda selain di depan layar monitor Anda.

Jadi apakah Anda akan berpartisipasi dalam Shutdown Day ini? Itu adalah pilihan Anda. Paling tidak Anda tahu bahwa masih ada orang-orang yang peduli, akanbahaya tekhnologi, baik karena radiasi yang akan merusak kesehatan Anda, maupunkarena banyaknya waktu yang tersita oleh layar kotak, baik itu televise, Komputer, game maupun handphone Anda.
Sumber: Jawaban.com News
(PS: nyolong ini ceritanya buat dijadiin bahan curhat di blog hihihihi...)

Well... okay... my opinion based on my current condition... kayaknya ga mungkin deh...
Secara aku yang anak rantau ga ada keluarga 'n temen-temen kos sering mudik pas libur di sini. Kalo ada keluarga atau temen-temen di sini mah mau banget ikutan "shutdown day", secara belakangan juga aku dah jenuh (termasuk rada jenuh dengan kehidupan serba maya ini hehehe...) 'n pengen banget travelling ke mana gitu, yang alam-alam, yang ada pantainya... a real life...

Ngebayangin satu hari tanpa online, tanpa buka website, tanpa nyalain kompie (buat nonton DVD atau denger MP3 aja kudu nyalain kompie kan), tanpa nyalain HP (lah kalo ada kabar dari keluarga yang nun jauh di sono gimana coba ga nyalain HP...) Waks...bisa-bisa jadi mummi idup bengong di kos dengan pandangan mata menerawang hihihihi...

Menurut kalian, mungkin ga siy sehari ngejalanin idup tanpa teknologi?

0 comments: