Perjalananku
Menyusuri tapak-tapak kilas rona cintaJejak tertambat di seuntai anak tangga
Terhenti...
Membeku di depan gerbang kenangan
Garis-garis yang sama
Pilar-pilar masih tertunduk gemulai
Meneduhi ruang-ruang hati
Sejenak ku berpikir...
Akankah kumainkan dawai-dawai ini sekali lagi
Birunya langit tersenyum membisu
Dampingi sebentuk rangkaian asa yang meluruh
Waktu telah membawaku pergi menjauh
Namun ingatan tak jua lepaskanku
Kelana jiwa tak henti membujuk
Terkadang rapuh terkadang tegar dalam perenungan
Tuk pahami detak kehidupan yang sepertinya tiada berujung
Terdiam jengah terpaku
Namun hati ini terus bersahutan
Kau satu Kekasihku
Yang ulurkan sepekat nikmat
Padamkan bara siksa sebatang kara
Genggaman tangan yang tak pernah putus
Bisikan lembutMu tak pernah usai mengukir cinta
Menuangkan geloranya di setiap serat nafasku..
Gelombang emosi kan selalu warnai bumi
Bagai selaksa bintang di gelapnya malam
Namun nyanyian cintaMu akan selalu bergema
Entah saat mata terpejam atau terbuka
Itulah yang kumohon menjadi bagian dari nyawaku
Dalam satu jeda keabadian...
0 comments:
Post a Comment