Timing

Monday, July 10, 2006 Fay 0 Comments

Inspired from Jose Carol's preach yesterday at JPCC, a topic which is really knock me out to think deeply, dengan segala pertanyaannya... (I am a thinker really... hehe...). Tentang waktu, sebenernya ini jadi pertanyaan setiap orang, at least once in their life.

"Pernahkah aku melewatkan satu waktu atau satu kesempatan karena aku tidak menyadarinya?"

"Pernahkah aku melewatkan timing yang sebenernya potensial banget karena aku tidak siap waktu itu?"

Timing yang aku tulis ini ga cuman berkaitan ama kesempatan dalam karir, tapi mencakup semua hal, misalnya timing yang tepat buat sekul, pacaran, merit, and all things... Kita ga cukup doing the right thing, but we gotta do the right thing at the right time.

Timing ga cuman tergantung God. Ada pemahaman yang menganggap, "Okey, kita nge-flow aja, nanti kalo udah waktunya Tuhan kan saat itu datang juga...", kita hanya menunggu sesuatu yang besar itu datang pada kita, itu tinggal tergantung kapan Tuhan mau kita menerimanya. Is it true or it's just our thought? Inget kalo timing itu beda ama moment, God berkuasa penuh menciptakan moment, tapi kita punya bagian dalam menentukan timing. Timing adalah saat dimana kesiapan kita dan moment bertemu. Bagian kita dalam nentuin timing yang tepat adalah mempersiapkan diri. Buktinya?

Pengkotbah 3:11 = "Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir." => Note on the word "nya", bukan "Nya" loh...

Kebanyakan dari kita menyesal bukan karna hal-hal yang udah kita lakuin, tapi karna hal-hal yang belon kita lakuin. Ada banyak timing yang mungkin udah kita lewatkan, karna ketidak-tahuan kita, ketidak-siapan kita, atau ketidak-pedulian kita. God will always give us second chance, third chance, etc. But kita udah keilangan moment-moment tertentu yang kita lewatkan...

Like in a family... Ga selamanya anak bersama ortu-nya, ntar kalo mereka dah dewasa mereka bakal lepas dari ortu. Anak itu kan ibarat anak panah di tangan ortu, dat's why selama ortu masih membesarkan anak mereka, dat's the timing untuk mendidik 'n mengajar mereka sebaik mungkin, ibaratnya ortu lagi men-strecht anak panah di busur. Dengan didikan 'n kasih sayang yang tepat, ortu bisa mengarahkan anak panah itu supaya nancep pas di sasaran (destiny) yang udah God tetapin atas mereka. Kalo ortu melewatkan timing itu dan ternyata setelah anak mereka terpisah hidupnya kacau balau, ortu cuman bisa minta God yang turun tangan 'n memulihkan anak mereka, tapi mereka udah ga bisa lagi turun tangan langsung.

Kalo for a single siy.. hehehe.. ya mempersiapkan dirinya baca banyak buku tentang komunikasi 'n perbedaan pria 'n wanita, sering sharing ama yang udah merit, biar bisa tau lebih banyak 'n meminimalisir hal-hal menyakitkan yang sebenernya ga perlu terjadi... So kita ga sampe melewatkan moment-moment yang indah yang udah seharusnya kita nikmati 'n jalani dalam pernikahan Trus kalo buat yang udah mo merit or udah merit tapi blon punya anak ya tambahan banyak baca buku-buku or sharing ama yang udah jadi ortu tentang gimana membesarkan 'n ngedidik anak... ya gitulah hehehe...

Apapun hal yang kita hadapi or jalani, timing tu emang penting banget. Intinya, kita kudu menikmati setiap detik dari hidup kita saat ini, tapi juga sekaligus prepare timing yang tepat for our future. Everything has two sides right? Rite... kudu balance euy... terlalu menikmati saat ini 'n just "ngeflow" tu ga sehat, terlalu mikir ke depan sampe melewatkan moment-moment saat ini juga tambah ga sehat. We alwalys have our journey 'n its destiny, but God wants us to enjoy the journey (the process) as well as enjoy the time when we get to the destiny (or when we reach the destiny).Whatever the plans we had in our minds for the future, kita kudu inget kalo kita juga punya bagian dalam menentukan timingnya, dengan mempersiapkan diri sebaik mungkin, supaya pas moment itu dateng, kita udah ready 'n tinggal grab aja kesempatan itu. Jiayou my frendz... and reminds me too if I slip, kita emang membutuhkan satu sama laen buat saling ngasih semangat 'n dukungan

0 comments: